By
Perbudakan dan Perdamaian
Surat Filemon terbagi atas beberapa bagian :
Salam,kepada Filemon,Apfia dan juga Arkhiupus
Ucapan syukur,karena ia melihat akan kehidupan Filemon dan beberapa rekan kerjanya menjadi orang beriman kepada Tuhan,dan didalam iman itu mereka bisa memiliki sikap untuk taat dalam firman Tuhan,mengasihi orang lain bahkan mereka juga bisa menghibur orang-orang yang seiman dengan mereka.
Permohonan untuk Onesimus
Penutup
Saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus,kalau kita melihat sekilas surat ini maka banyak orang akan berpendapat bahwa Paulus membicarakan tentang masalah pribadi antara Filemon dan Onesimus,supaya Filemon bisa mengampuni Onesimus.Namun lebih daripada itu,Paulus juga menuliskan surat ini bertujuan untuk menyangkut ke jemaat karena adanya ketidakadilan diantara mereka.Kenapa saya katakan demikian karena latar belakang dari permasalahan antara Filemon dan juga Onesimus berawal dari sikap Onesimus yang melarikan diri dari Filemon.Bahkan lebih daripada itu Onesimus tidak hanya melarikan diri melainkan Onesimus juga dikatakan “ sudah merugikan atau berhutang kepada Filemon”.Bahkan ada beberapa pendapat mengatakan bahwa Onesimus melarikan diri dengan membawa lari harta dari Fileomn.Sejak melarikan diri,status Onesimus dalam pemerintahan Romawi adalah sebagai buronan dan berhak untuk mendapatkan hukuman mati disaat tertangkap.
Ketidakadilan yang Paulus maksudkan dlaam suratnya adalah berbicara mengenai status.Justru latar belakang masalah Filemon dan Onesimus diawali dengan status Onesimus sebagai budak dan Filemon sebagai tuan.Dalam kamus bahasa Indonesia budak artinya golongan manusia yang bekerja keras dan pekerjaannya selalu dikontrol oleh tuannya.Sedangkan dalam bahasa Yunani budak memakai kata Doulos,yang memiliki arti :
Berbicara mengenai status budak dan tuan,maka ada beberapa perbedaan yang mereka miliki :
1.Budak adalah tulang punggung dari tuannya.
2.Secara politis budak akan dihukum mati jika melarikan diri dari tuannya.
Posisi Onesimus sebelum menjadi orang percaya adalah budak dalam pengertian slave,dan ketika dia melarikan diri,ia memiliki status sebagai budak dan juga buronan,dan sudah selayaknya Onesimus akan mendapatkan hukuman mati dari pemerintah Romawi.Dlam bagian ini tidak dijelaskan bahwa Paulus menentang perbudakan pada waktu itu.Mengapa dikatakan demikian,karena justru ketika Onesimus lari,Paulus mengembalikannya kepada Filemon,hanya saja yang Paulus tekankan bahwa ia harus diperlakukan dengan adil,selayaknya ia diperlakukan sebagai manusia.
Dijaman alkitab tidak semuanya yang memiliki status sebagai budak adalah dijaikan budak seumur hidup.Contohnya : Yusuf,Musa,Feliks.Baik Kekristenan maupun secara hukum sangat menentang yang namanya perbudakan.Karena perbudakan hanya ditunjukkan kepada orang-orang yang tidak memiliki hak atas diri mereka sendiri.Namun tanpa disadari,masih banyak orang-orang yang memperlakukan sesamanya sebagai budak.Orang yang diperlakukan sebagai budak adalah : orang-orang yang direndahkan,dianiaya,diperlakukan semena-mena dan tidak manusiawi.
Memiliki status sebagai pembantu tidak sama seperti budak.Karena budak itu diperlakukan semena-mena dan tidak memiliki hak asasi.Selain Paulus meminta kepada Filemon untuk diampuni kesalahannya,maka Paulus meminta juga kepadanya untuk memperlakukan Onesimus selayaknya untuk kedepannya.
Kesimpulan : Betapa pentingnya untuk dibawa kedalam persekutuan orang yang percaya,termasuk mereka yang bekerja dengan kita,untuk mengenal Tuhan.Ketika mereka mengenal Tuhan,maka mereka juga akan memiliki sikap yang jujur dan taat setia dengan apa yang mereka kerjakan.
Catatan : Diabad pertama Masehi,perbudakan merupakan suatu hal yang wajar.Dalam hal ini Paulus tidak bermaksud untuk menghilangkan konsep perbudakan yang sudah ada.Namun Paulus ingin menekankan hubungan antara tuan dan hamba.Menurutnya hubungan antara tuan dan hamba adalah sebagai saudara didalam Kristus.Seorang tuan harus memberikan kemerdekaan atau kebebasan bagi hambanya.Paulus memohon kepada Filemon untuk memberi kebebasan dan menerima Onesimus kembali lebih dari sekedar hamba,tetapi saudara.
Amin
Ringkasan khotbah oleh Ev.Foera Era Hura,S.Th
Categories: Komisi Bapak
By
Tempat : Lt.2 gedung GMIT Agape
Waktu :20.00-21.30 wita
Kehadiran : L/P : 0/16 orang
MC : Ev.oera Era Hura,S.Th
Pemusik : Bpk.Piter Kusuma,Bpk.Oni Nussy
Bacaan : Yohanes 20 : 24-29
Tema : Yesus menampakkan diri kepada Tomas
Pengkhotbah : Pdt.Desy Tatengkeng,S.Th
Pada tanggal 7 April 2015,seseorang bernama Mario yang berasal dari Sumatera naik pesawat,tetapi tidak duduk dalam kursi penumpang,melainkan masuk melalui roda pesawat dengan tujuan bertemu presiden Jokowi.Kisah yang sama juga pernah terjadi di tahun 1946,salah seorang warga NTT (asal Sabu)naik pesawat dengan cara masuk melalui tempat roda pesawat dengan tujuan pergi ke Australia.
Kisah diatas merupakan kisah yang menunjukkan betapa berbahayanya naik pesawat dengan cara tersebut,dan orang-rang yang melakukan hal itu telah menyia-nyiakan hidupnya sendiri,apalagi jika mereka adalah orang-orang Kristen yang hidup didalam Kristus.Berbeda dengan saat Kristus disalibkan untuk menyelamatkan manusia dari dosa.Namun masalahnya dalah saat kebangkitan Kristus,Tomas salah satu murid Yesus tidak percaya akan kebangkitan Yesus,hal ini dikarenakan ia ragu.Tomas adalah orang yang peragu atau skeptis.Namun ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kisah Tomas,yaitu :
Ketika Tomas kecewa dengan kematian Yesus,ia malah menjauhkan diri dari persekutuan.Namun karena kasih Tuhan Yesus kepadanya,ia mendapatkan kesempatan kedua.
Pernyataan iman dari Tomas ketika Yesus mengizinkannya untuk mencucukkan jari kebekas paku ditangan Yesus,justru Tomas tidak melakukan apa yang pernah ia ucapkan kepada murid-murid yang lain,bahkan ia mengatakan “Ya Tuhanku dan Allahku”.Kita kenal bahwa sikap Tomas adalah si peragu,namun sekali dia percaya maka dia langsung beriman kepada Tuhan Yesus sehigga ia mengalami transformasi diri yang sangat luar biasa.Berbeda dengan Yudas yang menyesal,kecewa dan langsung bunuh diri.
Aplikasi : Ketika kita kecewa terhadap sesuatu hal,pandanglah kepada Yesus.Jangan kepada manusia.Untuk itu,ketika kita diberikan kesempatan untuk beriman,maka jadilah orang yang sungguh-sungguh didalam iman itu.Sebuah keraguan bukanlah masalah,tetapi mendapat solusi yang salah itulah yang kemudian menimbulkan masalah.Karena firman Tuhan yang diberikan kepada kita adalah : berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
Pertanyaan refleksi : Apakah iman kita harus percaya pada peristiwa-peristiwa yang akan dialami orang Kristen pada akhir jaman sekarang?
Amin.
Categories: Komisi Bapak