header image
 

All posts in March, 2015

Tidak Lari Dari Pelayanan

Pembicara                : Pdt.Ben Tarigan

Nats Pembimbing : II Timotius 4 : 9-13

Bacaan                      : Mazmur 105

Bagian Firman Tuhan ini adalah kisah hidup Paulus.Dalam ayat ini Paulus mengajak Timotius untuk segera datang.Namun hari ini kita tidak berbicara mengenai Paulus atau Timotius,melainkan kita melihat sikap DEMAS dalam pelayanan.

1.Demas : Kolose 4 : 14 ; Filipi 1 : 24

Ternyata Demasa adalah team sekerja Paulus dalam pelayanan.Namun Demas lebih mencintai dunia ini dan meninggalkan pelayanannya.Sebagai orang Kristen,kita jangan berekspetasi pada seseorang karena kita kecewa,maka akan meninggalkan Tuhan dalam pelayanan.Sikap dan karakter Demas ini masih ada dalam organisasi gereja.

Contoh : Yudas,salah satu dari rasul juga memiliki karakter yang meninggalkan Tuhan Yesus dalam pelayanan.Sikap ini juga ada didalam gereja.Jangan hanya karena uang kita masuk kedalam gereja dengan motivasi yang lain.Melainkan dengan ketulusan untuk melayani Tuhan.

2.Markus : Kisah Para Rasul 15 : 37

Penyebab Paulus dan Barnabas berpisah disebabkan oleh Markus yang pernah mengecewakan Paulus dalam pelayanan.Namun pertanyaannya,sepenting apakah pelayanan Markus bagi Paulus ? (Lihat Filipi 1 ; Kolose 4 : 10)

Terkadang kita menuntut orang untuk melayani,tetapi kita tidak pernah memulai pelayanan.Namun yang terpenting bagi kita adalah : marilah kita tidak pernah meninggalkan pelayanan hanya karena kita kecewa pada manusia.Beberapa karakter tokoh alkitabyang meninggalkan pelayanan itu hanya karena mereka berekspetasi pada manusia.

Kolose 3 : 23 Apapun juga yang kamu perbuat,perbuatlah seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia

Firman ini sangat jelas bahwa kita harus mengutamakan pelayanan untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.Untuk itu bermimpilah untuk merintis sebuah pelayanan,namun mulailah terlebih dahulu tanpa menuntut orang lain.

Pertanyaan Refleksi : Bagaimana sikap anda ketika kecewa dalam pelayanan?

Amin

Ringkasan khotbah oleh  : Ev.Foera Era Hura,S.Th

Tempat                                    : Lt.2 GMIT Agape

Waktu                                      : 18.00-20.00 wita

MC                                             : Ibu Theresia Andrianto

Pemusik                                   : Ev.Foera Era Hura,S.Th

Kehadiran                               : L/P : 11/20 ( 31 orang)

Antara Pacaran dan Persekutuan

Pembicara                : Pdt.Desi Tatengkeng,S.Th

Nats Pembimbing : 1 Timotius 4 : 7b-10

Bacaan                      :Mazmur 100 : 1-5

Hidup ini adalah pilihan.Dimasa kecil anak-anak lebih banyak untuk bermain,tetapi ketika sudah dewasa,otomatis diperhadapkan dengan banyak pilihan.Dalam kehidupan anak mudapilihan yang paling utama adalah memilih pasangan hidup.Tapi apakah itu sudah menjadi prioritas utama dalam hidup?Dalam umur pemuda Kristen yang paling rawan adalah pasangan hidup.Banyak diantara mereka lebih memilih pacaran daripada persekutuan.Pertanyaannya adalah mana yang lebih penting,pacaran atau persekutuan ?

Pacaran itu penting,tapi yang lebih penting adalah persekutuan iman dengan Tuhan.Kenapa ibadaha lebih penting dari pacaran?

  1. Karena persekutuan lebih berguna dari segala hal.Paulus mendorong kita untuk melatih kekuatan dan ketahanan iman kita melalui ibadah.
  2. Karena persekutuan dapat mendekatkan kita pada janji Allah

Allah sudah menjajikan banyak hal kepdaa anak-anak-Nya dan melalui persekutuan atau ibadah kita kepada Tuhan,maka permohonan pasangan hidup merupakan suatu sikap untuk kagum dan hormat akan Tuhan.Firman Tuhan mengatakan “carilah dahulu kerjaan Allah maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”.

Jadi ketika kita lebih mengutamakan persekutuan dengan Allah maka hal lain yang menjadi kebuthan kita Tuhan akan berikan.Percayalah ketika Tuhan meciptakan kita semua,maka sesungguhnya Tuhan sudah menyediakan pasangan hidup bagi kit.Untuk itu datang dan bersekutulah dengan Tuhan supaya Tuhan senantiasa mempertemukanmu dengan pasanganmu.

Motivasi kita untuk datang dalam persekutuan bukan untuk pacaran tetapi dengan kerinduan hati untuk bertemu dengan Tuhan secara pribadi.

Pertanyaan Refleksi : Apakah motivasi kita ketika datang dalam sebuah persekutuan?sudahkah kita mengutamakan Tuhan dalam persekutuan?

Amin

Ringkasan khotbah oleh           : Ev.Foera Era Hura,S.Th

Tempat                                            : Lt.2 GMIT Agape

Waktu                                              : 18.00-20.00 wita

MC                                                     : Sdri.Nona Daud

Pemusik                                          : Sdra.Moody

Kehadiran                                      : L/P : 10/16 (26 orang)

Tuhanlah Yang Memenuhi Seluruh Kebutuhanmu…

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Roma 8:32

Penyebab utama kita merasakan hidup tertekan atau stress adalah karena munculnya rasa kuatir. Seringkali kita kuatir karena kita membayangkan apa yang terjadi jika kita tidak memperoleh apa yang kita perlukan pada saat kita benar-benar memerlukannya. Seringkali kita menaruh harapan kita kepada seseorang dengan harapan dia dapat memenuhi apa yang kita butuhkan. Namun, kenyataannya, ketika kita menaruh harap kita kepada seseorang untuk memenuhi kebutuhan kita dan bukan berharap kepada Tuhan, maka dapat dipastikan bahwa kita akan mengalami kekecewaan dan rasa frustasi karena sejatinya tidak ada seorangpun yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan kita. Hanya Tuhan yang sanggup dan bisa memenuhi seluruh kebutuhan kita.

Jika Anda ingin terbebas dari tekanan hidup dan rasa stress, Anda harus belajar untuk berharap dan meminta Tuhan untuk memenuhi seluruh kebutuhan Anda.Sebagian orang menemukan ketenangan dan merasa aman dalam pekerjaan mereka, tetapi ketika mereka kehilangan pekerjaan mereka maka dunia seolah berakhir dan mereka tidak lagi memiliki damai sejahtera dan ketenangan dalam hidup mereka.Sebagian lagi menempatkan rasa aman mereka dalam pernikahan. Ketika pasangan hidup mereka meninggal atau mereka mengalami perceraian, mereka kemudian mulai bertanya-tanya, “Aku ini siapa? Mana identitasku?”

Ada juga yang menempatkan rasa aman mereka dalam uang atau tabungan yang mereka miliki. Perlu kita ketahui bahwa banyak sekali hal yang dapat terjadi dengan uang dan tabungan kita yang mungkin akan menyebabkan kita kehilangan apa yang membuat kita merasa aman tersebut . Lalu, jika itu terjadi, apa jadinya dengan hidup kita?

Adalah bijaksana bagi kita semua umat percaya untuk tidak sekalipun menempatkan rasa aman kita di dalam sesuatu yang dapat diambil dari hidup kita. Kita dapat kehilangan pekerjaan kita, kesehatan kita, reputasi dan nama baik kita, pasangan hidup bahkan pikiran kita. Namun, satu hal yang tidak akan pernah hilang dari hidup Anda dan saya adalah hubungan kita dengan Tuhan Yesus. Di sinilah seharusnya kita menempatkan sepenuh rasa aman kita dan mempercayakan hidup kita kepadaNya.

Ketika kita menempatkan rasa aman kita pada janji-janji Tuhan, maka percayalah bahwa Ia akan memenuhi seluruh kebutuhanmu.
Roma 8:32 mengatakan bahwa, “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”

 Jika Allah begitu menyayangi kita sehingga rela mengirimkan Putra TunggalNya Yesus Kristus untuk mati di kayu salib bagi kita, bukankah Ia juga akan sangat peduli dan memperhatikan setiap kebutuhan hidup dari masing-masing kita? Ya, Tentu saja Ia sangat peduli, memperhatikan dan bahkan menyiapkan cara untuk memberi yang terbaik bagi kita.
Jadi, setiap kali Anda merasa tertekan oleh berbagai kebutuhan dan tekanan hidup, cobalah untuk berhenti sejenak dan bicara kepadaNya, TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku” (Mazmur 23:1).

Tuhan sendiri yang akan menyediakan bagi kita segala yang kita butuhkan dan perlukan. Ia akan memelihara hidup kita. Jadi, mulai hari ini, tidak perlu lagi tertekan atau stres, serahkan saja semua kepadaNya karena Tuhanlah yang memenuhi seluruh kebutuhan hidupmu!

Disadur dari Renungan Harian Pelita Hidup

Iring Yesus Selalu

Yohanes 14 : 6

Kata Yesus kepadanya : “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,kalau tidak melalui Aku.

Salom Sahabat Agape…,pagi ini saya melihat sekelompok anak ayam bersama induknya sedang mematuk-matuk tanah mencari makan diantara semak-semak dipinggir jalan.Induk ayam berjalan paling depan,sementara anak-anak nya berjalan mengiringi dari belakang.Anak-anak ayam itu selalu beriringan mengikuti kemanapun induk mereka pergi.Sampai ketika si induk ayam itu mulai naik menapaki batu-batu cadas dari sebuah tebing,dan terus naik menuju ke arah atas,ke tempat yang mungkin menurutnya lebih baik bagi nya dan anak-anaknya.

Anak-anak ayam kecil itu dengan sigap mulai mengikuti induk mereka,naik kearah atas tebing lewat batu-batu cadas bekas pijakan induknya dan akhirnya tiba diatas dengan selamat ; kecuali seekor anak ayam yang masih setengah jalan berusaha naik ke atas sambil mengepak-ngepakkan sayap-sayap kecilnya,dan berusaha mencari jalan sendiri.Ia tidak mau mengikuti jejak induk nya.Namun ia tidak berhasil.Berulang kali ia melompat,mengepakkan sayap,namun ia tidak dapat menemukan pijakan untuk keatas,bahkan ia berulang kali nyaris jatuh kembali ke tanah.

Sahabat Agape,sudah berapa kalikah,atau seberapa seringkah kita mengalami nasib seperti anak ayam itu ? Kita seringkali berpikir dan bertindak untuk “mencari jalan” sendiri,yang menurut kita lebih baik daripada apa yang diinginkan Yesus.Kita seringakali tidak mau mengikuti jalan dan jejak Kristus kepada keselamatan,dan berpikir bahwa apa yang kita lakukan adalah benar adanya.Memang jalan yang kita lalui didunia ini tidak mulus.Kita harus mendaki tebing terjal,melalui batu-batu cadas,sering kita terjatuh dan gagal.Tapi bukan kah Yesus terlebih dahulu menjadi pembuka jalan keselamatan itu untuk kita?Ia telah menyiapkan “pijakan-pijakan” berupa sukacita,penolong-penolong,mujizat-mujizat agar kita bisa tiba dengan selamat di tempat yang sudah disiapkan-Nya bagi kita,yaitu rumah Bapa disurga.

Percayalah ! Ia adalah Allah yang telah dan akan selalu menuntun kita sampai selama-lamanya.Amin.

Oleh Admin Sekretariat

Download (PPTX, Unknown)

Download (PPTX, Unknown)


From Ibadah Minggu & Syukuran Imlek Jemaat GMIT Agape Kupang,22.2.2015, posted by Ingrid Aprolyne Boesday on 2/23/2015 (63 items)

Generated by Facebook Photo Fetcher 2


TEGURAN TUHAN…
Setiap orang tentunya pernah mendapat suatu teguran ; baik teguran dari orang tua, teman, guru atau siapa saja, termasuk teguran dari TUHAN. Yang pasti bahwa setiap orang pernah mengalaminya, karena manusia tidak lepas dari kelemahan maupun kesalahan. Tetapi yang menjadi sedikit persoalan adalah tidak semua orang mau di tegur, karena ia selalu merasa dirinya benar. Dan orang yang mau di tegur itu harus rendah hati, sebab apabila tidak bersikap rendah hati maka akan terjadi persoalan baru. Firman TUHAN menasehatkan: ” Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.” ( Amsal 27:5 )

Dan kali ini kita akan membahas mengenai teguran dari TUHAN yang terambil dari kisah anak yang terhilang.

Amsal 10 :17 berkata : ” Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan. tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.” Ungkapan inilah yang tepat bagi orang yang berusaha lari dari teguran, dan menganggap bahwa dirinya benar ( walaupun melakukan kesalahan ). Dan kisah anak yang terhilang ini memaparkan bahwa pada awalnya dia dalam kondisi ekonomi yang baik, tetapi dia mulai menjauh dari bapaknya, padahal bapaknya ingin senantiasa berkomunikasi dengan anaknya. Sebab jikalau ia melakukan kesalahan, maka bapaknya pasti memberikan teguran atau peringatan kepadanya supaya pada akhirnya anak tersebut tidak tersesat. Tetapi kenyataannya anak ini telah jauh dari bapaknya, sehingga ia tidak terjangkau oleh teguran bapaknya. Dan pada akhirnya keadaan yang telah memperingatkan dia ketika dia dalam kondisi kemiskinan ( untuk makan saja tidak ada ). Keadaan seperti ini sering dialami oleh anak-anak TUHAN. Untuk itu muncul peringatan: ” untuk apa kita harus mengalami penderitaan terlebih dahulu supaya mengindahkan teguran TUHAN.” TUHAN menegur kita dengan halus. Saudaraku apabila kita mendapat teguran, maka segeralah kita bertobat. Karena kita tahu bahwa rancangan TUHAN bukan rancangan kita, dan jalan kita bukan jalan TUHAN, demikianlah firman TUHAN ( Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN ).

Bahkan TUHAN telah berkata bahwa pada mulanya TUHAN merancangkan masa masa depan yang indah dalam kehidupan kita. Kenyataannya manusia cenderung untuk melakukan kehendaknya sendiri yaitu menurut keinginan dagingnya. Namun Firman ALLAH tidak pernah kembali dengan sia-sia , sebab : ” Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikian firman Ku yang ke luar dari mulut Ku: ia tidak akan kembali kepada Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Ku kehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” ( Yesaya 55:10,11 ).

Tetapi jika manusia tetap tidak menghiraukan teguran TUHAN maka ia akan mengalami seperti yang tertulis dalam Amsal 29:1 ” Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong di remukkan tanpa dapat dipulihkan lagi”.

Saudaraku, dari gambaran diatas menjadi peringatan bagi kita untuk senantiasa bersikap rendah hati ( lapang dada ) saat mendapat teguran dari TUHAN, sebab semuanya akan mendatangkan kebaikan bagi kita….AMEN.
TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga…AMEN.

Disadur dari Renungan Rohani Kristen

 

 

Harta Yang Tak Ternilai

Matius 6 : 19-24

 Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi, di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Apakah arti dari harta yang tak ternilai itu ?

Bagi orang yang miskin,kekayaan adalah harta yang tak ternilai…

Bagi orang yang sedang sakit parah,kesehatan adalah harta yang tak ternilai…

Bagi orang yang terpenjara,kebebasan adalah harta yang tak ternilai…

Bagi yatim piatu,kasih sayang orangtua adalah harta yang ternilai…

Bagi yang kelaparan dan kehausan,makanan dan minuman adalah harta yang ternilai…

Bagi mereka yang berada dalam peperangan,kedamaian adalah harta yang tak ternilai…

Bagi pasangan menikah,anak adalah harta yang tak ternilai…

Bagi orang yang cacat fisik,kesempurnaan fisik itulah harta yang tak ternilai…

Begitu banyak harta yang ternilai bagi tiap-tiap orang yang membutuhkan apa yang menurut mereka sangat berharga dan sulit dijangkau,bahkan mustahil.Mungkin cuma mimpi dan sekedar angan belaka.

Tetapi bagi tiap orang yang sudah mengenal dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi,maka keselamatan dan penebusan dosa itulah,yang merupakan harta yang tak ternilai.Maukah sahabat Agape,anda dan saya berbagi harta tersebut untuk sesama? Beritakanlah tentang keselamatan dari Yesus,pengorbanan dan hidup kekal yang disediakan-Nya bagi kita disurga.

Amin

Oleh Admin Sekretariat

Diberkati Untuk Berkarya

diberkati

Ibrani 13 :2

Surat Ibrani adalah surat kepada orang Ibrani yang berisi tentang nasehat untuk tetap setia ditengah berbagai tantangan sebagai orang Kristen.Pusat pemberitaan dari surat Ibrani adalah tentang siapa Yesus dan apa perannya bagi kehidupan manusia.Penulis surat Ibrani mengaitkan perjalanan sejarah bangsa Israel dengan konteks kehidupan pada saat itu untuk menjelaskan karya Allah yang besar,yaitu karya penyelamatan dalam diri Yesus Kristus.Dalam karya penyelamatan manusia diminta untuk mengerjakan bagiannya dengan baik sebagai tanda ungkapan syukur nya kepada Tuhan.Bukti ungkapan syukur itu terlihat dari gaya hidup umat baik secara pribadi maupun sebagai bagian dari persekutuan.

Surat Ibrani Pasal 13 berisi nasehat-nasehat yang menggambarkan gaya hidup orang-orang percaya.Nasehat-nasehat tersebut antara lain :

  1. Nasehat tentang hidup keluarga ,yaitu memelihara kasih persaudaraan dan kekudusan pernikahan(ayat 1,2 dan 4)
  2. Hidup yang peduli pada orang asing dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan (ayat 3,16)
  3. Nasehat untuk memelihara pertumbuhan iman dengan menjauhkan diri dari bahaya keserakahan dan membangun ibadah yang sejati dengan memberikan korban persembahan yang berkenan (ayat 5,9)
  4. Nasehat untuk memperhatikan kehidupan orang-orang yang membawa umat dalam pengenalan akan Tuhan (ayat 7)
  5. Nasehat untuk hormat kepada para pemimpin ( ayat 17)

Untuk memampukan umat menjalani hidup seperti itu,ketaatan pada Allah memang dibutuhkan (ayat 20 dan 21).Ia tidak hanya memberi perintah,tetapi juga memberikan kemampuan dan terus bekerja bersama-sama dengan kita.Bagian kita adalah melakukan tugas kita dengan sebaik-baiknya demi kemuliaan nama Tuhan.

Amin

Tempat      : Lantai 2 GMIT Agape

Waktu        : 7.30-8.30 wita

Pembicara : EV.Foera Era Hura,S.Th

 

« Older Entries     Newer Entries »