header image
 

All posts in January 30th, 2015

Download (PPTX, Unknown)

Download (PPTX, Unknown)

Download (PPTX, Unknown)

Seorang wanita yang hanya mempunyai seorang anak berkata kepada istri pendetanya, “Saya tidak berani untuk berkata kepada Tuhan ‘kehendakMu yang jadi’ karena saya takut Tuhan akan mengambil anak laki-lakiku satu-satunya dan juga memberiku pencobaan-pencobaan yang berat !”

Mendengar hal itu temannya menjawab, “Seandainya anakmu datang kepadamu dan berkata bahwa anakmu ingin melakukan apa saja yang ibunya inginkan”, apakah engkau akan berfikir; “Nah inilah kesempatan supaya segala pekerjaan saya digantikannya. Saya mau memberi pekerjaan yang berat baginya, supaya ia tidak dapat bermain diluar hari ini “

“Oh … tidak, ” kata si ibu, “tentu saja saya akan memberinya pekerjaan yang dapat dikerjakannya.”

“Apakah engkau berpikir bahwa Tuhan yang penuh kasih itu tidak mempunyai hati yang lebih baik dari hatimu?” tanya wanita itu lagi.

“Yah, sekarang saya mengerti !” jawab si ibu.

Kita sekarang tidak perlu lagi kuatir untuk berkata “kehendak-Mu yang jadi, Tuhan”. Segala sesuatu yang datang dari Tuhan tidak pernah mencelakakan anakNya tetapi justru mendatangkan berkat.

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga ! …

Lukas 11 : 13

Iman Wanita Kanaan

Baca: Matius 15:21-28

“Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: ‘Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.’ Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” Matius 15:28

Menjalani hidup sebagai orang percaya bukanlah pekerjaan ringan, butuh ketekunan dan iman yang harus berakar kuat di dalam Tuhan. Jika tidak, kita akan mudah mengalami kekecewaan dan kepahitan saat menghadapi tantangan dan ujian. Tentunya kita pun tahu bahwa selama hidup di dunia ini kita tidak pernah luput dari apa yang dinamakan masalah.

Tokoh-tokoh besar dalam Alkitab juga mengalami banyak tantangan (ujian) dalam kehidupannya. Contohnya Yusuf dan Yosua. Sebelum janji Tuhan benar-benar terealisasi dalam hidupnya, Yusuf harus melewati tantangan demi tantangan. Yosua, sebelum berhasil membawa bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian, suatu negeri yang berlimpah susu dan madu, dia harus melewati rintangan dari bangsa-bangsa lain yang berusaha untuk menghadangnya.

Hari ini kita perlu belajar dari seorang wanita Kanaan yang anaknya sedang kerasukan setan. Ibu ini berhasil ‘mengetuk pintu’ hati Yesus dan beroleh belas kasihan dariNya sehingga anaknya diselamatkan. Untuk menjangkau Yesus ibu ini harus menghadapi tantangan yang sangat berat, namun tidak membuatnya putus asa dan menyerah begitu saja. Dia terus berseru-seru kepada Yesus,”Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” (ayat 22). Murid-murid Yesus merasa terganggu dengan teriakan wanita itu dan berniat mengusirnya. Sebenarnya wanita Kanaan ini punya alasan untuk kecewa dan mundur, apalagi mendengar perkataan kasar Yesus kepadanya “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (ayat 26). Tapi dia tidak peduli, imannya tidak menjadi lemah dan sama sekali tidak terpengaruh keadaan dan situasi yang ada; dia percaya dengan iman bahwa Yesus berkuasa melakukan segala sesuatu. Dan karena ketekunannya ia beroleh jawaban ” ‘…maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.’ Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” (ayat 28).
Jangan pernah menyerah! Pandang saja Yesus karena Dia Maha sanggup!