header image
 

All posts in September 14th, 2016

Kristus Sebagai Pusat Kehidupan

Kolose 1: 15-23

 

Apabila Kristus tidak menjadi pusat kehidupan kita, maka kita tidak ada bedanya dengan dunia ini. Barangkali masing-masing kita sedang berusaha dibidangnya tetapi kalau tidak di dalam Kristus, apa bedanya dengan dunia ini. Tema ini mengajak kita untuk mengintropeksi diri kita, apa kita hidup di dalam Kristus atau tidak?.

Kristus artinya yang diurapi; Mesias artinya yang diurapi. Gelar ini diberikan kepada Juruselamat, yaitu Yesus. Konteks penulisan surat ini adalah ketika Paulus ada di dalam penjara, dengan kabar bahwa telah berkembangnya ajaran :

  1. Gnostik; Tuhan adalah sebuah ide yang sangat mutlak, sedangkan kita manusia adalah materi yang dapat binasa yang tidak mungkin dapat bersatu, karena ide itu hanya bisa dicapai oleh manusia yang fana melalui pengetahuan.
  2. Ada ajaran turun temurun tentang makan minum dan hari raya, yang perlu ditambahkan untuk mendapatkan keslamatan itu.

Catatan tentang Kristus sebagai pusat kehidupan sekaligus menjawab pertanyaan dan pergumulan jemaat di Kolose atau bahkan pergumulan kita saat ini :

  1. Kristus adalah pencipta; Kristus sudah ada sebelum dunia diciptakan, di dalam Dia segala sesuatu diciptakan. Kristus lebih tinggi dari segala ciptaan. Pencipta itu yang harus disembah. Kita tinggal di dalam dunia, tetapi tidak berasal dari dunia.
  2. Kristus adalah yang terdahulu atau sulung; memberi jawaban kepada jemaat, bahwa Ia terlebih dahulu menderita, ditolak, bahkan Ia sulung dari kebangkitan.
  3. Kristus adalah kepala jemaat; Kristus menjadi idola/ contoh. Tata cara kita harus seperti Kristus :

Mencintai Kepala jemaat, berarti mencintai tubuhNya (gereja). Tuhan ingin supaya gereja melaksanakan tugas pentingnya, yaitu berita injil/ kabar baik yang disampaikan oleh orang baik, dengan cara yang baik pula. Seterusnya kita harus membawa damai sejahtera.

  1. gereja sebagai alat untuk menyatakan kebenaran yang berdimensi legalitas, moralitas, sosial (kepekaan).
  2. Tuhan menggunakan gereja dan pemimpin-pemimpin serta pemerintah tentang hikmat (cara menyelesaikan masalah).
  3. Tuhan rindu, gereja ada untuk memuliakan Dia, bukan manusia/benda. Kristus harus menjadi pusat.
  4. Di dalam diri Kristus ada kepenuhan Allah; ada keistimewaan; 100% Allah tetapi juga 100% manusia. Seluruh kepenuhan Allah berdiam dalam diri Yesus Kristus.

 

Yang menjadi pesan bagi kita ialah :

  1. Kristus adalah Juruslamat
  2. Kristus mendamaikan manusia dengan Allah tetapi juga dengan sesama manusia.
  3. Kristus mengangkat manusia untuk hidup kudus.
  4. Kristus membenarkan manusia di hadapan Allah.
  5. Kristus ingin menguatkan manusia untuk hidup dalam iman (bertekun, tetap teguh, dan jangan mau di geser).

 

 

Ringkasan Khotbah: Pdt. Yandi Manobe, S.Th

Suatu kali, ada sebuah benih yang tercecer dan tidak dipedulikan orang. Karena merasa rendah diri, benih itu menganggap dirinya tidak penting. Hingga suatu hari, angin kencang datang dan membuat benih itu terbang – dia tidak tahu akan dibawa kemana – lalu tiba-tiba ia dilemparkan tanpa ampun ke sebuah tanah terbuka dan terpanggang di bawah sinar matahari.
Dia merasa bingung, mengapa ia harus mengalami semuanya itu? Tetapi yang ia butuhkan bukanlah sebuah jawaban, tetapi air hujan sebagai gantinya terik matahari; kadang gerimis dan kadang hujan deras.
Sementara waktu berlalu dan tahun berganti, ia melihat seorang pengelana duduk di dekatnya, “Terima kasih Tuhan untuk ini. Saya sangat membutuhkan istirahat.”
“Apa yang kamu bicarakan?” benih itu bertanya. Pikirnya sang pengelana sedang mengolok-olok dirinya. Benih itu memang melihat beberapa orang duduk di dekatnya dalam beberapa tahun terakhir, namun tidak ada yang berbicara seperti itu.
“Siapa itu?” orang tersebut terkejut.
“Ini aku, Benih..”
“Benih?” Pria itu melihat pohon raksasa itu. “Apa kamu bercanda? Kamu bukan benih. Kamu pohon. Sebuah pohon raksasa!”
“Benarkah?”
“Ya! Kamu pikir kenapa semua orang itu datang ke sini?”
”Untuk apa mereka datang kesini?”
”Untuk berasakan keteduhanmu! Jangan beritahu saya bahwa kamu tidak tahu telah mengalami pertumbuhan bersama berjalannya waktu.”
Sesaat hening ketika pengelana itu selesai mengucapkan kalimat tersebut, dan membuat benih itu sadar siapa dirinya sekarang.
Benih itu sekarang telah menjadi sebuah pohon raksasa. Sambil berpikir, ia tersenyum untuk pertama kalinya. Tahun-tahun melelahkan berada dalam penyiksaan matahari dan hujan akhirnya masuk akal baginya.
“Oh! Itu artinya aku bukan benih kecil lagi! Aku tidak ditakdirkan untuk mati tanpa dikenali siapapun tetapi sebenarnya aku lahir untuk memberi keteduhan bagi orang-orang yang lelah. Wow! Sekarang hidupku seharga ribuan permata!” ucap benih yang telah menjadi sebuah pohon raksasa itu.
Tahukah Anda, kehidupan manusia serupa dengan jalan hidup benih ini. Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya berharga, dan setiap kesukaran yang dialaminya dimasa lalu adalah sebuah proses untuk membuat mereka kuat dan bertumbuh menjadi pribadi yang besar yang dapat memberkati kehidupan banyak orang.
Ingatlah bahwa hidup Anda lebih berharga dari ribuan permata, karena Anda telah ditebus dengan darah Kristus yang mahal. Hari ini sadarilah, bahwa Anda bukanlah sebuah benih lagi. Anda adalah sebuah pohon dimana ada banyak orang yang bernaung.
Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.