header image
 

All posts in December, 2015

Tahun Baru dan Berkat Baru

Sekarang ini kita sudah menjadi pribadi yang berbeda,yaitu pribadi yang telah terlepas dari kebiasaan buruk masa lalu.Tuhan tidak akan pernah membuat tahun baru yang biasa-biasa saja.Tuhan telah menyediakan berkat untuk setiap hari-hari yang akan kita lalui disepanjang tahun 2016.

Mari kita sama-sama menentukan tujuan atau rencana dan harapan-harapan yang harus atau akan kita gapai ditahun 2016.Kita harus mulai mempersiapkan langkah yang tepat dan ikut sertakan Tuhan dalam setiap keputusan yang akan kita ambil.

Mata Tuhan melihat seluruh kehidupan kita dan melihat segala hal yang telah kita lakukan dari awal sampai akhir.Tuhan tidak pernah memalingkan wajah-Nya daripada kita.

Ketika kita menemui banyak tantangan dan rintangan ditahun 2016,maka jangan menyerah,karena dibalik setiap tantangan ada berkat yang besar.Tuhan akan menuntun setiap langkah kita sehingga kita bisa melalui tahun 2016 dengan baik.

Mazmur 11 : 4  Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus ; Tuhan,takhta-Nya di sorga ; mata-Nya mengamat-amati,sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

Disadur dari Renungan Harian Kristen

HATI YANG BARU UNTUK MENYAMBUT TAHUN BARU

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.” Yehezkiel 36:26

Satu tahun telah kita lalui dan kini tahun yang baru telah tiba. Banyak hal yang telah kita lalui, entah itu baik maupun yang buruk sekalipun. Sebagian doa-doa kita mungkin telah dijawab dan sebagian lagi belum ada jawabannya. Masalah yang lalu telah dilalui, tetapi ada masalah lain yang terus berdatangan.

Memasuki tahun yang baru, janji Tuhan bagi umatNya tetap berlaku. Dia senantiasa memberikan rancangan damai sejahtera bagi umatNya yang setia mengasihi Dia. Dan ketika kita sungguh-sungguh berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat, Dia memberikan hati yang baru dan roh yang baru dalam hidup kita. Dia akan memberikan kemampuan bagi kita agar kita dapat hidup taat seturut dengan FirmanNya.

Tentunya hati yang baru dan roh yang baru harus diikuti dengan sikap dan perbuatan yang sesuai dalam kehidupan kita, agar hubungan dengan Tuhan dapat terus terjaga dan FirmanNya benar-benar membawa dampak yang luar biasa dalam kehidupan kita. Dan dalam tahun yang baru ini, kita semua juga pasti rindu untuk melihat janji-janji Tuhan digenapi, jawaban-jawaban doa dipenuhi, masalah-masalah dapat terselesaikan dan segala keinginan kita diberikan oleh Tuhan.

Oleh karena itu dengan hati yang baru, ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam menyambut tahun yang baru ini agar janji-janji Tuhan dapat digenapi dalam hidup kita:

1. Lakukan Segala Sesuatu Di Dalam Yesus

“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Kol 3:17

Ingatlah kepada Tuhan dalam setiap perbuatan kita, baik dalam pekerjaan, di kantor, di rumah, di jalan, di sekolah, dalam lingkungan sosial, keluarga, pergaulan dan lain-lain.

Keluarkan perkataan-perkataan yang positif dalam hidup kita, lakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Lakukan segala sesuatu, seperti kita melakukannya untuk Tuhan. Kita tidak akan berani berbuat kecurangan/dosa, jika kita ingat bahwa yang kita lakukan adalah untuk Tuhan.

“Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.” Maz 91:14-16

2. Belajar Dari Pengalaman

Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.” Maz 119:71

 Segala ujian dan pencobaan yang Tuhan ijinkan dalam hidup kita adalah untuk pembelajaran bagi kita agar kita dapat hidup lebih baik lagi di hadapan Tuhan.Tuhan senantiasa membentuk hidup kita melalui segala keadaan maupun kondisi agar kita dapat menjadi kuat menghadapi masalah-masalah yang lebih besar lagi.

Dan ketika kita mau terbuka di hadapan Tuhan dan belajar dari setiap masalah yang kita hadapi, maka kita akan menjadi manusia yang semakin mendekati kepada kesempurnaan, karena hidup ini adalah proses menuju kepada kesempurnaan.

Belajarlah dari setiap pengalaman yang kita lalui, belajar dari tahun yang telah kita lalui dan evaluasi apa yang perlu kita perbaiki untuk menyongsong tahun yang baru.

Kesalahan yang pernah kita lakukan tidak perlu terulang lagi, dan kebaikan yang telah dilakukan biarlah dapat lebih lagi dikerjakan dalam tahun yang baru.

Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” Rom 15:4

.

3. Iman Disertai Perbuatan

Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” Yak 2:17

Keyakinan iman dan kehidupan doa harus selalu diimbangi dengan perbuatan. Karena iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati, sedangkan iman yang disertai dengan perbuatan akan menghasilkan mujizat dalam kehidupan kita.

Seringkali ketakutan senantiasa menghalangi kita untuk dapat melangkah dengan iman. Pikiran dan logika selalu bertolak belakang dengan iman yang kita miliki. Tetapi ketika kita menyingkirkan segala ketakutan dan mulai melangkah dengan iman, maka kita akan melihat hasil yang luar biasa dari perbuatan yang kita lakukan.

Ketika kita takut untuk melangkah atau berbuat sesuatu, maka kita telah kehilangan kesempatan untuk berhasil. Mungkin juga ketika kita melangkah kita akan menemui kegagalan. Tetapi kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi ketika kita tidak mulai untuk melangkah.

Keberanian berbuat sesuatu akan mendatangkan kemungkinan untuk berhasil dalam kehidupan kita. Dan sesuatu yang dilakukan berkali-kali dengan tekun akan membuat kita menjadi mahir, sehingga persentase keberhasilan akan menjadi semakin besar. Ditambah lagi dengan iman yang kita pegang teguh, maka mujizat demi mujizat akan menyertai setiap langkah hidup yang kita jalani.

“Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.” Pkh 11:6

Sambutlah tahun yang baru dengan penuh keyakinan, karena Tuhan telah memberikan kita hati yang baru. Lakukan segala sesuatu di dalam Yesus, belajarlah dari pengalaman yang lalu dan melangkah dengan imanmu, maka kita akan melihat janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita pada tahun yang baru ini. Haleluya!

.Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.” 2 Petrus 1:5-8

Disadur dari Renungan Harian Pelita Hidup

FINALLY, YEAR END
Matius 19:17
Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.”

Tahun 2015 hampir berakhir. Menjelang penghujung tahun ini, hal baik apa yang perlu kita lakukan agar 365 hari yang segera berlalu akan meninggalkan kesan penuh makna dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menyongsong tahun depan?

Sekarang adalah waktunya untuk mulai mendokumentasikan apa saja yang menurut Anda perlu disimpan sebagai file “bersejarah” dan berharga bagi perjalanan hidup Anda selama tahun ini. Seperti rekaman momen berkesan berupa file foto atau film, piagam penghargaan, dokumen transaksi penting dan sebagainya.

Satu hal yang terdengar klise namun sangat penting bagi perjalanan hidup kita di dunia kerja, yaitu membuat resolusi. Susunlah goals yang hendak Anda raih di tahun depan. Buatlah daftar tentang hal-hal lama yang ingin Anda tinggalkan dan hal-hal baru yang ingin Anda lakukan. Jika Anda dapat menuliskannya dengan jelas, Anda akan memiliki panduan jelas untuk melakukannya.

Jika semuanya sudah selesai, kini waktunya untuk rileks sejenak. Apapun hasil yang kita raih di tahun ini, kita perlu istirahat untuk mempersiapkan diri agar menjadi lebih baik di tahun depan. Ambillah masa tenang untuk menjernihkan pikiran, siapkan diri menyambut peluang baru yang terbentang di tahun mendatang.

Lupakan kesalahan yang telah Anda buat, tapi jangan penah melupakan pelajaran berharga yang pernah Anda peroleh.

Disadur dari Renungan Harian Kita

*CLICK PADA TANGGAL UNTUK DAPAT MENDOWNLOAD WARTA JEMAAT

 

2016
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
3 7 6 3 1 5
10 14 13 10 8 12
17 21 20 17 15 19
24 28 27 24 22 26
29
Jul Agt Sep Okt Nov Des
3 7 4 2 6 4
10 14 11 9 13 11
17 21 18 16 20 18
24 28 25 23 27 25
 31 30

 

MENGHADAPI KETIDAKADILAN DENGAN KASIH

Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:43-44)

Ketidakadilan merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup manusia. Masing-masing kita pasti pernah merasakan diperlakukan secara tidak adil oleh seseorang dalam bentuk dan tingkatan yang berbeda selama kita hidup di dunia ini. Mungkin orang tua kita membanding-bandingkan kita dengan kakak atau adik kita, atau mereka membuat masa kanak-kanak Anda dan saya tidak menyenangkan untuk dikenang.

Ketidakadilan juga bisa berupa perlakuan tidak adil dari atasan yang memperlakukan Anda dan saya secara berbeda dengan teman sekerja kita. Mungkin kita mempunyai pengalaman diperlakukan secara tidak adil dalam ranah hukum; atau bahkan pasangan hidup kita memperlakukan kita dengan tidak adil karena lebih memilih memperhatikan dan berada bersama teman-temannya atau berkutat dengan gadget atau melakukan sesuatu yang disukainya ketimbang berbincang dan menghabiskan waktunya dengan Anda.

Anda dapat dengan mudah memilih untuk membalas menyakiti mereka yang telah menyakiti hati Anda. Sejujurnya, itu adalah pilihan termudah yang dapat kita lakukan; semua orang juga pasti setuju dengan hal itu.

Tetapi, Tuhan berkata lain mengenai hal ini:

Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:43-44)

Ketika seseorang menyakiti dan melukai hati kita, mereka berharap agar kita membalasnya. Mereka ingin agar kita melampiaskan dendam kita. Tetapi Tuhan ingin agar kita melakukan hal sebaliknya. Ia ingin agar kita menghadapinya dengan kasih.

Hadapi dan tanggapi setiap ketidakadilan yang Anda alami dengan kasih, dengan demikian Anda membebaskan diri Anda untuk tidak diatur dan dikontrol oleh orang tersebut. Seorang penulis buku bernama T. Washington pernah berkata, “Saya tidak akan pernah membiarkan orang lain untuk mengontrol hidup saya dengan membiarkan perilaku dan sikapnya membuat saya menjadi benci kepadanya.” Kita tidak mempunyai kendali ketika seseorang memperlakukan kita secara tidak adil. Tetapi kendali penuh ada di tangan Anda dan saya mengenai bagaimana kita meresponi kejadian tersebut: apakah kita memilih kepahitan selama proses tersebut atau kita memilih kasih dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan sepenuhnya. Ingat, Anda memiliki kendali penuh mengenai tanggapan Anda terhadap setiap ketidakadilan yang Anda alami!

Dengan menghadapi ketidakadilan yang Anda alami dengan kasih, bukan berarti Anda membiarkan ketidakadilan tersebut terus berlanjut. Justru sebaliknya, kita harus mencari keadilan dengan kasih. Kita harus mengupayakan keadilan di dunia ini tanpa pembalasan. Alkitab memerintahkan kita untuk:
Beginilah firman TUHAN: Lakukanlah keadilan dan kebenaran,..” (Yeremia 22”3a)

Martin Luther King Jr. adalah teladan yang paling tepat dalam hal ini. Ia berperang melawan ketidakadilan dengan tidak menggunakan kekerasan. Ia berhadil mengalahkan kejahatan dengan kasih. Ia mengikuti teladan Tuhan Yesus yang memilih untuk mengampuni mereka yang menuduhkan tuduhan palsu kepadaNya bahkan ketika pada akhirnya mereka membunuhNya dengan menyalibkanNya di Kalvari, Tuhan Yesus tetap mengasihi dan mengampuni mereka.

Inilah panggilan yang harus kita jalani sebagai pengikut Kristus. Ketidakadilan dalam bentuk apapun mungkin akan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita sebagai umat manusia, tetapi tidak seharusnya kita tenggelam di dalamnya. Yang Tuhan kehendaki dari masing-masing kita adalah hadapi setiap ketidakadilan dengan kasih.

 

Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” (Roma 12:21)

Disadur dari Renungan Harian Pelita Hidup

 

SAMBUTLAH SANG TERANG

Baca: Yohanes 1:1-9

Sebagian besar orang tidak suka berada di dalam kegelapan. Itu ditandai dengan tindakan untuk mencari dan menyalakan alat penerang bila tidak ada lampu, misalnya. Manusia memang membutuhkan terang karena terang membuat manusia merasa nyaman dan aman. Demikian juga dengan kehidupan rohani manusia. Dosa menguasai manusia, seperti kegelapan menguasai malam. Dalam keadaan demikian, manusia membutuhkan terang agar tidak lagi hidup di dalam kegelapan dosa.

Yohanes mengaitkan terang itu dengan Firman. Firman itu ada sejak semula bersama-sama dengan Allah (ayat 1). Firman itu kemudian datang ke dalam dunia (ayat 9). Melalui Firman, manusia beroleh hidup dan terang (ayat 4, band. Mzm. 36:10). Di dalam terang tidak ada kegelapan dan kegelapan tidak dapat menguasai terang (ayat 5). Terang menyelamatkan hidup dari kekacauan, mengungkapkan hal-hal yang tak kelihatan, memperlihatkan segala sesuatu apa adanya, dan juga membimbing. Tanpa terang, orang akan berjalan di dalam kegelapan.

Pemaparan Yohanes dengan jelas menunjukkan bahwa Firman itu ialah Yesus (ayat 14), Seseorang yang ia kenal dan kasihi. Dialah Pencipta alam semesta (ayat 3, band. Kol. 1:17). Hidup-Nya memberi terang pada manusia. Di dalam terang-Nya, manusia dapat melihat diri sebagaimana adanya, yakni pendosa yang membutuhkan Juruselamat. Ia memang datang untuk membebaskan manusia dari kehancuran akibat dosa sehingga manusia memiliki kehidupan yang bermakna, yakni sesuai dengan kehendak Allah.

Natal mengingatkan kita akan kehadiran Terang itu ke dalam dunia. Menyambut natal berarti menyambut Sang Terang. Memberi diri diterangi oleh Yesus sama dengan menyambut hidup yang kekal. Orang yang mengikut Yesus tidak akan berjalan di dalam kegelapan, melainkan akan memiliki terang hidup. Marilah kita mempersilakan Kristus mengusir kegelapan dosa yang menguasai kita. Biarkanlah Dia menerangi dan memimpin hidup kita.

Disadur dari Situs Natal

MENYENDIRI DENGAN ALLAH
Markus 4:10
Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.

Kesunyian-Nya bersama kita. Ketika Allah membuat kita menyendiri melalui penderitaan, kesedihan, godaan, kekecewaan, sakit atau hasrat yang terhalang, persahabatan yang retak, atau persahabatan baru – ketika Dia benar-benar membuat kita menyendiri, dan kita benar-benar kehilangan kata-kata, bahkan tidak sanggup mengajukan sebuah pertanyaan apapun, maka pada saat itulah Dia mulai mengajar kita. Perhatikanlah cara Yesus Kristus mengajar kedua belas murid-Nya. Para murid-Nya terus-menerus mengajukan pertanyaan, dan dia terus-menerus menjelaskan kepada mereka, tetapi mereka tidak memahaminya sampai mereka menerima Roh Kudus (lihat Yohanes 14:26).

Selama Anda berjalan dengan Tuhan, satu-satunya hal yang ingin dijelaskan-Nya adalah cara Dia bekerja dengan jiwa Anda. Dukacita dan kesulitan dalam hidup orang lain akan sungguh-sungguh membingungkan Anda. Kita menyangka bahwa kita memahami pergumulan orang lain sampai Allah menyingkapkan kekurangan-kekurangan serupa di dalam hidup kita. Ada banyak segi kekerasan hati dan ketidaktahuan yang harus disingkapkan Roh Kudus dalam diri kita masing-masing, tetapi itu hanya dapat dilakukan bila Yesus membuat kita menyendiri. Apakah kita sedang menyendiri bersama Dia sekarang? Atau kita lebih mementingkan gagasan, persahabatan dan pemeliharaan tubuh kita sendiri? Yesus tidak dapat mengajarkan apapun kepada kita sebelum kita meniadakan semua pertanyaan intelektual kita lalu menyendiri bersama Dia.

Banyak rahasia yang akan disingkapkan-Nya kepada Anda.

Disadur dari Renungan Harian Kita

PINTU KERENDAHAN HATI
Filipi 2:9-10
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.

Selama berabad-abad, pintu masuk Gereja Kelahiran di Betlehem telah dua kali diperkecil. Tujuannya adalah agar para perampok berkuda tidak dapat menerobos masuk. Pintu itu sekarang disebut “Pintu Kerendahan Hati”, karena para pengunjung harus membungkuk untuk dapat masuk.
Saat kita beranjak tua, menekuk lutut menjadi semakin sulit dan sakit. Di dunia kesehatan, beberapa orang dengan berani menjalani operasi penggantian lutut. Untuk menghindari kerusakan sambungan yang semakin sakit selama bertahun-tahun, mereka rela menderita selama beberapa minggu.

Seperti lutut fisik kita, lutut rohani pun dapat menjadi kaku seiring dengan berjalannya waktu. Tahun-tahun yang penuh kesombongan, keegoisan dan keras kepala membuat kita tidak fleksibel, sehingga semakin sulit dan menyakitkan bagi kita untuk merendahkan diri. Karena terbujuk oleh perasaan penting yang palsu saat orang lain tunduk kepada kita, kita tidak pernah belajar bahwa arti penting yang sejati muncul bila kita tunduk kepada Allah dan orang lain (Efesus 5:21; 1 Petrus 5:5).
Pada saat kita merayakan kelahiran Yesus, alangkah baiknya jika kita mengingat “Pintu Kerendahan Hati”, karena hal itu mengingatkan kita bahwa kita semua membutuhkan lutut-lutut baru, yaitu lutut yang bersedia menekuk. Kerendahan hati merupakan satu-satunya jalan untuk memasuki hadirat Allah.

Menghormati Dia yang telah membungkuk begitu rendah untuk menyertai kita, benar-benar merupakan sebuah jalan yang lebih baik.

Jalan menuju kemenangan diaspal oleh sikap tunduk dan rendah hati kepada Allah.Selamat Natal 2015..

Disadur dari Renungan Harian Kita

KARUNIA KASIH
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Nathan, yang berusia 8 tahun, sedang bekerja keras (dengan sedikit bantuan dari kakeknya) untuk membuat rumah burung yang akan dihadiahkan kepada ibunya di hari Natal. Ia menyebutnya “proyek rahasia.” Ia berpikir keras dan menggunakan seluruh tenaga dan waktunya untuk mengerjakan ‘proyek’ ini. Dan yang paling penting, ia melakukannya atas dasar kasih.

Sebelum Nathan memulai proyek itu, ia memperkirakan waktu yang diperlukan untuk membuatnya (7,5 jam), kemudian ia memutuskan dengan warna apa rumah itu akan dicat (kuning dengan atap biru). Saat Natal tiba, ia bersikeras agar hadiah itu dibuka pertama kali, dan ia berseri-seri saat ibunya berkata bahwa ia benar-benar menyukainya.

Nathan memberikan hadiah itu dengan dasar yang sama dengan hati Allah ketika memberikan “Hadiah” yang kelahiran-Nya kita peringati sebagai hari Natal. Allah Bapa, digerakkan oleh kasih-Nya yang besar, “Telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Yohanes 3:16-17).

Renungkanlah kasih Bapa yang memberikan hadiah yang tak ternilai harganya, yaitu Anak-Nya yang tunggal, yang merupakan bagian dari rencana kudus-Nya (Efesus 1:4-5; 3:11). Karunia kasih Allah akan membuat diri kita dipenuhi rasa syukur dan sukacita yang besar. Mari kita nyatakan bersama-sama, “Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!” (2 Korintus 9:15)

Hadiah terbaik yang dapat diterima manusia adalah Yesus.

Disadur dari Renungan Harian Kita

MENANTIKAN NATAL
Lukas 2:25
Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya.

Bulan Desember merupakan bulan yang paling banyak dinanti oleh banyak orang. Ya, bulan Desember selalu mengingatkan orang bahwa Natal dan Tahun Baru akan segera tiba. Sejak kecil saya juga selalu menikmati hari-hari menjelang Natal dimana terdapat suasana yang penuh dengan kasih, kehangatan, sukacita dan damai sejahtera ketika mengingat akan kelahiran Yesus.

Banyak orang menunggu datangnya Natal dengan beragam motivasi yang berbeda. Natal seringkali dihubungkan dengan sale atau discount besar-besaran, meningkatkan omzet perusahaan, liburan panjang, pesta yang meriah dengan teman-teman dan relasi kantor, serta berbagai macam alasan lainnya. Seringkali keceriaan dan kemeriahan sesaat itu berlalu dengan begitu cepat sehingga kita kehilangan makna dari Natal yang sesungguhnya.

Apabila ada seorang tokoh dalam Alkitab yang sangat menanti akan datangnya Natal, maka orang itu adalah Simeon. Setelah menanti bertahun-tahun akan janji kedatangan Mesias, Simeon sangat bersukacita ketika raja yang dinantikan itu akhirnya lahir dan berada dalam pengkuannya. Seluruh penantiannya seakan terbayar lunas saat dalam usianya yang sangat lanjut, ia dapat berjumpa dengan bayi Yesus yang ditunggu-tunggunya selama ini.

Tanpa terasa kita telah memasuki bulan Desember dan hari-hari menjelang Natal. Akan terdapat bermacam-macam kesibukan yang segera dihadapi. Apakah yang sesungguhnya Anda tunggu? Kiranya penantian Anda tidak sia-sia.

Agar Natal menjadi bermakna, berilah Kristus tempat utama di hati Anda.

Disadur dari Renungan Harian Kita
« Older Entries