header image
 

All posts in June 12th, 2015

CAMP REMAJA GMIT AGAPE

PELAYANAN KPI REMAJA AGAPE DI JEMAAT PNIEL DESA BENU-TAKARI

14-16 MEI 2015

  1. Tujuan KPI & Penginjilan Remaja :

Membangun relasi antara sesama serta menumbuhkan spiritualitas anak-anak remaja.

  1. Peserta : ± 25 orang
  2. Panitia : Komisi Remaja GMIT Agape
  3. Alat Musik : Keyboard + Gitar
  4. Kegiatan Selama Camp :

-KPI & Penginjilan untuk Jemaat Pniel

-Saat teduh,senam pagi & games untuk seluruh peserta camp

 

 

Hari /Tanggal Waktu (Wita) Kegiatan Catatan
Kamis,14 Mei 2015 12.00-12.30 Peserta berkumpul di gereja &makan siang bersama
12.30-13.00 Persiapan keberangkatan
13.00-15.30 Perjalanan ke Desa Benu
15.30-16.45 Tiba ditujuan,istirahat,mandi &bersih-bersih
16.45-17.15 Snack
17.15-18.00 Persiapan KPI
18.00-21.00 Pelayanan KPI MC : Kak Rika/Pemusik : EV.Foera,K’Sun,K’Moody/Singer :Sdri.Vita Nussy/Pembicara : Pdt.Yandhi Manobe S.Th/Jumlah yang hadir : ±50 orang
21.00-21.30 Penutupan KPI hari ke-1 Doa oleh Ev.Foera
21.30-22.00 Makan malam
23.00 Tidur
Jumat,15 Mei 2015 05.30-06.00 Bangun Pagi + Sate (Saat Teduh) Ditenda masing-masing
06.00-07.30 Senam pagi + games Oleh Bpk.Paul Dima
07.30-09.00 Istirahat + Snack
09.00-09.30 Mandi pagi
09.30-10.00 Persiapan ibadah & penginjilan Doa dipimpin oleh Kak Nuke
10.00-12.00 Ibadah bersama jemaat Pniel + penginjilan MC : Kak Nuke + Rosita/Pemusik : Ev.Foera & Bpk.Paul Dima/Pembicara : Ev.Ellen Amalo,S.Pdk/Penginjilan dilakukan secara berkelompok dengan metode EE
12.00-13.00 Istirahat,persiapan makan siang
13.00-14.00 Makan siang bersama
14.00-15.30 Istirahat siang
15.30-16.30 Games
16.30-17.30 Mandi sore
17.30-18.30 Masak bersama
18.30-19.30 Makan malam
19.30-21.30 Ibadah malam + api unggun MC : Roland Kisek & Cha/Pemusik : Aldo/Pembicara : Pdt.Yandhi Manobe,S.Th
22.00 Tidur
Sabtu,16 Mei 2015 05.30-06.00 Bangun pagi + Saat Teduh (Sate) Di tenda masing-masing
06.30-07.00 Senam pagi & games Dipimpin oleh Ev.Foera
07.00-08.00 Mandi
08.00-09.00 Snack
09.00-10.30 Ibadah MC : -/Pemusik : Bpk.Paul Dima/Pembicara : Kak Nuke
10.30-11.30 Masak bersama
11.30-12.30 Makan
12.30-13.00 Packing
13.00 Persiapan kembali ke Kupang Doa oleh cavik Martentje

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ROH YANG BERBISIK

Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.

(Kisah Para Rasul 21:4)

Didi sekeluarga sedang makan malam. Papa bercerita tentang pengalamannya hari ini. “Tadi kan ada acara ulang tahun teman di kantor, lalu semua karyawan diberikan nasi kotak. Karena puasa, Papa bawa pulang nasi kotaknya. Di perjalanan pulang, Papa melihat ada seorang anak kecil yang meminta-minta di perempatan lampu merah. Lalu ada suara yang berbisik di hati Papa, ‘Kasih saja nasi kotak ke anak itu.’ Ketika lampu berwarna merah, Papa buka kaca mobil dan memberikan nasi kotak itu kepadanya.”

Adik-adik, mungkin kita pernah mengalami hal seperti yang dialami oleh Papanya Didi. Ada suara dari hati kita yang mengajak kita untuk berbuat baik. Siapakah yang berbisik itu? Nah, suatu kali ada bisikan yang didengar oleh orang-orang Kristen di Tirus. Mari kita membaca Kisah Para Rasul 21:1-4! Ternyata yang berbisik itu Roh Kudus. Roh Kudus membisikkan di dalam hati orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus saat itu, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.

Adik-adik, senang sekali ya kalau kita bisa mendengarkan suara Roh Kudus. Kita dapat melakukan apa yang dikehendaki Allah Bapa di dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, mari kita minta kepada Allah Bapa agar kita diberikan kemampuan untuk mendengar bisikan Roh Kudus dalam diri kita dan mengerti bahwa Roh Kudus membimbing kita.

SELALU MENGINGAT

Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan.

(Hakim-hakim 6:24)

“Ih, lucu sekali ya aku ketika masih bayi,” kata Kiki sambil tertawa melihat album foto masa kecilnya bersama Mama. Album itu berisi kenangan proses pertumbuhan Kiki hingga satu tahun. Di bagian depan album tertulis: Tuhan Penolong Kami. Kiki mengerti mengapa album ini diberi nama Tuhan Penolong Kami. Menurut cerita Mama, proses kelahirannya tidak mudah. “Ki, Mama dan Papa berjuang agar kamu dapat dilahirkan dalam keadaan yang sehat dan baik. Tentu bukan Mama dan Papa yang membuat proses kelahiranmu berhasil tetapi Tuhan Yesus.” Kiki mengingat cerita Mama di suatu waktu. Oleh sebab itu, setiap kali melihat album foto itu, Kiki selalu ingat bahwa Tuhan penolong hidupnya.

Adik-adik, yuk kita membaca Hakim-hakim 6:24! Gideon menerima janji dari Tuhan bahwa ia akan disertai untuk mengalahkan bangsa Midian. Bahkan agar Gideon yakin, Allah mendatangkan malaikat-Nya dan memberi tanda kepada Gideon. Semula Gideon ketakutan tetapi kemudian ia bersyukur dan yakin bahwa Allah benar-benar menolong. Lalu Gideon mendirikan mezbah yang menjadi pengingat kebaikan Tuhan. Setiap orang yang melihatnya dapat juga mengerti dan mengenal tentang penyertaan Tuhan.

Adik-adik, apakah kalian juga mengalami kebaikan Tuhan? Tentu! Coba buatlah sesuatu untuk mengingatkan kalian akan kasih setia Tuhan kepada kalian. Misalnya hiasan dinding yang dapat kalian pajang di dinding kamar. Semuanya itu untuk mengingatkan kita akan penyertaan Tuhan.

Bacaan: 1 Samuel 25:23-35

Nats: Jika engkau tadinya tidak segera datang menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-laki pun tinggal hidup pada Nabal sampai fajar menyingsing. (1 Samuel 25:34)


SEGERA KENDALIKAN

Pria berkulit hitam itu menggenggam pistol. Para penumpang bus ketakutan. Dengan wajah merah ia berteriak mengeluarkan ancaman. Polisi di hadapannya berupaya menenangkan pria frustrasi yang membahayakan sekitarnya itu dengan berkata, “Aku tahu kamu sedang marah; tapi kamu harus menguasainya sebelum kemarahan itu yang menguasai kamu.” Demikian sepenggal adegan film yang sempat menyergap perhatian saya sejenak.

Saat itu Daud sedang marah. Ia naik pitam mendengar laporan anak buahnya tentang penghinaan Nabal, orang Karmel itu (lihat ay. 13). Bersama pasukannya, ia siap membantai Nabal dan semua pegawainya. Syukurlah, Tuhan mencegahnya. Dia tak menghendaki Daud “bertindak sendiri dalam mencari keadilan” (ay. 26, 31, 33). Tindakan yang dipenuhi amarah bakal memperbesar masalah dan menurunkan martabat Daud sebagai calon pemimpin. Tuhan pun mengutus Abigail, istri Nabal, untuk meredakan kegeraman itu dan sekaligus menghindarkan Daud dari tindakan main hakim sendiri.

Setiap kita bisa dan pasti pernah marah. Sebenarnya perasaan marah adalah sebuah anugerah, sebuah indikasi bahwa ada masalah. Tetapi, janganlah kita mencoba-coba membereskan masalah dengan tindakan yang dipenuhi amarah. Masalah semestinya dihadapi dengan hati tenang dan kepala dingin. Masalah malah akan kian runyam jika ditangani dengan amarah. Maka, ketika amarah timbul, segera kendalikan sebelum kita yang dikuasai olehnya.

* * *
KEMARAHAN MEMBERITAHU KITA AKAN ADANYA MASALAH,
TETAPI BUKAN CARA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH.

Disadur Dari Renungan Harian