header image
 

All posts in March, 2015

Love Save The Empty Space

kasih kristus

Kolose 3 : 5-17

 Hidup bersatu didalam Kristus berarti hidup didalam keberagaman.Sebagaimana Paulus menulis,”tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi,orang bersunat atau orang tak bersunat,orang Barbar atau orang Skit,budak atau orang merdeka,tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.”Paulus menginginkan jemaat Kolose untuk hidup tidak terpecah-pecah karena perbedaan etnis,status sosial dan sebagainya.

Persatuan ditengah jemaat Korintus bagaimanapun juga perlu diikat oleh kasih.Kasih menjadi pemersatu dan penyempurna keberagaman ditengah-tengah mereka.Kasih yang membuat mereka berupaya mengendalikan diri mereka sendiri ditengah persekutuan umat.Kasih yang membuat mereka memandang orang-orang yang berbeda etnis sebagai gambar dan rupa Allah yang sama-sama diciptakan didalam Kristus.

Didalam kasih segala perbedaan dapat diterima dan dipahami.Perbedaan tidak perlu lagi dipandang sebagai sumber perpecahan karena semuanya disatukan didalam Kristus.Jemaat Kolose sebagai tubuh Kristus haruslah mengingat bahwa kepala mereka adalah Kristus.Oleh sebab itu jemaat Kolose harus menjadikan ajaran Kristus sebagai keutamaan dalam hidup bersama dengan sesama.

Amin

Tempat      : Lantai 2 GMIT Agape

Waktu        : 7.30-8.30 wita

Pembicara : Kak Markus

Kehadiran : L/P : 16/2

 

 

I Love My Life

love my life

Matius 22 : 37-40

Yesus menekankan bahwa didalam hukum Allah semuanya tercakup didalam satu kata,yaitu “KASIH”.Setiap hukum Allah merupakan sebuah pernyataan kasih Allah kepada umat-Nya.Kasih kepada Allah adalah yang utama dan dasar dalam hidup beriman karena Allah senantiasa memelihara kehidupan kita.Kita mengasihi Allah dengan cara mengasihi sesama seperti diri kita sendiri dengan sepenuh hati,jiwa dan akal budi.

“Kasihilah sesamamu manusia”.Meskipun Yesus mengatakan ‘hukum kedua’,bukan berarti hukum itu kurang penting.Yesus menambahkan frasa ,“yang sama dengan itu”.Artinya bahwa meskipun dikatakan setelah hukum mengasihi Allah,hukum mengasihi sesama manusia menjadi salah satu syarat agar hukum mengasihi Allah itu bisa diwujudkan.

Ketika mengasihi sesama manusia dalam rangka mengasihi Allah,kita perlu mengasihi diri sendiri.Maksudnya adalah mengasihi sesama tidak mungkin dapat kita lakukan jika kita sendiri kurang mengasihi diri sendiri.Mengasihi diri sendiri berbeda dengan narsisme.Narsisme adalah rasa cinta diri yang berlebihan dan mengabaikan orang lain.

Mengasihi diri sendiri tidak bertujuan mengabaikan orang lain,melainkan agar kita mampu mengasihi orang lain juga.Dengan mengasihi diri sendiri sesungguhnya kita sedang mengasihi Allah.Mengapa?Karena kita menghargai diri sendiri sebagai ciptaan Allah yang unik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Jikalau kita kurang menghargai keberadaan diri kita apa adanya,berarti kita juga kurang menghargai pemberian Allah dan dengan demikian kita telah memperlihatkan sikap hidup kurang mengasih Allah.

Amin

Tempat               : Lantai 2 GMIT Agape

Waktu                  : 7.30-8.30 wita

Tujuan                 : Praremaja mengetahui bahwa mengasihi diri sendiri merupakan bagian yang tak terpisahkan dari             mengasihi Allah dan sesama

Pembicara           : EV.Foera Era Hura,S.Th

MC & Kolektor   : Widi

Kehadiran           : L/P : 17/6

Terlalu Cepat Menilai

menghakimi

Matius 7 :1-5

 

Ada kata bijak”don’t judge the book by it’s cover”.Kita kadang menyimpulkan kalau apa yang dilihat dari luar,maka seperti itu juga didalamnya.Padahal tidak selamanya seperti itu.Interaksi dalam lingkungan pergaulan pun dapat mempengaruhi praremaja dalam menilai orang lain.

Dalam bacaan ini,Yesus mengecam orang-orang yang mencela kesalahan orang lain tanpa terlebih dahulu bercermin pada dirinya sendiri.Kecaman ini merupakan teguran keras bagi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

Kristus sebenarnya tidak melarang kita menilai orang lain.Hanya saja kita perlu menggunakan pertimbangan yang tepat.Yesus mengajarkan kita,apa yang sebaiknya kita persiapkan lebih dulu sebelum menilai orang lain.Dengan kata lain kita harus melakukan introspeksi diri lebih dahulu.Inilah cara yang diajarkan Yesus Kristus,tentang bagaimana kita bersikap terhadap kesalahan orang lain.

Amin

Tempat      : Lantai 2 GMIT Agape

Waktu        : 7.30-8.30 wita

Kehadiran : L/P : 22/2

Ah,Aku Malu

malu

Daniel 9 : 8

Daniel 9 : 8 merupakan bagian dari doa Daniel bagi bangsanya.Doa Daniel diawali dengan pengakuan bahwa Tuhan adalah Allah Yang Maha Besar dan Dahsyat,yang memegang perjanjian dan kasih setia terhadap semua orang yang mengasihi-Nya serta berpegang pada ketetapan-Nya.Selanjutnya Daniel melanjutkan doanya dengan sebuah pengakuan yang jujur mengenai ketidaktaatan bangsanya sehingga mengakibatkan kehancuran serta penderitaan.

Daniel mewakili orang-orang Yehuda,penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel baik yang dekat maupun yang jauh yang sedang berada dalam pembuangan,merasa malu (Ibrani : bosheth).Alasan malu yang dialami mereka adalah karena mereka telah berbuat dosa terhadap Tuhan.Robert H.Albers,dalam bukunya”malu…sebuah perspektif iman’menjelaskan ada dua jenis malu.Pertama,ia beri istilah ‘discretionary shame’yang nilainya positif dalam interaksi manusia.Fungsinya ialah untuk menetapkan batasan-batasan yang tepat untuk mencegah perbuatan yang melanggar kehormatan dan integritas orang lain.Kedua,ia beri istilah’disgrace shame’.Kebalikan dari jenis yang pertama,disgrace shame sifatnya melumpuhkan,melemahkan,dan meyakitkan.

Rasa malu berbeda dengan rasa bersalah.Rasa bersalah biasanya dihubungkan dengan dosa.Sedangkan rasa malu tidak selalu dihubungkan dengan dosa,melainkan lebih pada penilaian atas dirinya sendiri sebagai pribadi yang tidak bernilai,tidak berdaya,dan putus asa.Baik rasa bersalah maupun rasa malu dapat menjadi awal bagi umat Allah untuk berbalik dari segala perbuatan yang tidak berkenan dihadapan Allah.Allah senantiasa berkenan memulihkan ketika umat-Nya mau merendahkan diri berdoa dan membuat komitmen untuk kembali hidup menurut jalan-jalan-Nya.

(1)Robert H.Albers,”malu…sebuah perspektif iman,”Yogyakarta:Kanisius,2007,hlm.22-23

Amin

 

Richard DuaneRickWarren (lahir di San Jose, California, Amerika Serikat, 28 Januari 1954; adalah seorang pendeta Kristen Evangelis Amerika dan penulis.Dia adalah pendiri dan pendeta senior dari  gereja Saddleback, sebuah gereja evangelikal besar yang terletak di Lake Forest California,saat ini termasuk kedalam daftar delapan gereja terbesar di Amerika Serikat (peringkat ini termasuk kategori gereja yang paling banyak memiliki cabang).Dia juga merupakan penulis buku-buku kristen  yang laris, termasuk panduannya untuk pelayanan gereja dan penginjilan The Purpose Driven Church, yang telah melahirkan serangkaian konferensi tentang pelayanan Kristen dan penginjilan. Ia mungkin paling dikenal atas kebaktian yang bermula dari seminarnya tentang bukunya,The Purpose Driven Live, yang telah terjual lebih dari 30 juta kopi, yang menjadikan Warren sebagai penulis buku laris di New York Times Warren memegang pandangan teologis konservatif dan memegang pandangan tradisional evangelikal tehadap isu-isu sosial seperti aborsi, Pernikahan Sejenis, dan penelitian Sel punca. Warren telah meminta gereja-gereja di seluruh dunia untuk juga memfokuskan upaya mereka dalam memerangi kemiskinan dan penyakit, memperluas kesempatan pendidikan bagi yang terpinggirkan, dan merawat lingkungan. Selama masa pemilu presiden Amerika Serikat pada tahun 2008, Warren mengadakan Civil Forum on The Presidency di gerejanya bersama dengan kedua calon presiden, John McCain dan Barack Obama. Obama belakangan memicu kontroversi ketika ia meminta Warren untuk memberikan doa berkat pada pelantikannya sebagai presiden AS pada Januari 2009.

Kehidupan awal dan Pendidikan

Warren dilahirkan di San Jose, California, Putra dari Jimmy dan Dot Warren. Ayahnya adalah seorang Pendeta Gereja Baptis, sedangkan ibunya adalah seorang Pustakawan SMU.Dia dibesarkan di Ukiah, California dan Lulus dari SMU Ukiah pada tahun 1972, dimana ia mendirikan Perkumpulan Siswa/Siswi Kristen di kampus sekolah yang dinamainya The Fishers of Men Club (Klub Penjala Manusia).Saudarinya Chaundel, menikah dengan Tom Holladay yang juga seorang pendeta di Saddleback. Saudaranya Jim C. Warren, meninggal pada tahun 2007 yang lalu. Warren memperoleh gelar Diplomanya dari Universitas Baptis California di Riverside, California, gelar Master of Divinity dari Southwestern Baptist Theological Seminary (1979) di Fort Worth, Texas; dan gelar Doctor of Ministry dari Fuller Theological Seminary di Pasadena, California.

Kehidupan Pribadi

Warren menikah dengan Elizabeth K. Warren (Kay) selama 33 tahun pada 2012. Mereka memiliki 2 orang anak yang telah dewasa (Amy, Josh dan Matthew) dan empat orang cucu. Ia menyebutkan Billy Graham, Peter Drucker dan ayahnya sendiri sebagai mentor rohaninya.

Karena keberhasilan penjualan bukunya, pada tahun 2005 Warren mengembalikan gaji yang telah 25 tahun diterimanya ke gereja dan menghentikan pengambilan gaji. Ia mengatakan ia dan istrinya menjadi pembalik perpuluhan, dengan memberi 90% dari pemasukan mereka dan menggunakan 10% sisanya untuk kebutuhan hidup mereka.

Karier

Warren menyatakan bahwa dia terpanggil sebagai pelayan penuh dalam pelayanan Kristen semenjak ia berusia 19 tahun ketika sedang menjadi mahasiswa di Universitas Baptis California. pada November 1973, ia membolos dan menyetir sejauh 350 mil demi mendengarkan Khotbat W.A. Criswell di Hotel Jack Tar, yang terletak di Kota San Fransisko. Warren menanti giliran untuk bersalaman dengan Criswell yang ternyata juga terfokus pada Warren muda dan meyatakan “Saya merasa tergerak untuk menumpangkan tangan dan berdoa untukmu!” Selama masanya di Southwestern Baptist Theological Seminary, Warren bekerja di Texas Ranch for Christ, sebuah fasilitan pelayanan dari Billie Hanks, Jr, dimana ia mulai menulis buku, Ia membantu penulisan dua buku The Victory Scripture Memory Series dan buku Twelve Dynamic Bible Study Methods for Laity, bersama Billi Hanks, Jr. dan Wayne Watts.

Pada April 1980 Warren mengadakan Pelayanan umum pertamanya di Gereja Saddleback pada Minggu Paskah di Theater SMU Laguna Hills dengan 200 jemaat. Metoda pertumbuhan gereja Warren membawa pada ekspansi cepat, dengan gereja yang menggunakan hampir 80 fasilitas yang berbeda selama 28 tahun sejarah gerejanya. Saddleback tidak membangun bangunan permanen pertamanya sampai ketika jemaat mingguannya mencapai 10.000. Saat Kampus Lake Forest dululunya dibeli pada awal tahun 1990an, 2.300 kursi plastik dengan tenda digunakan selama masa kebaktian untuk beberapa tahun dengan empat kali ibadah setiap hari minggunya. Pada 1995 Pusat Penyembahan (yang ada sekarang) selesai dengan kapasitas 3.500 tempat duduk, bangunan Pelayanan anak – anak bernilai jutaan dollar dan kantor staff pun juga akhirnya selesai beberapa tahun kemudian. Pada Juni 2001, $20 juta fasilitas pelayanan siswa yang disebut “Refinery” selesai dibangun, menampung anak anak putus sekolah dan Pelayanan Anak SMU yang berjumlah 1500 siswa. Hampir 20.000 jemaat yang hadir di Gereja Saddleback tiap minggunya, dan saat ini berada pada posisi ke-8 pada urutan gereja terbesar di Amerika Serikat.

Rick Warren berbicara pada TED in 2006

Warren telah diundang untuk berbicara pada forum forum nasional dan internasional, termasuk PBB, World Economic Forum di Davos, African Union, Council on Foreign Relations, Harvard’s Kennedy School of Government, TED, dan Puncak Kesehatan Global dari MajalahTime. Dia adalah anggota pilihan pada member of the Council on Foreign Relations antara 2005 dan 2006, dan dinobatkan dalam “America’s Top 25 Leaders” (25 Pemimpin Top Amerika) pada 31 Oktober, 2005, yang diumumkan oleh U.S. News and World Report.

Pada Agustus 2008, Warren lebih besar lagi menarik perhatian masyarakat Amerika Serikat dengan mengadakan The Civil Forum on the Presidency yang menampilkan para senator yang bersaing dalam pilpres Amerika John McCain dan Barack Obama di Church Saddleback. Warren menyebutkan bahwa tujuannya mengadakan forum tersebut adalah untuk “mengembalikan kesopanan dalam wacana sipil kita.”Forum tersebut menandai penampilan bernasam secara perdana antara McCain dan Obama sebagai perwakilan dari Partai Republik dan Partai Demokrat sebagai calon presiden, dan disiarkan langsung pada televisi nasional. Selama program dua jam tersebut, masing masing kandidat mengambil tempatnya di atas podium secara terspisah selama satu jam untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan Warren mengenai Iman dan permasalahan moral termasuk aborsi dan Hak Asasi Manusia.

Pada Desember 2008, Presiden terpilih Obama memilih Warren sebagai pendoa syafaat pada Upacara Pelantikannya. Keputusan itu menimbulkan kemarahan dari pendukungnya dan advokat – advokat LGBT dan menyulut kritik baik terhadap Obama maupun Warren.Obama mempertahankan pilihannya terhadap Warren, dengan mengatakan bahwa meskipun dia tidak setuju terhadap pendapat sang pendeta dalam permasalahan aborsi dan pernikahan sejenis, namun harus ada ruang bagi dialog untuk topik sosial yang pelik ini. Kontroversi semakin mencuat manakala diumumkan bahwa Warrenlah yang kemudian akan menjadi pembicara utama pada Kebaktian peringatan tahunan akan kematian Martin Luther King, Jr. pada 19 Januari 2009, yang bertepatan pula dengan hari pelantikan Obama sebagai Presiden Amerika Serikat.

Pada Januari 2009, Warren dan Asosiasi Readers Digest bermitra dalam peluncuran Purpose Driven Connection, publikasi empat bulanan yang dijual sebagai bagiana dari produk multimedia bundle.Pada November 2009, Mitranya mengumumkan bahwa majalahnya tidak cukup menarik minat pembacanya untuk berlangganan dan akan menghentikan publikasinya setelah terbitan selanjutnya bulan itu.

 

Pelayanan

Warren dan istrinya adalah pengarah pada organisasi nonprofit berikut:

  • Acts of Mercy (Aksi Kasih)
  • RKW Legacy Partners
  • Equipping the Church (Memperlengkapi Gereja – gereja)

Purpose Driven

Purpose Driven berasal dari pengajaran yang telah Warren berikan, dan telah digunakan sebagai paradigma yang diajarkan kepada pastor – pastor dan pemimpin Kristen lainnya diseluruh dunia untuk menolong mereka menjadi lebih efektif dalam memimpin gerejanya. Pengajaran itu diwujudkan dalam buku terlaris Warren, The Purpose Driven Church, yang pertama kali dipublikasikan pada 1995. lebih dari 400,000 pastor dan pemimpin gereja dari seluruh dunia menghadiri seminar atau konferensi yang diadakan oleh Warren dan pendeta lain yang mencari cara untuk menjadi lebih efektif dalam memenuhi komisi besar alkitabiah dan perintah besar alkitabiah. Purpose Driven mengandung pengertian pada usaha para pastor untuk menyeimbangkan lima “tujuan”; Penyembahan, Persekutuan, Pemuridan, Pelayanan, dan Penginjilan dalam gereja mereka.

Para Pemimpin Kristen di 162 negara telah menggunakan bahan ajar yang berakar dari gerakan ini. Warren mengatakan Organisasinya telah melatih 400,000 pastor diseluruh dunia dan 189,000 pemimpin gereja lainnya berlangganan dengan Toolbox Pelayanan, Surel Mingguan.

Pandangan Politik dan Sosial

Kay dan Rick Warren (Kiri) Presiden George W. Bush, bersama Laura Bush disampingnya, dengan Medali Perdamaian Internasional di Saddleback Civil Forum di Washington, D.C.

Warren telah bekerja untuk menggeser gerakan evangelikal menjauh dari fokus eksklusif pada isu-isu sosial evangelis tradisional seperti aborsi dan pernikahan sesama jenis (mengenai yang terakhir, ia menyebutkan perceraian sebagai ancaman yang lebih besar bagi keluarga Amerika), hingga aksi sosial yang lebih luas. Lima poin rencana oleh Warren bagi aksi global, rencana P.E.A.C.E. , panggilan bagi gereja untuk memimpin upaya untuk mengatasi kemiskinan global dan penyakit, termasuk penyebaran HIV/AIDS, dan untuk mendukung upaya pemberantasan buta aksara dan pendidikan di seluruh dunia. Pada February 2006, ia menandatangani perjanjian kontroversial mendukung gagasan utama untuk mengatasi pemanasan global, sehingga bertentangan dengan pemimpin evangelis tingkat tinggi, yang menentang langkah tersebut. Keputusan Warren ini tetap menjadi salah satu gerakan yang paling kontroversial dan dikritik.

Bibliography

  • The Purpose Driven Church (ISBN 0-310-20106-3)
  • The Purpose Driven Life (ISBN 0-310-20571-9)
  • Answers to Life’s Difficult Questions (ISBN 0-9660895-2-9)
  • The Power to Change Your Life (ISBN 0-9660895-1-0)
  • What on Earth Am I Here For? Booklet (ISBN 0-310-26483-9)
  • Personal Bible Study Methods (ISBN 0-9660895-0-2)
  • The Purpose of Christmas (ISBN 978-1-4165-5900-9)

Dikutip dari berbagai sumber

Di saat aku berkata “Aku lelah Tuhan.. aku sangat lelah untuk meneruskan perjalananku.. semua yang aku lakukan tidak pernah cukup, aku lelah dengan semua, aku tak sanggup.. tak mampu. Mengapa hal ini tidak pernah lalu dariku, mengapa perjuanganku sangat berat. Tapi aku mau menang Tuhan, aku mau tetap berjuang bersama-MU, aku mau sampai garis akhir. Sampai Kau bilang sudah selesai, semua sudah selesai.”

Lalu Kau berkata: “Anak-Ku, sebenarnya beban yang kau pikul tak seberapa. Aku lebih lelah darimu, Aku harus melihat dan mendengar bahkan memperhatikan kamu. Semua keinginanmu dan kebutuhanmu, belum lagi temanmu, saudaramu. Bahkan kalau Kutuliskan di sini takkan cukup.

Tapi kau tahu anak-Ku, Aku melakukannya demi cinta-Ku padamu, tanpa paksaan. Aku melakukannya dengan sukacita, dengan penuh rasa syukur, karena Aku mencintaimu, sangat mencintaimu dengan segenap hidup-Ku. Aku bahkan mau dan rela mati untukmu. Itu tak mudah anak-KU, bahkan Aku sempat berkata pada Bapa-KU, ‘Biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku.’ Tapi Aku tahu kalau Aku tak mati untukmu, perjalanan-Ku belum selesai. Aku tahu itu tujuan hidup-Ku, supaya setiap kamu yang percaya pada-Ku selamat dan dapat hidup kekal.

Tenang anak-Ku, Aku tahu takkan mudah untukmu menjalani ini semua. Seringkali Kulihat kau terjatuh, kau menangis, kau berteriak pada-Ku. Aku mendengar setiap teriakanmu. Aku melihat setiap tetes air matamu. Aku menghargai perjuanganmu untuk selalu bangkit dari tiap kejatuhanmu. Aku menyayangimu anak-Ku. Kau sangat berharga buat-Ku.

Jangan biarkan dirimu menjadi lemah dan tak perduli, cobalah lebih keras lagi, berusahalah membuat-Ku tersenyum. Berjuanglah untuk mendapatkan mahkota kemuliaan yang telah Kusediakan. Aku sudah menyediakan tempat bagimu bersama-Ku. Aku selalu ada bersamamu, dalam tiap langkahmu, dalam tiap hembusan nafasmu, dalam tiap tetes air matamu, dalam tiap usahamu untuk bangkit. Lakukanlah dengan cinta anak-Ku, lakukanlah dengan penuh rasa syukur. Jangan takut, Aku ada dekatmu, selalu di dalam hatimu. Karena AKU MENCINTAIMU… Aku mencintaimu dengan segenap hati-Ku.”

Lalu Ia tersenyum dan akupun tersenyum. “Thanks GOD. You are awesome. I love You too.”

Allah Adalah Sumber Kekuatan…

Bacaan Alkitab hari ini:Hakim-Hakim 16

Walaupun Simson hanya memiliki kekuatan luar biasa bila rambutnya panjang, hal itu tidak berarti bahwa rambut Simson bisa disamakan dengan jimat yang memiliki kuasa magis. Masalah Simson yang mendasar bukanlah masalah rambut, melainkan masalah ketaatan. Bila Simson taat kepada Tuhan, dia akan menjaga agar rambutnya tetap panjang. Karena Simson tidak taat, dia memberitahukan sumber kekuatannya kepada Delila (16:17). Akibatnya, rambutnya akhirnya berhasil digunting oleh orang Filistin dan Simson berhasil ditaklukkan karena kekuatannya sudah lenyap (16:19). Simson yang sudah tidak memiliki kekuatan lagi itu lalu ditangkap, dicungkil kedua matanya dan dibelenggu sebagai tawanan (16:21).

Sesudah rambut Simson mulai tumbuh, suatu saat Simson dibawa ke dalam kuil Dewa Dagon untuk dijadikan tontonan (bahan tertawaan). Di satu sisi, orang-orang Filistin itu beranggapan bahwa kekalahan Simson berarti keberhasilan Dewa Dagon mengalahkan Allah Israel (16:23). Di sisi lain, tumbuhnya rambut membuat iman Simson juga mulai bertumbuh. Oleh karena itu, Simson memberanikan diri untuk memohon agar TUHAN memulihkan kembali kekuatannya, sehingga dia bisa melakukan pembalasan. Doa Simson dikabulkan. TUHAN memulihkan kekuatan Simson sehingga dia berhasil merobohkan tiang penopang rumah tempat penyembahan Dewa Dagon tersebut. Orang Filistin yang mati bersama-sama dengan Simson karena tertimpa rumah itu jumlahnya lebih banyak daripada orang Filistin yang dibunuh Simson saat dia masih belum buta (16:30). Dengan demikian, Allah menunjukkan bahwa Dia sanggup mengalahkan Dewa Dagon di rumah Dewa Dagon itu sendiri!

Ulangan 32:39
“Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorang pun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku.”

Disadur Dari Renungan Saat Teduh

Kejutan Yang Menyenangkan…

Baca:  Yesaya 54 : 1-17

Menerima kejutan merupakan hal yang sangat menegangkan dalam hidup kita. Apa pun bentuk kejutan itu baik positif maupun negatif. Apalagi menerima kejutan dari Tuhan. 

Israel menerima kejutan, yaitu rencana Allah untuk menjadikan mereka berkat bagi bangsa-bangsa. Tuhan ingin mereka bersukacita menyambut kejutan ini (1-3).Israel yang ibarat perempuan mandul dan tidak bersuami, akan memiliki banyak anak. Mereka harus bersiap untuk membentangkan kemah. Mereka akan menjadi alat Allah untuk menguasai bangsa lain melalui kebenaran dan keselamatan.

Mereka harus siap untuk menerima kebaikan Tuhan yang tidak berkesudahan (4-10). Tuhan akan memberikan mereka pemulihan penuh karena Dialah yang menjadi ‘suami’ dan ‘penebus’ mereka. Tuhan menerima mereka seperti menerima istri yang dulu ditinggalkan karena perzinaannya. Pembuangan di Babel tidak dirasakan singkat oleh bangsa ini, tetapi tidak dapat dibandingkan dengan belas kasihan dan kebaikan Tuhan. Hukuman pembuangan dibandingkan dengan hukuman banjir pada zaman Nuh. Namun seperti banjir itu surut, kemarahan Tuhan pun surut. Kasih Tuhan atas bangsa ini jauh lebih besar daripada kemarahan-Nya.

Di ayat 11-17, Tuhan menegaskan kembali mengenai rencana mulia-Nya bagi masa depan bangsa ini. Mereka akan dipulihkan seperti Tuhan membangun kembali kota-kota yang runtuh karena peperangan. Tuhan akan mengajarkan anak-anak mereka secara langsung dan mereka akan mengalami kedamaian yang dinanti-nantikan oleh umat manusia. Di kota Allah yang baru ini, mereka akan dilindungi, karena Allah mereka Mahakuasa dan Pembela sejati.

Bagi kita yang percaya pada Yesus Kristus, kejutan ini telah terjadi di dalam kehidupan, kematian, kebangkitan, dan pemerintahan-Nya. Ketika kita masih berdosa, Ia sudah mengasihi dan mati bagi kita (Rm. 5:8). Kini Dia yang menjadi Pembela, Pelindung, dan akan memberkati kita. Melalui kita dan kabar sukacita Injil maka bangsa-bangsa akan memperoleh berkat.

Disadur dari Renungan Saat Teduh

Tema : Kekudusan Dan Kasih Persaudaraan

Nats Pembimbing : 1 Petrus 1 : 13-25

Pembicara : Sdri.Martentje Pah

IMG_0803

Dalam hidup manusia didunia ini,kita merupakan manusia-manusia yang menjalani kehidupan sebagai pendatang/penumpang didunia yang fana ini.Untuk itu kita harus hidup sesuai kebenaran yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus.Karena itu,kita dituntut untuk hidup kudus ditengah-tengah orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Hidup kudus adalah hidup yang tidak bercacat dihadapan Allah.Kita dipilih dan ditempatkan ditengah-tengah dunia yang tidak mengenal Allah,untuk menjadi kudus.Hal ini menuntut kita agar setiap hari melalui proses pengudusan,yaitu pembaharuan diseluruh bidang kehidupan.Pembaharuan ini adalah untuk melawan dosa,hawa nafsu dan kedagingan kita.

Pengudusan juga berkaitan dengan pertobatan.Karena itu,perilaku kitalah yang menyatakan apakah kekudusan itu ada dalam diri kita atau tidak.Hidup sebagai orang Kristen juga berarti kita harus hidup dalam ketakutan (ayat 17).Maksudnya,adalah hidup sebagai orang Kristen yang bertanggungjawab.Kematian dan darah-Nya lah yang telah menguduskan kita untuk hidup dalam tanggungjawab itu.

Darah Kristus telah menebus kita,bukan sebagai budak lagi,melainkan sebagai pemenang,sebagai orang yang telah dimerdekakan (Efesus 1: 4).Keselamatan itu berlaku,bukan hanya untuk kita saja sebagai orang Kristen,tetapi berlaku untuk semua orang yang mau percaya kepada-Nya.Justru kita yang sudah percaya,dan menjadi orang Kristen harus mengerjakan keselamatan itu dengan tanggungjawab,dengan kasih.

Mengapa Yesus harus mati dikayu salib,lambang dari kehinaan itu?Karena salib adalah lambang/tanda pendamaian.Salib adalah bukti kasih Tuhan kepada kita.Kasih yang sejati.Ia menginginkan kita juga melakukan hal yang sama dengan sesama kita.

Adapun arti pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita adalah :

  1. Agar kita hidup kudus karena Ia adalah kudus.
  2. Agar menjadikan teladan kasih Kristus didalam diri dan kehidupan kita.
  3. Tuhan mau kita hidup didalam Dia,dan Dia didalam kita.

Mari,maknailah pengorbanan Yesus Kristus bagi kita sekalian.Amin.

 

Tempat             : Lt.II Gedung GMIT Agape

Waktu               : 15.00-17.00 wita

Mc                     : Ibu Joice

Doa firman       : Sdri.Nuke dan Ev.Ellen Amalo,S.Pdk

Kesaksian         : Aci Tae

Kolektor            : Aci Sisca

Doa Berkat       : Ibu Pdt.Anthoneta Manobe,S.Th

Kehadiran         : 31 orang

 

 

 

 

 

 

 

Dalam kegelapan ini aku merenung… Mengapa aku harus ditaruh disini? Mengapa aku belum melihat mentari yang bersinar gagah itu? Mendengar kicauan burung yang merdu dan merasakan desiran lembut angin yang berhembus?

Bukankah teman-temanku memulai di garis yang sama? Kami ditanam pada hari yang sama.Tapi, lihatlah mereka….. begitu cepatnya mereka bertumbuh,keluar mendobrak kegelapan ini.

Apakah mereka terlalu kuat dan aku terlalu lemah? Atau apakah keberuntungan memihak mereka dan tidak padaku? Ataukah aku bukanlah sesuatu yang luar biasa seperti mereka? Mungkin aku cuma kebetulan?

Ok,aku akan matikan diriku dalam kegelapan ini. Toh aku juga tak pernah bertumbuh… aku lelah dalam kegelapan ini…..

Tapi… aku teringat dengan Sang Petani setia itu.Setiap hari Dia datang memupuk,menyiramiku.Walaupun Dia belum melihat aku bertumbuh, tapi sepertinya Dia begitu percaya aku masih hidup dan begitu yakin bahwa suatu hari akupun dapat mendobrak kegelapan ini.

Demi Petani itu…aku akan bertahan.Kalau aku tak dapat bertumbuh keatas, aku akan merambat ke bawah.Ya!! Aku akan menguatkan akar-akar kokohku sampai mencapai sumber mata air.Aku tidak akan mengecewakan Petani setia itu.

Sementara aku mengerjakan bagianku, tanpa aku sadari… hari itupun tiba.Aku dapat keluar mendobrak kerasnya tanah.Aku bertumbuh,bertumbuh,bertumbuh,dapat melihat mentari,mendengar kicauan burung,dan merasakan lembutnya belaian angin.

Bukan itu saja,aku menjadi begitu besar dan rindang sehingga burung-burung bersarang pada lengan-lengan kokohku.Buahku dapat dinikmati,bahkan orang-orang dapat berteduh dari teriknya mentari di bawah bayangan tubuh raksasaku.

Kini aku sadar… mengapa aku membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bertumbuh.Bukannya aku kurang spesial dibanding teman-temanku,tapi karena aku dipersiapkan untuk menjadi sesuatu yang besar,esuatu yang menjadi tujuan aku ada.

Jikalau pencobaan,ujian,tantangan,persoalan yang kau alami lebih hebat,lebih besar,itu karena panggilanmu lebih istimewa – YEREMIA 29:11

« Older Entries     Newer Entries »