header image
 

All posts in March 27th, 2015

Dikisahkan  tentang sepasang suami istri yang baru saja menikah. Awalnya kehidupan rumah tangga mereka harmonis. Tetapi tuntutan kebutuhan rumah tangga semakin besar, sementara si istri belum dapat mensiasati sumber penghasilan suaminya yang tak seberapa. Tak ayal si istri menjadi kalang kabut sehingga ia selalu merasa kurang puas.
Buntutnya keadaan tersebut memicu kebiasaan si istri selalu mengeluh dan menuntut suaminya memenuhi semua kebutuhan, dari mulai rumah, mobil, dan fasilitas lainnya senilai 1 milyar rupiah. Sedangkan sang suami benar-benar dibuat stres. “Bagaimana mungkin? Penghasilanku kan hanya segitu!” gumam sang suami. Lebih parahnya lagi, ditengah tekanan seperti itu ia sama sekali tak dapat memberikan pengertian kepada sang istri.
Suatu ketika mereka berdua berkunjung kerumah sakit menjenguk salah seorang rekan si istri yang tergolek lemah terserang penyakit ganas. Rekan si istri menceritakan bahwa akhir-akhir ini ia sering lupa makan, kurang istirahat dan melakukan pola hidup yang salah. Kejadian itu memberikan seberkas ide bagi suami untuk memberikan sedikit pengertian kepada istrinya tercinta. Dalam perjalanan pulang sang suami memecah keheningan. Ia bertanya kepada istrinya, “Jika saya memberikan kamu uang 1 milyar, tetapi syaratnya kamu harus sakit seperti temanmu tadi, apakah kamu mau?”
“Tidak!” tukas istrinya.
Dua hari kemudian mereka berjalan-jalan melewati sebuah bungalow yang sejuk dan cantik. Tak lama kemudian muncul sepasang manula dari bungalow tersebut. “Ini kesempatan aku mengetuk hati istriku,” pikir sang suami. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia segera mengajukan sebuah pertanyaan kepada istrinya, “Jika sekarang kamu bisa memiliki sebuah bungalow seperti itu, tapi seketika kamu menjadi tua seperti orang tua tadi, apakah kamu mau?”
“Tidak!” ucap istrinya agak kesal.
Tak lama setelah kejadian itu terjadi perampokan besar disebuah bank ternama di kota tempat mereka tinggal. Bank tersebut hampir saja menderita kerugian 1 triliyun rupiyah, kalau saja aksi si perampok tersebut tak berhasil digagalkan. Berita tentang salah seorang perampok mati tertembak dengan cepat tersiap di seluruh kota.
Pasangan suami istri terebut mendengar berita itu dari siaran televisi. Ketika si istri serius memperhatikan kelanjutan berita perampokan tersebut, si suami tergelitik untuk bertanya kepada istrinya. “kalau kamu diberi uang satu milyar, tapi kamu mesti menjalani hukuman mati, apakah kamu mau,” celetuk sang suami memecah keheningan.
Kontan sang istri tersulut emosinya. “Omong  apa kamu! Diberi bukit emaspun aku tak mau!” sergahnya kepada sang suami.
Mendengar ucapan istrinya sang suami tersenyum riang. Ia merasa senang, karena hampir berhasil membawa istrinya pada pemikiran yang benar. “Apakah kamu sudah menyadari dan merasakan bahwa kita sebenarnya sangat kaya! Kita memiliki kesehatan, masa muda dan nyawa, semua itu lebih besar dari uang 1 milyar rupiah, bukankah kita masih memiliki sepasang tangan untuk memperjuangkan masa depan dan nasib kita?” kata suaminya.
Wanita itu benar-benar terpaku. Ia baru sadar selama ini sudah bertindak bodoh karena tidak mensyukuri anugerah yang sudah ia nikmati setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik. Sejak saat itu hatinya mulai terbuka terhadap masukan yang positif. Dan senantiasa memperbaiki diri untuk menjadi istri yang lebih baik.
PESAN
Berdasarkan kisah di atas kita dapat menilai bahwa sebenarnya manusia memilki kekayaan yang luar biasa. Kita memilki tubuh yang sempurna, pikiran yang luar biasa dibanding dengan computer tercanggih sekalipun.
Tetapi sebagian besar diantara kita sering menyamakan kekayaan manusia dengan hal-hal yang bersifat materi. Sehingga tak jarang diantara mereka menjadi sombong, serakah, tidak jujur, menang sendiri dan lain sebagainya. Kurangnya syukur terhadap Tuhan atas keistimewaan yang kita miliki dapat menonjolkan sikap buruk karena tak mampu berfikir jernih, misalny frustasi yang berkepanjangan, gelisah, sakit fisik, emosional, dan bahkan depresi.
Padahal kalau saja kita menukar anggapan kita yang serba materialistic menjadi pola pikir yang serba bersyukur atas anugerah Tuhan yang ada di dalam diri kita, maka kita akan lebih mudah berprasangka dan berperilaku positif, berkreasi dan menciptakan lahan usaha baru yang lebih produktif dan lain sebagainya. Banyak hal positif didalam diri kita yang dapat menghasilkan uang dengan mudah.
Segala potensi yang ada dalam diri kita sangat tinggi nilainya, tak tertandingi dengan materi berapapun juga. Hargai apa yang sudah kita miliki dengan bersyukur kepada Tuhan dan terus berupaya menciptakan karya terbaik.. “Whatever you are, be a good one. – Siapapun diri anda jadilah yang terbaik,” ujar Abraham Lincoln, mantan presiden Amerika Serikat yang hidup pada tahun 1809-1865. karena siapapun anda pasti bisa melakukannya.
“Jika anda kreatif itu pertanda anda percaya mempunyai kelebihan.”
(Dr. Wayne W. Dyer)

Variasi Kumis

Efesus 4:2 Hendak lah kamu selalu rendah hati,lemah lembut dan sabar.Tujukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Jika Anda adalah seorang laki-laki, apakah Anda memiliki kumis? Seperti yang kita tahu, kumis merupakan rambut yang tumbuh di atas bibir. Terkadang beberapa orang memiliki banyak sekali rambut di bagian bawah wajahnya. Jika sudah begini, rambut tersebut tidak lagi disebut kumis, melainkan berewok. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata kumis memiliki banyak variasi berdasarkan bentuk dan jenisnya? Ada banyak sekali bentuk kumis yang berbeda-beda dan diberi nama pula. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Yang pertama adalah Kumis Pensil (Pencil Moustache). Kumis jenis ini tidaklah lebat, bentuknya lurus dan tipis sekali, seolah-olah dilukis dengan pensil. Jarak antara kumis dengan hidung cukup jauh. Kita dapat melihat banyak orang yang memiliki kumis seperti ini. Berikutnya ada Kumis Sikat Gigi (Toothbrush Moustache) yang sangat tebal, tetapi dicukur sisi kanan kirinya, sehingga hanya tersisa di tengah-tengah. Contoh tokoh terkenal dengan kumis seperti ini adalah Adolf Hitler. Kemudian ada Kumis Sepatu Kuda (Horseshoe Moustache) yang dipopulerkan oleh para koboi. Kumis tebal ini biasanya mengitari bibir membentuk huruf ‘n’ kecil. Bentuknya mirip sepatu kuda yang dibalik. Pegulat terkenal Hulk Hogan memiliki kumis jenis ini. Selanjutnya ada kumis jenis Fu Manchu yang identik dengan masyarakat Tiongkok. Kumis ini berbentuk tipis tetapi panjang dan menjuntai ke bawah dari kedua sisi bibir. Dan ada juga Kumis Inggris (English Moustache) yang berbentuk tipis namun panjang menyamping. Kumis ini tidak berbentuk secara alami, melainkan harus dirawat dan diatur sedemikian rupa agar posisi kedua ujung kumis tetap tegak horizontal. Masih banyak sekali jenis-jenis kumis yang lain, seperti jenis Chevron, Dali, Freestyle, Handlebar, Imperial, dan Natural.
Banyaknya variasi jenis kumis seperti ini sangatlah unik. Karena itu, kumis dapat menjadi identitas dan ciri khas seseorang. Misalnya saja, kalau mendengar nama komedian senior Jojon, kita langsung dapat membayangkan sosoknya dengan kumis jenis Toothbrush tersebut. Sebagai orang Kristen, kita juga harus memancarkan suatu hal yang dapat menjadi ciri khas dan identitas kita. Hal itu tidak lain adalah karakter Kristus. Tunjukkanlah kepada lingkungan kita bahwa kita adalah pengikut Kristus yang rajin berbuat kebaikan dan menyebarkan kasih di mana-mana. Paulus menulis di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus bahwa sebagai orang percaya kita harus senantiasa rendah hati, lemah lembut, sabar, dan menunjukkan kasih dalam hal saling membantu. Ini adalah ajaran yang mendasar dari Tuhan Yesus sendiri. Jika kita memiliki kasih yang tulus dan murni kepada sesama, pastilah kita dapat memancarkannya tanpa kesulitan. Oleh karenanya, mulai sekarang tunjukkanlah identitas kita sebagai orang percaya sehingga banyak orang dapat melihat kebenaran dalam mengikut Tuhan Yesus.

 

Disadur dari Renungan Harian Manna Sorgawi