header image
 

All posts in March, 2015

Rahmat Yang Baru Setiap Pagi

  “Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
Ratapan 3:21-23
Adakah diantara teman-teman yang hari ini merasakan kelelahan dan penat luar biasa akibat aktivitas yang anda lakukan? Apakah itu dalam pekerjaan, pelayanan atau bagi yang masih belajar mungkin lelah ditimbun setumpuk tugas yang tampaknya tidak ada habisnya. Saya mengalami hal tersebut akhir-akhir ini, dan betapa saya ingin bisa bangun dengan segar, dengan kekuatan dan semangat baru jika saya tidur dalam keadaan lelah malam hari. A brand new day with a brand new freshness, brand new strength, and of course brand new blessings. Bukankah itu yang kita butuhkan disaat kita merasa begitu capai? Sekarang pertanyaannya, is there any such thing in this life? Jawabannya, yes there is! Tuhan sudah menjanjikan langsung hal seperti itu, dan karenanya itu bukanlah sebuah utopia atau harapan yang tak kunjung ada. Semua itu mungkin, semua itu Dia sediakan bagi kita. Praise the Lord for that!
Disaat tumpukan kegiatan terasa menyiksa, anda pun akan merasa sukacita anda seolah terampas sejak anda bangun pagi. Begitu bangun anda melihat jam, lalu berkata: “aduh saya sudah terlambat! saya seharusnya sudah berangkat sekarang!” atau “aduh, deadline hari ini, tapi belum selesai…” dan sebagainya. Ini bisa dan seringkali menjadi isi dari pikiran kita ketika bangun. Sekarang pikirkanlah alangkah sayangnya apabila semua perasaan itu membuat kita tidak lagi merasakan berkat Tuhan yang baru setiap pagi. Setiap pagi? Ya, firman Tuhan berkata setiap pagi. Artinya ada rahmatNya tercurah, turun disaat kita hendak memulai sebuah hari yang baru. No matter what, no matter how, He will provide it all for us with all His love. Seperti itulah indahnya hidup bersamaNya. Begitu kita bangun, ada rahmat Tuhan yang langsung menyapa kita. Anda lelah tadi malam, pagi ini anda segar dengan kekuatan baru, semangat baru, gairah baru dan tentu saja berkat yang baru. Bukan sisa kemarin, bukan nanti bakal dikasih, tetapi sesuatu yang baru, setiap pagi. Bukankah itu luar biasa indahnya? Itulah yang dijanjikan Tuhan, yang sayangnya akan kita lewatkan apabila kita tidak menyadari itu dan lebih memilih untuk memulai hari dengan setumpuk pikiran rumit, kegelisahan, gerutu dan sebagainya.

Ayat yang menyatakan itu tertulis jelas dalam Alkitab yang bunyinya seperti ini:  “Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:21-23). Sang Penulis kitab ini tahu kemana ia harus mengarahkan fokusnya ditengah timbunan agenda atau kesibukan yang terkadang bisa begitu menyiksa. Ia menyadari betul bahwa kasih setia Tuhan itu tiada terbatas dan begitu besar buat kita. Rahmat Tuhan pun demikian, tidak ada habisnya, dan selalu baru setiap pagi. All provided fresh and new every morning. Jika demikian, mengapa kita harus ragu-ragu dalam menaruh pengharapan kepadaNya? Inilah yang seharusnya kita ingat agar kita bisa memulai hari baru dengan sukacita penuh tanpa terganggu oleh beban pikiran atau kesibukan yang sebentar lagi akan kita lakukan. Jadi jelas bahwa kita harus mengingatkan diri kita tentang kesetiaan dan kebaikan Tuhan setiap pagi.

Anda bisa membuka Mazmur 103 saja untuk mengintip segala kebaikan Tuhan yang Dia janjikan dan sediakan bagi kita. Dia menjanjikan pengampunan dosa (ay 3), kesembuhan (3),  penebusan (4), penobatan dengan mahkota kasih setia dan rahmat (4), pemenuhan kebutuhan kita dengan hal-hal yang baik sehingga kita awet muda seperti burung rajawali (ay 5).Tuhan menyediakan keadilan dan hukum bagi orang tertindas, Dia ingin memerdekakan kita (ay 6), menyatakan rencanaNya atau jalan-jalanNya (ay 7), menyatakan diriNya sebagai penyayang, pengasih, panjang sabar dan punya kasih setia berlimpah (ay 8) dan sebagainya. Baru dari satu penggalan dalam Alkitab saja kita sudah bisa melihat bagaimana kebaikan Tuhan yang Dia siapkan bagi kita. Ini baru secuil dari begitu banyak ayat yang menyatakan kebaikanNya. Semua itu Dia janjikan hadir bagi diri kita dalam keadaan baru setiap pagi, fresh and new every morning.

Seandainya semua itu masih kurang, lihatlah ayat dalam Yesaya 40:31 berikut ini: “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Orang yang menanti-nantikan Tuhan dengan taat dan tekun akan mendapatkan kekuatan baru. Mereka, atau kita, akan seperti burung rajawali yang terbang mengatasi badai dengan sepasang sayap yang kuat, tidak akan gampang lelah meski yang dihadapi adalah badai yang berat sekalipun. Ini merupakan janji-janji Tuhan yang akan sangat meneguhkan dan menguatkan kita terlebih di saat beban berat yang membuat kita kelelahan menerpa kita hari-hari ini.

Pastikanlah diri anda untuk mengingat semua ini setiap pagi, dan mengucap syukurlah akan semua kebaikan Tuhan itu ketika anda bangun. Terus ingatkan jiwa anda untuk menyadari betapa baiknya Tuhan itu, dan segera gantikan segala kegelisahan atau beban-beban pikiran yang biasa mengganggu anda di pagi hari. Jangan pernah lupakan rahmatNya yang baru yang Dia limpahkan sebagai anugerah yang luar biasa bagi anda. Pertahankan terus sehingga anda akan mampu terus bertumbuh dengan iman yagn semakin kuat dan subur. Dan tentu saja, anda tidak perlu takut kehabisan tenaga lagi atau malah kehabisan berkat Tuhan, karena Dia akan selalu siap memperbaharuinya tiap pagi. Mengetahui apa saja yang menjadi berkat Tuhan itu baik, tetapi jangan berhenti hanya sampai mengetahui saja. Mari terus mengucap syukur dan pastikan setiap hari anda merasakan kebaikanNya, dan perhatikanlah itu semua agar menjadi nyata dan hidup dalam diri anda.

RAHMAT-NYA TIDAK BERKESUDAHAN DAN SELALU BARU SETIAP HARI MEMBERI KEKUATAN KEPADA YANG LELAH DAN MEMBERI SEMANGAT KEPADA YANG LETIH LESU

Disadur Dari Renungan Harian Roti Hidup

 

Ditebus Untuk Hidup Yang Kekal

Syalom sahabat Agape…

Apakah yang paling dekat dengan kita ? Apakah itu orangtua,sahabat,anak atau kekasih? Atau mungkin hal yang paling dekat dengan kita adalah harta dan kekayaan material? Memang semua itu berada disekitar kita dan mengelilingi kita setiap hari.Tapi tidak untuk selama-lamanya.Orangtua,sahabat,anak atau kekasih suatu saat nanti akan pergi meninggalkan kita.Harta dan kekayaan dapat diambil daripada kita.Lalu hal apa yang begitu dekat dengan kita ? Hal tersebut tiada lain dan tiada bukan adalah kematian.Kematian adalah hal yang sangat dekat dengan kita,dengan atau tanpa kita sadari.

Memang benar,bahwa sewaktu-waktu ajal atau kematian dapat datang menjumpai kita.Tetapi ingatlah satu hal,kematian hanyalah merenggut fisik kita semata,dan bukan jiwa dan roh kita.Jiwa dan roh kita adalah abadi.Bagi orang percaya,setelah kematian fisik kita,Tuhan sudah menyiapkan tempat yang indah bagi tubuh rohani kita yaitu Surga mulia bersama dengan-Nya.Semua itu kita dapatkan karena Tuhan Yesus sendiri telah mati dan bangkit agar kita semua memperoleh hidup yang kekal bersama Nya disorga.Asalkan kita percaya dan tetap tinggal didalam Dia.

Untuk itu,kita tidak perlu kuatir dan takut akan kematian yang begitu dekat dengan kita,karena Tuhan Yesus pasti kan selalu meyertai kita seperti tertulis dalam kitab Mazmur 23 : 4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,aku tidak takut bahaya,sebab Engkau besertaku;gadaMu dan tongkatMu ,itulah yang menghibur aku.Tuhan Yesus,Dialah yang sudah mati dan dibangkitkan untuk membuka jalan keselamatan bagi kita.Untuk itu,kita yang masih hidup didunia ini harus terus berjalan bersama Dia,biarkan Ia yang menuntun langkah kita pada hidup yang kekal itu,dengan cara mati dan disalibkan atas dosa-dosa kita,dan bangkit serta hidup bersama Yesus.Dengan demikian hidup kita akan semakin memuliakan Tuhan dan dapat membawa jiwa-jiwa baru bagi Yesus.Amin.

 

Oleh Admin Sekretariat

Bahasa Kasih Yesus

Lukas 23 : 46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring : “Ya Bapa,kedalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Syalom Sahabat Agape.Kita semuanya tentu tahu,pernah mendengar bahkan mencoba berkomunikasi dengan anak yang baru saja belajar untuk berbicara.Kata-kata mereka belum teratur dan sulit untuk dimengerti.Mereka juga belum dapat merangkai kata dengan sempurna.Bahkan terkadang harus menggunakan bahasa tubuh untuk mempermudah pemahaman antara anak dan orang yang berkomunikasi dengannya.Entah itu saudara,kakek,nenek,paman maupun bibinya.Kita sering menyebut nya dengan bahasa bayi,bahasa planet,dan berbagai istilah lainnya,karena ketidakmampuan kita memahami maksud dibalik kata-kata dari anak-anak tersebut.

Satu hal yang pasti adalah bahwa orang yang paling dekat dengan anak tersebutlah yang mampu dan dapat mengerti dengan baik apa yang dimaksudkan anak lewat ucapan dan kata-kata nya tersebut.Secara umum,ibu lah orang yang paling dengan anaknya (kecuali anak tersebut tinggal sejak bayi bersama kerabat nya yang lain/mungkin tinggal dipanti asuhan).

Sahabat Agape,dalam hidup ini,sebagai orang-orang Kristen,kita harus memiliki hubungan yang dekat dengan Allah Bapa kita.Ia sangat mengerti dengan apa yang ada dalam hati,pikiran dan perkataan kita.Sebaliknya,kita lah yang sering tidak tahu,tidak mengerti dan tidak peka dengan maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita.Padahal Ia telah berfirman lewat alkitab,lewat alam disekitar kita,lewat orang-orang didekat kita tentang kasih dan kehendakNya bagi kita.

Karena itu,kita harus terus membangun hubungan yang intim dengan-Nya lewat doa,bacaan alkitab,persekutuan dan ibadah-ibadah.Dengan demikian kita akan lebih peka dan dapat memahami apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.Iman kita pun akan semakin kuat dan didewasakan didalamnya.Dan juga kita tidak perlu bersusah payah merangkai kata untuk membuat Allah tahu dan mengerti apa yang kita maksudkan.Bahkan saat kita berbicara dalam hati saja,Ia sudah tahu.Semakin dekatlah dengan-Nya,bertumbuh didalam-Nya,maka kita akan mengerti rencana Nya dalam hidup kita.Amin.

Adapun bahasa yang paling mudah dimengerti dari kasih Yesus adalah pengorbananNya diatas kayu salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia.

 

Oleh Admin Sekretariat

 

Tak Ada Yang Tersembunyi Dihadapan-Nya

Bacaan : Lukas 22

Suatu siang sepulang kerja,angkot yang saya tumpangi berhenti untuk menaikkan penumpang.Naiklah seorang gadis manis tampaknya seorang mahasiswi.Mulanya saya tidak memperhatikan gadis tersebut.Tetapi saat saya hampir tiba ditujuan dan sedang memperhatikan jalan diluar,nampaklah oleh saya,mata gadis tersebut merah dan berkaca-kaca.Ia hendak menangis,tetapi berusaha sekuat tenaga untuk menahan airmatanya agar tidak jatuh.Berulang kali ia mengerjap-ngerjapkan matanya,namun saya dapat melihat kesedihan yang begitu dalam.Entah pergumulan apa yang ada didalam hatinya.

Sahabat Agape,saya yakin kalau kita semua pernah berada diposisi gadis tersebut.Kita pernah mengalami suatu situasi yang membuat kita merasa begitu sedih,depresi bahkan putus asa.Kita merasa tidak seorangpun yang dapat menolong kita melewati masa tersebut. Hal ini terjadi mungkin karena kehilangan orang tercinta untuk selama-lamanya,mungkin kegagalan dalam bidang karir dan akademis,dan yang paling besar pengaruhnya didalam kehidupan kita adalah kesedihan karena kehilangan cinta dan kasih sayang.

Tetapi sebagai orang percaya,kita harus yakin bahwa Sahabat Sejati kita,Tuhan Yesus Kristus tidak pernah berpaling apalagi meninggalkan kita berjalan sendiri melewati saat-saat buruk dalam hidup kita.Ia tahu apa yang kita alami dan kita rasakan.Ia mendengar tiap keluh kesah dan pergumulan kita,Ia mengerti bahasa tetesan airmata kita.Semua itu karena Ia sudah melewatinya dan hidup sebagai manusia,apalagi saat-saat menjelang penyaliban-Nya.Ia telah dikhianati,diolok-olok,Ia dianiaya,Ia disiksa sampai mati dan kehilangan kesetiaan dari para murid-muridNya.

Sahabat Agape,saat anda merasa sedih,depresi,bahkan putus asa karena semua masalah dan pergumulanmu yang sepertinya tak dapat terselesaikan dan tak ada jalan keluar lagi,berserulah pada Yesus,ceritakan semuanya dalam doa.Ia mendengar,mengerti dan tahu apa yang terbaik bagimu.Percayalah,tak ada yang tersembunyi dihadapan-Nya,karena Ia Sahabat Sejati kita.Amin.

 

Oleh Admin Sekretariat

 

Dikisahkan  tentang sepasang suami istri yang baru saja menikah. Awalnya kehidupan rumah tangga mereka harmonis. Tetapi tuntutan kebutuhan rumah tangga semakin besar, sementara si istri belum dapat mensiasati sumber penghasilan suaminya yang tak seberapa. Tak ayal si istri menjadi kalang kabut sehingga ia selalu merasa kurang puas.
Buntutnya keadaan tersebut memicu kebiasaan si istri selalu mengeluh dan menuntut suaminya memenuhi semua kebutuhan, dari mulai rumah, mobil, dan fasilitas lainnya senilai 1 milyar rupiah. Sedangkan sang suami benar-benar dibuat stres. “Bagaimana mungkin? Penghasilanku kan hanya segitu!” gumam sang suami. Lebih parahnya lagi, ditengah tekanan seperti itu ia sama sekali tak dapat memberikan pengertian kepada sang istri.
Suatu ketika mereka berdua berkunjung kerumah sakit menjenguk salah seorang rekan si istri yang tergolek lemah terserang penyakit ganas. Rekan si istri menceritakan bahwa akhir-akhir ini ia sering lupa makan, kurang istirahat dan melakukan pola hidup yang salah. Kejadian itu memberikan seberkas ide bagi suami untuk memberikan sedikit pengertian kepada istrinya tercinta. Dalam perjalanan pulang sang suami memecah keheningan. Ia bertanya kepada istrinya, “Jika saya memberikan kamu uang 1 milyar, tetapi syaratnya kamu harus sakit seperti temanmu tadi, apakah kamu mau?”
“Tidak!” tukas istrinya.
Dua hari kemudian mereka berjalan-jalan melewati sebuah bungalow yang sejuk dan cantik. Tak lama kemudian muncul sepasang manula dari bungalow tersebut. “Ini kesempatan aku mengetuk hati istriku,” pikir sang suami. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia segera mengajukan sebuah pertanyaan kepada istrinya, “Jika sekarang kamu bisa memiliki sebuah bungalow seperti itu, tapi seketika kamu menjadi tua seperti orang tua tadi, apakah kamu mau?”
“Tidak!” ucap istrinya agak kesal.
Tak lama setelah kejadian itu terjadi perampokan besar disebuah bank ternama di kota tempat mereka tinggal. Bank tersebut hampir saja menderita kerugian 1 triliyun rupiyah, kalau saja aksi si perampok tersebut tak berhasil digagalkan. Berita tentang salah seorang perampok mati tertembak dengan cepat tersiap di seluruh kota.
Pasangan suami istri terebut mendengar berita itu dari siaran televisi. Ketika si istri serius memperhatikan kelanjutan berita perampokan tersebut, si suami tergelitik untuk bertanya kepada istrinya. “kalau kamu diberi uang satu milyar, tapi kamu mesti menjalani hukuman mati, apakah kamu mau,” celetuk sang suami memecah keheningan.
Kontan sang istri tersulut emosinya. “Omong  apa kamu! Diberi bukit emaspun aku tak mau!” sergahnya kepada sang suami.
Mendengar ucapan istrinya sang suami tersenyum riang. Ia merasa senang, karena hampir berhasil membawa istrinya pada pemikiran yang benar. “Apakah kamu sudah menyadari dan merasakan bahwa kita sebenarnya sangat kaya! Kita memiliki kesehatan, masa muda dan nyawa, semua itu lebih besar dari uang 1 milyar rupiah, bukankah kita masih memiliki sepasang tangan untuk memperjuangkan masa depan dan nasib kita?” kata suaminya.
Wanita itu benar-benar terpaku. Ia baru sadar selama ini sudah bertindak bodoh karena tidak mensyukuri anugerah yang sudah ia nikmati setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik. Sejak saat itu hatinya mulai terbuka terhadap masukan yang positif. Dan senantiasa memperbaiki diri untuk menjadi istri yang lebih baik.
PESAN
Berdasarkan kisah di atas kita dapat menilai bahwa sebenarnya manusia memilki kekayaan yang luar biasa. Kita memilki tubuh yang sempurna, pikiran yang luar biasa dibanding dengan computer tercanggih sekalipun.
Tetapi sebagian besar diantara kita sering menyamakan kekayaan manusia dengan hal-hal yang bersifat materi. Sehingga tak jarang diantara mereka menjadi sombong, serakah, tidak jujur, menang sendiri dan lain sebagainya. Kurangnya syukur terhadap Tuhan atas keistimewaan yang kita miliki dapat menonjolkan sikap buruk karena tak mampu berfikir jernih, misalny frustasi yang berkepanjangan, gelisah, sakit fisik, emosional, dan bahkan depresi.
Padahal kalau saja kita menukar anggapan kita yang serba materialistic menjadi pola pikir yang serba bersyukur atas anugerah Tuhan yang ada di dalam diri kita, maka kita akan lebih mudah berprasangka dan berperilaku positif, berkreasi dan menciptakan lahan usaha baru yang lebih produktif dan lain sebagainya. Banyak hal positif didalam diri kita yang dapat menghasilkan uang dengan mudah.
Segala potensi yang ada dalam diri kita sangat tinggi nilainya, tak tertandingi dengan materi berapapun juga. Hargai apa yang sudah kita miliki dengan bersyukur kepada Tuhan dan terus berupaya menciptakan karya terbaik.. “Whatever you are, be a good one. – Siapapun diri anda jadilah yang terbaik,” ujar Abraham Lincoln, mantan presiden Amerika Serikat yang hidup pada tahun 1809-1865. karena siapapun anda pasti bisa melakukannya.
“Jika anda kreatif itu pertanda anda percaya mempunyai kelebihan.”
(Dr. Wayne W. Dyer)

Variasi Kumis

Efesus 4:2 Hendak lah kamu selalu rendah hati,lemah lembut dan sabar.Tujukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Jika Anda adalah seorang laki-laki, apakah Anda memiliki kumis? Seperti yang kita tahu, kumis merupakan rambut yang tumbuh di atas bibir. Terkadang beberapa orang memiliki banyak sekali rambut di bagian bawah wajahnya. Jika sudah begini, rambut tersebut tidak lagi disebut kumis, melainkan berewok. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata kumis memiliki banyak variasi berdasarkan bentuk dan jenisnya? Ada banyak sekali bentuk kumis yang berbeda-beda dan diberi nama pula. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Yang pertama adalah Kumis Pensil (Pencil Moustache). Kumis jenis ini tidaklah lebat, bentuknya lurus dan tipis sekali, seolah-olah dilukis dengan pensil. Jarak antara kumis dengan hidung cukup jauh. Kita dapat melihat banyak orang yang memiliki kumis seperti ini. Berikutnya ada Kumis Sikat Gigi (Toothbrush Moustache) yang sangat tebal, tetapi dicukur sisi kanan kirinya, sehingga hanya tersisa di tengah-tengah. Contoh tokoh terkenal dengan kumis seperti ini adalah Adolf Hitler. Kemudian ada Kumis Sepatu Kuda (Horseshoe Moustache) yang dipopulerkan oleh para koboi. Kumis tebal ini biasanya mengitari bibir membentuk huruf ‘n’ kecil. Bentuknya mirip sepatu kuda yang dibalik. Pegulat terkenal Hulk Hogan memiliki kumis jenis ini. Selanjutnya ada kumis jenis Fu Manchu yang identik dengan masyarakat Tiongkok. Kumis ini berbentuk tipis tetapi panjang dan menjuntai ke bawah dari kedua sisi bibir. Dan ada juga Kumis Inggris (English Moustache) yang berbentuk tipis namun panjang menyamping. Kumis ini tidak berbentuk secara alami, melainkan harus dirawat dan diatur sedemikian rupa agar posisi kedua ujung kumis tetap tegak horizontal. Masih banyak sekali jenis-jenis kumis yang lain, seperti jenis Chevron, Dali, Freestyle, Handlebar, Imperial, dan Natural.
Banyaknya variasi jenis kumis seperti ini sangatlah unik. Karena itu, kumis dapat menjadi identitas dan ciri khas seseorang. Misalnya saja, kalau mendengar nama komedian senior Jojon, kita langsung dapat membayangkan sosoknya dengan kumis jenis Toothbrush tersebut. Sebagai orang Kristen, kita juga harus memancarkan suatu hal yang dapat menjadi ciri khas dan identitas kita. Hal itu tidak lain adalah karakter Kristus. Tunjukkanlah kepada lingkungan kita bahwa kita adalah pengikut Kristus yang rajin berbuat kebaikan dan menyebarkan kasih di mana-mana. Paulus menulis di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus bahwa sebagai orang percaya kita harus senantiasa rendah hati, lemah lembut, sabar, dan menunjukkan kasih dalam hal saling membantu. Ini adalah ajaran yang mendasar dari Tuhan Yesus sendiri. Jika kita memiliki kasih yang tulus dan murni kepada sesama, pastilah kita dapat memancarkannya tanpa kesulitan. Oleh karenanya, mulai sekarang tunjukkanlah identitas kita sebagai orang percaya sehingga banyak orang dapat melihat kebenaran dalam mengikut Tuhan Yesus.

 

Disadur dari Renungan Harian Manna Sorgawi

Apa Itu Menyangkal Diri…

Syalom saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Dalam lingkungan kekristenan kita sering mendengar sebuah kalimat pendek yang sangat populer yaitu “menyangkal diri”. Lalu apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan menyangkal diri itu?, sebab sebagai orang percaya kita harus memahami dengan benar apa itu menyangkal diri.

Firman Tuhan katakan didalam Lukas 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Dari kebenaran firman Tuhan ini maka kita melihat sebuah perintah kepada setiap orang percaya yang mau mengikut Yesus, yaitu ia harus menyangkal dirinya, bahkan kalimat selanjutnya dikatakan “memikul salibnya setiap hari” yang artinya untuk mengikut Yesus itu tidak mudah, ada beban yang harus ditanggung.

Beban yang harus dipikul oleh setiap orang percaya adalah termasuk penyangkalan diri, dan menyangkal diri ini merupakan salah satu gaya hidup kekristenan yang paling sulit, tetapi ini harus dipraktekkan kalau memang kita benar-benar mau mengikut Tuhan Yesus.

Menjawab pertanyaan diatas, mari kita lihat apa sebenarnya menyangkal diri itu?. Menyangkal diri adalah sebuah tindakan untuk menolak keinginan diri sendiri, bila keinginan itu bertentangan dengan kehendak Allah, dan hal ini wajib dilakukan oleh setiap anak-anak Tuhan atau orang percaya.

Dengan demikian sebagai orang percaya apapun yang kita lakukan, semuanya itu harus merupakan kehendak Allah. Disini kita diperhadapkan lagi dengan sebuah masalah baru yaitu kita harus belajar setiap hari untuk mengerti apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidup kita.

Untuk mengerti akan kehendak akan Allah itu tidak mudah, kalau kita tidak membangun persekutuan dengan Allah setiap hari, sebab hanya dengan membangun persekutuan dengan Allah setiap hari barulah kita akan mengerti pikiran dan perasaan Tuhan, itulah kenapa firman Tuhan katakan bahwa kita harus sepikiran dengan Tuhan.

Inilah yang ditulis firman Tuhan didalam Filipi 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Dari ayat ini jelas bahwa setiap orang percaya harus menyangkal diri karena dikatakan “janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” ini merupakan gaya hidup Kristus, karena Kristus tidak pernah mementingkan diriNya sendiri, tetapi Ia memberikan dirinya untuk kepentingan semua manusia.

Itulah kenapa pada ayat selanjutnya dikatakan “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” jelas pikiran Kristus disini adalah bagaimana Ia hidup hanya mau melakukan kehendak Bapa di Sorga, dan menanggalkan semua kesenangan diri, supaya lewat hidupnya Ia bisa menyelesaikan apa yang menjadi misi Bapa untuk mengembalikan manusia pada rencana Allah semula.

Sebagai orang percaya yang mau hidup dalam penyangkalan diri, kita harus bercermin pada cara hidup Kristus, sebab apabila tidak maka kita tidak akan mungkin bisa hidup dalam penyangkalan diri, sebaliknya kita akan hidup hanya untuk menyenangkan diri sendiri.

Itulah sebab yang menjadi syarat utama untuk hidup dalam penyangkalan diri adalah, setiap orang percaya harus belajar mengenal dan mengerti kebenaran Allah secara utuh. Kebenaran yang dimaksudkan adalah kebenaran yang Tuhan kehendaki supaya kita lakukan.

Proses penyangkalan diri ini adalah proses menjadi murid Tuhan, sehingga dalam proses inilah kita akan berjuang untuk tetap hidup didalam kekudusan Allah, dan itu harus kita kejar sebab firman Tuhan katakan tanpa kekudusan kita tidak mungkin melihat Tuhan (Ibrani 12:4).

Dalam proses penyangkalan diri ini juga, kita harus memiliki tekad dan komitmen untuk mengenakan “jubah kebenaran” artinya dalam hari-hari hidup ini, kita harus tetap berjalan dalam kebenaran Allah. Orang yang mau berjalan dalam kebenaran Allah adalah orang-orang yang sedang mengarahkan pandangan hidupnya bukan untuk kesengan dunia hari ini, tetapi orang-orang seperti ini sedang mengarahkan pandangannya jauh kedepan yaitu untuk menikmati kesenangan hidup di dunia yang akan datang yaitu di Langit baru dan Bumi baru.

Jadi penyangkalan diri harus menjadi sebuah komitmen hidup kekristenan dimana setiap orang percaya harus mau menolak keinginan dirinya sendiri dan hidup hanya untuk melakukan keinginan Allah.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Disadur Dari Renungan Harian Saat Teduh

Akulah Pokok Anggur Yang Benar…

Akulah Poko Anggur Yang Benar

Syalom saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, firman Tuhan dalam, Yohanes 15:1 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Dari pernyataan Tuhan Yesus ini yaitu, Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya, artinya Bapa di surga adalah pemilik kebun anggur tersebut yang setiap hari memiliki kesibukan memeriksa setiap ranting yang ada pada pohon anggur itu, dengan tujuan supaya jika ada ranting yang tidak berbuah, maka ranting itu akan dipotong dan dibuang.

Kenapa ranting yang tidak berbuah dipotong?, ini artinya ranting itu dianggap sama sekali tidak bermanfaat atau tidak berarti apa-apa sehingga ranting tersebut harus dilepaskan dari pokok pohon anggur, supaya tidak menjadi parasit yang bisa merusak ranting-ranting yang lain yang menghasilkan buah.

Gambaran dari pokok anggur yang benar disini adalah Tuhan Yesus, dan kenapa dikatakan pokok anggur yang benar?, karena apa yang Tuhan Yesus lakukan, baik itu cara hidupNya, perkataanNya, pikiranNya, semuanya itu sesuai dengan kehendak Allah Bapa di surga, dimana selama Ia ada didunia ini Ia hanya hidup untuk melakukan kehendak Bapa dan tidak pernah memikirkan kepentingan diriNya sendiri.

Lalu yang dimaksudkan dengan “setiap ranting yang ada pada-Ku, adalah gambaran dari manusia yang ada didunia ini yang percaya kepada Tuhan Yesus, dan karena percaya kepada Tuhan Yesus maka orang-orang yang percaya tersebut tinggal dan menyatu didalam Tuhan Yesus, tinggal didalam Tuhan Yesus artinya tinggal didalam setiap kebenaran firman Tuhan yang sudah disampaikan oleh Tuhan Yesus, dimana setiap orang yang percaya harus sejalan dengan cara hidup Tuhan Yesus.

Dari ayat kebenaran firman Tuhan ini kita bisa menangkap sebuah kebenaran bahwa Allah Bapa menghendaki setiap ranting yang ada pada pokok anggur-Nya tersebut harus berbuah, dan buah yang dimaksud adalah, agar kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus harus menjadi pribadi-pribadi seperti yang Bapa kehendaki yaitu sama seperti pribadi Kristus, atau dengan kata lain memiliki pribadi yang sempurna sama seperti Tuhan Yesus, dan jika tidak sama seperti Tuhan Yesus berarti akan dipandang sebagai ranting yang tidak berbuah dan pada akhirnya akan dipotong dan dibuang.

Sebagai orang percaya atau sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita harus mau memaksa diri kita supaya terus berjalan seiring dengan kehendak Allah, dan apa yang menjadi kehendak Allah semuanya itu sudah disampaikan oleh Tuhan Yesus didalam setiap kebenaran firmanNya, itulah kenapa dikatakan bahwa Tuhan Yesus-lah pokok anggur yang benar.Setiap orang yang tinggal pada pokok yang benar seharusnya melakukan segala sesuatu yang benar, artinya kalau kita tinggal didalam Tuhan Yesus yang adalah kebenaran itu maka seharusnya dari gerak kehidupan kita sebagai orang percaya kebenaran itu harus nampak nyata.

Dikatakan dalam firman Tuhan tersebut “dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah” ini artinya semakin hari kehidupan orang percaya harus semakin dibaharui oleh firman Allah yang hidup, supaya kehidupan kita sebagai orang percaya didapatkan semakin sempurna dipandangan mata Allah Bapa di surga.

Kenapa harus dibersihkan?, karena selama kita berada didunia ini, pengaruh cara hidup dunia begitu kuat yang setiap saat bisa mempengaruhi cara berpikir setiap orang percaya sehingga ada banyak orang percaya yang begitu mudah dicemari oleh gaya hidup dunia, dan ini merupakan realitas hidup yang bisa kita lihat saat ini dimana ada begitu banyak orang percaya yang hanya sibuk dengan perkara-perkara dunia yang tidak memiliki dampak untuk hidup kekal.

Bila hal ini yang terjadi dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, maka suatu saat nanti bila waktunya tiba, Tuhan akan berterus terang dan berkata “Aku tidak mengenal engkau, enyahlah dari hadapan-Ku.” Kenapa demikian?, karena kita dipandang sebagai ranting yang tidak berbuah atau dengan kata lain, tidak menjadi sempurna sama seperti Bapa di surga yang adalah sempurna.

Suatu hal yang harus kita ingat adalah semua gaya hidup dunia saat ini merupakan parasit yang dapat menjalar dalam kehidupan orang percaya dan merusak seluruh kehidupan orang percaya, oleh sebab itu jadilah ranting yang berbuah supaya dibersihkan oleh Bapa dengan cara dibaharui oleh firmanNya setiap hari.

Menjadi ranting yang terus berbuah akan membuat kita menjadi orang percaya yang, Memiliki Tujuan Hidup.

Kiranya kebenaran ini memberkati kita semua. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Disadur dari Renungan Harian Saat Teduh

 

Cinta Kasih Terbukti Lebih Kuat Daripada Maut…

Peristiwa ini sungguh terjadi. Di Amish, Nickel Mines, Pennsylvania-AS.

Pagi 5 Oktober 2006, dua puluh lima anak sedang belajar di sekolah setempat. Bangunan satu ruang itu berstruktur seperti gudang dengan menara lonceng sederhana dan serambi depan yang ditunjang oleh batang-batang baja. Sekolah itu, yang sepolos kertas buku catatan, mencerminkan nilai-nilai komunitas Amish yang mendidik anak-anaknya di sana. Kaum Amish berasal dari keturunan komunitas orang Swiss Kristen yang anti-kekerasan. Selama abad ke-16 dan ke-17, mereka ini meninggalkan ciri-ciri keduniawian.

Pagi itu, di tengah-tengah kaum Amish, muncullah kegilaan dunia yang terburuk. Pada jam 09:51 waktu setempat, Charles Carl Roberts IV, tukang susu 32 tahun, menerobos ke sekolah kaum Amish di Nickel Mines Barat dan membuyarkan ketenangan komunitas. Sejak lama ia merencanakan kekerasan yang akan dilakukannya, dan ia datang dengan segala persiapan. Dibawanya senapan ukuran 12, pistol 9 mm, senapan bolt-action 30-06, sejumlah amunisi, senjata sengat listrik, dan dua bilah pisau. Dibawanya juga peralatan serta perlengkapan gedung.

Ia menyuruh para gadis muda berbaris cepat-cepat di depan papan tulis. Kemudian diperintahkannya Emma Mae Zook, guru mereka, membawa keluar kelima belas murid pria, seorang wanita hamil, dan tiga orang ibu yang menggendong bayi. Setelah mereka keluar, Charles Roberts menggunakan peralatan dari papan 2 x 6 dan 2 x 4 yang dibawanya sebagai barikadenya di dalam. Dengan tali lentur diikatnya tangan dan kaki para gadis muda yang berusia antara 6 – 13 tahun itu.

Ia rupanya tak diburu waktu. Ia menghubungi istrinya lewat ponsel dan mengaku, serta menjelaskan surat bunuh diri yang ditinggalkannya di rumah, bahwa 20 tahun yang lalu ia telah melecehkan dua orang anak kerabat. Cerita ini agaknya khayalan. Ia juga berbicara tentang kesedihannya atas kematian bayi perempuan mereka. Ketika para gadis Amish bertanya mengapa Roberts hendak mencelakakan mereka, ia menjawab bahwa ia marah kepada Allah.

Tanggapan komunitas Amish lebih cepat daripada yang diantisipasi Roberts, dan para siswi pun membuatnya mengubah rencana. Rencana Roberts untuk melecehkan para gadis agaknya nyata dari perlengkapan yang dibawanya. Tetapi Emma Mae Zook, sang guru, lari ke ladang pertanian tetangga dan menghubungi polisi pada jam 10:36.

Sembilan menit kemudian polisi tiba dengan armadanya. Mereka berbicara kepada Roberts lewat pengeras suara di mobil patroli mereka. Roberts menjawab bahwa jika dalam dua detik orang-orang polisi tidak menarik diri keluar dari area itu, ia akan membunuh setiap orang.
Gadis yang tertua, Marian Fisher, angkat suara. Bahasa ibu kaum Amish adalah bahasaJerman Swiss, tetapi Marian memakai bahasa Inggris sebaik yang bisa diucapkannya. Ia memohon, “Tembaklah saya dan biarlah yang lain bebas.” Barbie, saudara pcrempuan Marian yang baru berusia 11 tahun, minta ditembak setelah Marian. Mereka memperlihatkan kasih terbesar yang mungkin diperlihatkan manusia.

Karena bingung oleh keberanian para gadis dan kehadiran polisi, Roberts berusaha membunuh kesepuluh gadis itu. Dimuntahkannya peluru secepat mungkin kepada mereka.
Mendengar suara tembakan, polisi menyerbu ke dalam bangunan. Dengan satu tembakan terakhir, Roberts menghabisi nyawanya sendiri sebelum tertangkap.

Meskipun Roberts menembak kesepuluh anak itu dari jarak dekat, dan beberapa di antaranya berkali-kali, ia tidak sepenuhnya berhasil menuntut balas kepada Allah seperti rencananya. Lima anak tetap hidup. Barbie, saudara perempuan Marian, salah satunya. Darinyalah diketahui sebagian detil kejadian di sekolah pada hari yang mengerikan itu.

Kematian Charles Roberts terasa menyedihkan hanya karena ia tidak bisa dituntut lagi.

Tetapi di situlah ceritanya membelok ke arah yang tak terduga. Seluruh komunitas Amish mengikuti jejak Marian Fisher muda yang rela berkorban dan mengasihi sesama. Kalau Charles Roberts memilih melampiaskan amarah kepada orang yang tak berdosa, kaum Amish memilih melimpahkan pengampunan kepada orang yang bersalah. Klip video warta berita TV menunjukkan iring-iringan kereta kuda kaum Amish di sepanjang jalan utama Nickel Mines menuju pemakaman anak-anak yang terbunuh. Pemandangannya tajam dan indah.
Tetapi yang melekat di benak adalah gambar pria dan wanita Amish yang menghadiri pemakaman Charles Roberts di sebuah gereja Metodis, gereja istrinya. Mereka menegaskan bahwa mereka tidak berhak mcnghakimi dia. Para pemimpin kaum Amish bahkan meminta agar komunitasnya tidak menganggap Roberts jahat.

Kaum Amish juga mengulurkan tangan kepada Marie Roberts dan anak-anaknya. Mereka mengundang keluarga itu hadir di pemakaman para gadis—karena Alkitab menyuruh menangis dengan orang yang menangis, dan keluarga Roberts sedang menangisi kehilangan mereka. Uang berdatangan untuk menutupi biaya perawatan medis para gadis yang terluka. Para pemimpin komunitas Amish menentukan agar darinya diambil dana untuk mengurus janda dan ketiga anak sang pembunuh.

Pengorbanan kasih dan pengampunan yang menakjubkan, dan sungguh sulit dipahami. Tapi itulah pengajaran dan hidup Yesus, Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44). Dalam peristiwa tragis terbunuhnya anak-anak mereka, kaum Amish mempraktikkan kasih yang seharusnya dipraktikkan setiap orang Kristen.

Disadur dari Renungan Fullblessing

Dibawah Kepak SayapNya...

Seorang penginjil India, Sundar Singh, menulis tentang kebakaran hutan di pegunungan Himalaya yang ia saksikan ketika sedang melakukan perjalanan. Saat banyak orang berusaha memadamkan api, ada sekelompok orang yang memandangi sebuah pohon yang dahan-dahannya mulai dijalari api. Seekor induk burung dengan panik terbang berputar-putar di atas pohon. Induk burung itu mencicit kebingungan, seakan-akan mencari pertolongan bagi anak-anaknya yang masih di dalam sarang. Ketika sarang mulai terbakar, induk burung itu tidak terbang menjauh. Sebaliknya, ia justru menukik ke bawah dan melindungi anak-anaknya dengan sayapnya. Dalam sekejap, ia beserta anak-anaknya hangus menjadi abu.

Lalu Singh berkata kepada orang-orang itu, “Kita baru saja melihat hal yang luar biasa. Allah menciptakan burung yang memiliki kasih dan pengabdian begitu besar sehingga rela memberikan nyawanya untuk melindungi anak-anaknya …. Kasih seperti itulah yang membuat-Nya turun dari surga dan menjadi manusia. Kasih itu juga membuat-Nya rela mati sengsara demi kita semua.”

Cerita di atas adalah sebuah ilustrasi yang mengagumkan akan kasih Kristus kepada kita. Kita juga berdiri dengan takjub saat merenungkan api penghakiman suci yang membakar Bukit Kalvari. Di sanalah Kristus bersedia menderita dan “memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib” (1 Petrus 2:24).

KRISTUS MENANGGUNG API PENGHAKIMAN

AGAR KITA MENIKMATI PENGAMPUNAN DARI ALLAH

 

Disadur dari Renungan Harian Fullblessing

« Older Entries