Flavius Yustinus (juga disebut Yustinus dari Kaisarea atau Yustinus sang filsuf; bahasa Inggris: Justin Martyr, 103-165) adalah salah seorang penulis Kristen paling terkenal lewat karyanya Liber Apologeticus – “Apologi Pertama”. Ia dilahirkan di Samaria pada tahun 95.Pada akhir hayatnya ia mati syahid menjadi martir sehingga namanya disebut sebagai Yustinus Martir.
Yustinus Martir juga adalah seorang filsuf yang aktif mempelajari ajaran-ajaran Stoa, Aristoteles, dan Phytagoras, tetapi sekarang ia menganut sistem Plato. Yustinus menjadi seorang Kristen ketika ia merenungkan tulisan-tulisan Taurat dan membaca Injil serta surat-surat Paulus.Kemudian Yustinus bertemu dengan seorang tua yang bertapa di padang sunyi di Palestina.Orang tua ini mengajarkan kepadanya tentang Kitab Suci, tentang para nabi dalam Perjanjian Lama.Yustinus menemukan bahwa sekarang ia menemukan kebenaran sejati dalam agama Kristen.Oleh karena itu ia bertobat menjadi Kristen pada tahun 130.Sesudah pertobatannya, Yustinus mengajar di Efesus. Ia memandang pengajaran Kristen sebagai filsafat, yang nilainya lebih tinggi dari filsafat Yunani.
Perjuangan bagi kekristenan
Yustinus hidup pada masa gereja dan orang Kristen berada pada keadaan yang tidak menguntungkan.Ia sering melihat bahwa banyak orang Kristen yang dihambat dan dianiaya.Oleh karena rasa keprihatinannya, ia membela kekristenan dari serangan yang dilancarkan oleh pemerintah yang tidak beragama Kristen.
Karya Penting
Karya tulis Yustinus, “Apologi Pertama”, ditujukan pada Kaisar Antoninus Pius (dalam bahasa Yunani berjudul Apologia, yaitu suatu kata yang mengacu pada logika yang menjadi dasar kepercayaan seseorang). Dalam tulisannya ini, Yustinus menyatakan bahwa orang Kristen menuntut keadilan. Jika orang Kristen bersalah, ia harus diadili.Ia menolak bila orang Kristen dihukum karena mereka seorang Kristen. Ia juga menjelaskan mengenai ibadah Kristen dan Perjamuan Kudus, sehingga kecurigaan kekaisaran Roma terhadap orang Kristen sebagai kelompok subversif, amoral, dan kriminal pun terhapus.Seperti Paulus, Yustinus tidak meninggalkan orang-orang Yahudi ketika ia berpaling kepada orang-orang Yunani.Dalam karya besar Yustinus lainnya, “Dialog dengan Tryfo”, ia menulis kepada seorang Yahudi kenalannya, bahwa Kristus adalah penggenapan tradisi Ibrani.
Tidak hanya itu saja, Yustinus juga memberikan informasi mengenai tata ibadah, Baptisan, dan Perjamuan Kudus dalam gereja pada abad ke 2. Mengenai tata ibadah dikatakan bahwa ibadah dilakukan pada hari Minggu. Hal ini dikarenakan Allah beristirahat pada hari ketujuh. Selain itu, jemaat beribadah pada hari minggu juga karena Kristus bangkit pada hari tersebut. Mengenai praktek baptisan, Yustinus menyatakan bahwa mereka yang dibaptis adalah mereka yang telah percaya kepada pengajaran Kristen dan yang telah berjanji hidup mengikuti ajaran-ajaran tersebut.
Karya-karya penting Yustinus tidak hanya terbatas dalam hal menulis saja, Yustinus juga mengadakan perjalanan yang cukup jauh. Dalam perjalanannya ia selalu berargumentasi tentang iman yang diyakininya.Di Efesus, ia bertemu dengan Tryfo.Di Roma, ia bertemu Marcion, pemimpin kelompok Gnostik. Pada suatu perjalanannya ke Roma, ia pernah bersikap tidak ramah terhadap seseorang yang bernama Crescens, seorang Cynic. Ketika Yustinus kembali ke Roma pada tahun 165, Crescens mengadukannya kepada penguasa atas tuduhan memfitnah.Yustinus pun ditangkap, disiksa dan akhirnya dipenggal kepalanya bersama-sama enam orang percaya lainnya.
Sumber : Wikipedia