Bacaan: Lukas 22 :7 – 13
Berikut ini merupakan cara Yesus mempersiapkan para murid – murid-Nya :
- Yesus mengajarkan para murid – murid-Nya (Luk. 12)
- Yesus menggunakan pengalaman bersama para murid diaman ada kesaksian – kesaksian iman yang dialami dan ada ikatan emosional yang terjalin diantara mereka.
- Melalui tradisi – tradisi yang ada dalam kehidupan orang Israel untuk megajarkan para murid,.
- Yesus mengajarkan mereka lewat spiritualitas yang dibangun melalui kehidupan Yesus.
Mengapa Yesus harus mempersiapkan para murid?, itu karena ada banyak peristiwa –peristiwa yang akan mengguncang iman mereka, karena itu Yesus mempersiapkan mereka sebaik mungkin sebelum Yesus meninggalkan para murid-Nya dan sementara pelayanan harus terus dilanjutkan didunia ini.
Yesus mempersiapkan para murid di kataluma (ruang atas sebuah rumah), waktu peristiwa itu terjadi pada hari baik, hari dimana semua murid untuk membuka hati. Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes pergi mempersiapkan tempat, Petrus dan Yohanes memberi diri untuk melakukan tugas ini. Ini merupakan suatu teladan bagi kita bahwa orang yang melayani dengan sungguh maka harus memberi diri bagi pelayanan tersebut. Murid – murid itu mengikuti petunjuk dari Yesus.
Yesus mulai mengajar para murid, diawali dengan nubuat yang disampaikan, Yesus juga makan bersama dengan para murid yang dimana merupakan sebuah tanda kebersemaan yang sangat indah saudara – bersaudara dalam Yesus. Ditengah – tengah makan bersama tersebut Yesus mengatakan hal yang sangat mengejutkan para murid, bahwa ada seorang dari antara kalian yang bersama – sama dengan Aku di meja ini akan menyerahkan Aku. Untuk itu murid – murid dipersiapkan untuk masuk dalam perjamua kudus, dalam perjamuan tersebut Yesus mau katakan bahwa dalam penderitaan itu kebersamaan itu akan hilang karena penderitaan itu sendiri, diambang kematian tidak ada satupun kemuliaan manusia, manusia hidup sperti uap. Untuk itu ketika masih hidup pergunakanlah kesempatan yang ada, ini waktu yang indah untuk sebuah kebersamaan, kalau boleh tinggalkanlah hal – hal yang lama dan mulailah dengan yang baru.
Apa persiapan kita dalam Paskah kali ini ? Yesus marah jika kita menyelewengkan makna yang sesungguhnya dari Paskah, untuk itu siapkanlah hati bersama – sama dengan Yesus dalam penderitaan. Apakah hanya perayaan yang kita pentingkan ? Ingatlah yang lebih penting, yaitu pertobatan, sadarlah kita mungkin berada pada jalan kita sendiri bukan jalan Yesus.Amin.
Pdt. Yandi Manobe, S.Th