AKU DAN PENGENDALIAN LIDAHKU
2 RAJA-RAJA 2 : 23-25 ; YAKOBUS 3 : 1-18
Tuhan memberikan kepada kita lidah untuk berkomunikasi.Kita dapat menggunakan lidah untuk mengeluarkan perkataan yang indah,dan membuat orang lain terhibur saat sedih,merasa dihargai ,merasakan kekuatan saat susah,atau menggunakan lidah untuk mengeluarkan perkataan yang menyakiti orang lain,membuat orang lain tersinggung/sedih dan kecewa.
Kisah nabi Elisa mengutuki anak-anak yang mengejeknya sungguh tragis.Akibat dari perbuatan mengejek itu,42 orang anak tewas dicabik-cabik beruang.Kisah ini mengingatkan kita akan dua hal :
1.Perbuatan mengejek melukai,merendahkan harga diri dan ketersinggungan dari orang yang diejek.Harga diri Elisa sebagai nabi Allah yang sedang menjalankan tugas dilukai.
2.Berhati-hatilah dalam kemarahan kita.Bijaksanalah dalam melontarkan kata-kata kita disaat marah,agar tidak disesali dikemudian hari.
Manusia seringkali lemah dalam mengendalikan lidah,yang akhirnya membuatnya hancur dan binasa (misalnya provokator yang menghasut samapi mengakibatkan perang antar kampung,antar agama,antar suku,dll).Kendalikan lidah dengan cara meminta hikmat dan kelemahlembutan.Hikmat dari Allah untuk bersikap mengendalikan kemarahan,tidak iri hati,tidak mementingkan diri sendiri.Hikmat dari Allah akan membawa akibat yang baik dan positif.
Tempat : Ruang Sekretariat GMIT Agape
Waktu : 09.00-10.30 wita
Pembicara : EV.Ellen Amallo,S.Th
Kolektor : Kevin
Jumlah kehadiran : L/P : 18/11 orang