Kekuatan Ucapan Syukur..
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”.
(I Tesoloniko 5:18)
Mengucap syukur ketika mengalami hal-hal yang menyenangkan, menguntungkan, dan penuh berkat adalah hal yang mudah. Namun, mengucap syukur dalam hal-hal yang buruk, kurang menyenangkan, dan merugikan tidaklah mudah. Alkitab memberi jawaban atas permasalahan ini. Ketika kita mengalami hal itu, kita harus belajar untuk dapat melihat hal-hal yang positif di tengah-tengah keburukan, kemalangan, kesulitan, kerugian, dan sakit penyakit yang kita alami. Misalnya, ketika tangan kita terluka oleh pisau, kita dapat bersyukur bahwa jari kita tidak putus. Saat mobil mengalami tabrakan, namun kita selamat, kita dapat bersyukur karenanya. Mengalami penipuan atau uang hilang, kita dapat bersyukur tidak semua yang kita miliki hasil kerja keras selama ini habis. Mengalami kejahatan dan perampokan, kita dapat bersyukur badan kita tidak terluka dan kita selamat. Mengalami kebangkrutan atau di-PHK, kita masih dapat bersyukur karena masih hidup sehingga memungkinkan untuk tetap berjuang, bekerja, dan berusaha. Sekalipun mengalami sakit-penyakit, kita tetap dapat bersyukur bahwa Tuhan itu baik sehingga melalui sakit-penyakit mengajari kita untuk menjaga kesehatan, bahwa sesungguhnya tubuh manusia itu lemah dan dapat sakit. Hal ini harus membuat kita mau senantiasa bersandar kepada Tuhan, hidup dengan rendah hati. Kita tidak alergi untuk selalu memerika diri, apakah ada dosa-dosa yang harus dibereskan di hadapan Tuhan dan manusia. Kita bisa menetapkan hati untuk sungguh-sungguh percaya dan berharap kepada Tuhan di tengah-tengah sakit penyakit yang kita alami. Mengucap syukur dalam segala hal membuat para pelakunya memiliki kesanggupan prima untuk menahan tantangan hidup dan mengalami kemenangan dari berbagai masalah yang harus dihadapi. Itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kita. Ini membuat kita mengalami kebaikan Tuhan. Dijauhkan dari kehidupan penuh sungut-sungut, tidak tahu berterima kasih, ketidakpuasan, amarah, maupun menyalahkan orang lain. Ucapan syukur membuat kita menemukan terobosan baru. BERSYUKUR JAUH LEBIH BAIK DIBANDING BERSUNGUT-SUNGUT.
Disadur dari Renungan Harian Kristen