Renungan Minggu Pertama Desember 2016

“BERDAMAI DENGAN ALAM”

(Kej 2: 15-17 & Kej 3: 8-19)

Persoalan terbesar dalam dunia ini ada pada manusia. kita yang merusak segala sesuatu, kita yang merampas segala sesuatu, sehingga kemudian Tuhan harus datang untuk mengembalikan semua itu pada posisi yang sebelumnya.

Dalam bacaan ini ada 4 hal penting yang disampaikan :

  1. Ada kepercayaan, kekuasaan, mandat, otoritas yang Tuhan berikan kepada manusia untuk mengelola alam ini
  2. Manusia ditempatkan di taman Eden yang begitu sangat baik dan istimewa
  3. Terjadi sebuah pelanggaran yang sangat serius, kepercayaan, mandat, otoritas, kekuasaan yang Tuhan berikan itu justru kemudian ditempat itulah manusia melakukan pelanggaran atau dosa
  4. Hukuman tidak bisa di elakkan, karena hukuman itu pasti

Asal mula dosa dan akibatnya. 1. Pembacaan tadi memberikan pesan yang kuat bahwa asal mula dosa yaitu karena ada rasa penasaran karena manusia tidak dapat menahan diri ingin mencoba dan tidak bisa melawan godaan 2. Dari mana asal mula dosa, dari upaya untuk memuaskan diri mereka sendiri, Tuhan tahu batas kemampuan mereka, tetapi karena rasa ingin tahu sehingga manusia melangkah melewati batas.

Berkaitan dengan tema kita hari ini, ada beberapa catatan penting untuk kita renungkan:

  1. Celakalah tanah ini karena engkau. Tanah tidak tahu apa-apa tapi tanah menjadi celaka dan rusak oleh karena manusia. Mungkinkah kita berkontribusi poisitif kepada tanah ataukah kita berkontribusi merusak tanah ini, kasih Allah itu pasti tapi pelanggaran harus ada konsekuensi, karena itu berdamailah dengan bumi.
  2. Ada nafsu yang berkelebihan untuk mengeksploitasi alam ini. Tuhan memberikan segala sesuatu bagi kita. Ada kerusakan otoritas Tuhan dalam hidup kita. Setan sebenarnya takut otoritas Tuhan dalam hidup kita tetapi setan mengganggu kita karena rusaknya otoritas Tuhan. Pekerjaan Tuhan yang dilakukan untuk mengembalikan otoritas itu, sehingga kita dapat berkata “Hai maut dimanakah sengatmu?”.
  3. Alam itu sahabat manusia. Tuhan menciptakan alam sebagai sabahat manusia, tetapi alam dirusakan oleh manusia itu berarti manusia merusak sahabatnya sendiri.
  4. Alam menjadi batu pengujian. Masihkah otoritas Tuhan Allah itu ada bagi kita. Kalau ladang sudah siap, benih sudah siap, Tuhan pasti akan memberikan hujan, tetapi yang terjadi sekarang ialah kita belum menyiapkan ladang, belum menyiapkan benih lalu kita minta Tuhan berikan hujan. Kesadaran bahwa tanah ini milik Tuhan. Apakah kita sudah bertanggung jawab dengan tanah yang Tuhan kasih.

Tuhan Allah memberikan Anak-Nya, karena itu pesan Natal harus sampai ke bumi. Allah mengasihi dunia melalui manusia untuk menyatakan kasih-Nya kepada seluruh dunia termasuk alam. Amin

 

Ringkasan Khotbah Pdt. Yandi Manobe,S.Th

Comments

comments