Renungan Minggu Ketiga November 2016

“MENGUSAHAKAN ALAM”

(Imamat 25: 1-22)

Dunia ini adalah pemberian Tuhan Allah secara cuma-cuma kepada kita, karena itu alam ini  adalah milik rumah kita sendiri. Pertanyaan bagi kita semua adalah apabila alam ini adalah rumah kita, maka kita harus bertanggung jawab penuh terhadap alam ini karena tanpa alam ini kita semua akan mati, karena Tuhan bekerja melalui alam ini untuk kehidupan kita.

Pembacaan ini  memberikan kepada kita catatan penting tentang pandangan orang Israel tentang tanah:

  1. Bagi bangsa Israel Tuhan adalah pemilik tanah, setelah bangsa Israel masuk di tanah Kanaan Tuhan mulai membagi tanah itu bagi 11 suku, tetapi suku Lewi tidak diberikan jatah tanah dan oleh karena itu 11 suku yang mendapat jatah tanah harus bertanggung jawab memberikan kehidupan bagi suku Lewi.
  2. Di Israel tidak ada pemilik tanah secara permanen.Semua orang boleh memiliki tanah, tetapi setiap pemilik tanah adalah pengelola tanah.
  3. Bagi orang Israel tanah dipakai untuk kesejahteraan hidup dan bukan untuk menumpuk kekayaan,dan orang Israel itu hanya boleh menjual tanah kalau ternyata ia jatuh miskin, bukan menjual tanah untuk bersenang-senang.
  4. Bagi pembeli tanah ia hanya boleh membeli tanah, dia hanya boleh membeli tanah tetapi tidak diperbolehkan untuk memperluas area dia bekerja.
  5. Pada tahun Yobel,pembeli tanah mengembalikan tanah tanpa syarat dan pemilik tanah menerima juga tanpa syarat.

Dalam bacaan ini mencatat beberapa hal yaitu tentang tahun sabat dan tahun yobel. Tahun sabat itu adalah tahun perhentian karena setiap tujuh tahun adalah tahun perhentian dan puncaknya adalah tahun yang ke 50 yang mereka sebut sebagai tahun Yobel.

  1. Tanah itu dibiarkan untuk tidak ditanami apa-apa selama 1 tahun karena tanah itu diberi hak penuh untuk subur kembali. Di tahun Sabat itu mereka tidak boleh bekerja apa-apa.
  2. Di tahun ke 7, Setiap tanaman yang tumbuh sendiri diladang itu diperuntukan bagi orang-orang miskin dan sisanya untuk hewan.
  3. Yang terjadi pada tahun Yobel adalah seluruh hak dikembalikan, budak-budak yang tidak bisa membayar hutang pada tahun Yobel itu mereka bebas dan menjadi orang merdeka, tanah-tanah yang dibeli 50 tahun lalu dikembalikan dengan cuma-cuma tanpa syarat, maka dengan ini mereka semua mengenal tahun ini sebagai tahun pengucapan syukur.

Dalam konteks kita sekarang ini  mengenai “mengusahakan alam’, apa yang harus kita lakukan? Pertanyaan bagi kita semua adalah apa yang harus kita buat bagi alam ini,yaitu : 1.  Tanah dan alam ini adalah milik Tuhan yang diberikan dengan cuma-cuma kepada kita, dan perintah utamanya ada memelihara dan mengusahakan alam ini. 2.  bagi kemanusiaan dan kemuliaan Tuhan alam ini adalah rumah kita sendiri maka tidak boleh merusak alam ini dengan cara apapun. 3. Semua penghuni yang ada di alam ini semua itu adalah saudara tidak ada musuh. 4. Kekayaan alam yang Tuhan berikan adalah milik bersama. 5. Kekayaan alam di atur untuk kesejahteraan bersama.

Tuhan memberikan tanah ini baik sekali bagi kita karena itu kita sebagai ciptaan yang paling mulia harus mempunyai bentuk pertanggung jawaban penuh terhadap alam ini demi kelangsungan hidup kita di alam yang Tuhan berikan bagi kita semua. Amin

 Ringkasan Khotbah Pdt. Yandi. Manobe,S.Th

Comments

comments