Renungan Minggu Ketiga Agustus 2016

Pemerintah Sebagai Wakil Allah

(Roma 13:1-7)

Secara garis besar, setidaknya kata “negara” bisa memiliki 4 arti, yaitu:

  1. Posisi kekuasaan,alat untuk mengatur manusia untuk berkehidupan.
  2. Organisasi politik, untuk menjalankan hukum-hukum
  3. Organisasi kesusilaan, karena berisi banyak orang berarti harus ada norma kesusilaan yang baik.
  4. Negara sebagai integrasi antara pemerintah dan masyarakat, karena dalam sebuah negara harus ada, penduduk, wilayah, pemerintah, kedaulatan.

Berkaitan dengan hal di atas, kita juga melihat beberapa fungsi negara: sebagai pertahanan dan keamanan, keadilan, mengatur, kesejahteraan dan kemakmuran.

Di dalam bentuk pemerintahan, negara memiliki suatu sikap memaksa dan kekuatan untuk mengatur. Terkadang juga negara punya sifat monopoli, kekuasaan untuk mengatur  masyarakat dengan baik. Kemudian juga ada sifat totalitas di dalamnya. Selain itu, tujuan sebuah negara adalah sebagai asosiasi manusia yang berhimpun untuk menjalankan tujuan bersama.

Berkaitan dengan firman Tuhan yang direnungkan bersama, seharusnya Paulus menyadari penyelewengan administrasi dalam pemerintahan Romawi. Harusnya Paulus juga tahu bahwa banyak orang Kristen yang mengalami penganiayaan dari pemerintah. Paulus juga harusnya tahu bahwa Yesus mati juga oleh karena rezim dari pemerintahan Romawi. Hal ini seakan menjadi suatu hal yang sedikit mengejutkan namun menyatakan kebenaran yang Allah kehendaki.

Dari Roma 13:1-7 menyatakan bahwa pemerintahan yg baik haruslah berasal dari Tuhan.

Pemerintahan adalah alat Tuhan untuk mengatur keadilan, keamanan dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah juga bertangungjawab untuk menciptakan kesejahteraan sosial. Bagaimana maksud dari teks ini? sebenarnya secara sederhana Paulus mau bilang bahwa orang percaya juga tinggal di masyarakat. Dapat dikatakan bahwa jemaat adalah bagian integral dalam masyarakat. Karena itu jemaat harus memberi kontribusi positif di dalam kehidupan  bermasyarakat. Paulus ingin menasihatkan mengenai cara hidup politik yang benar. Paulus mengingatkan untuk patuh terhadap pemerintah dalam hal ini, kecuali dalam hal-hal yg berurusan langsung dengan Tuhan, misalkan saja jika harus menyembah kaisar adalah pertentangan. Dalam penderitaan yang jemaat alami dari pemerintah, Paulus menyatakan bahwa tidak ada sebuah kejahatan dibalas dengan kejahatan. Paulus memangil mereka untuk taat, menyatakan kebaikan sekalipun kejahatan yang diterima oleh jemaat.

Jika dapat dibagi, gereja itu mengerjakan tatanan nilai, kalau pemerintah mengerjakan tatanan praktis. Sehingga dalam tatanan praktis itu selalu ditopang oleh nilai-nilai Kristiani yang benar. Seperti contohnya bapak Ahok, yang dengan jujur menyatakan bahwa dia tidak akan korupsi karena itu mempermalukan Tuhan. Inilah bentuk tatanan praktis yang ditopang oleh nilai Kristiani. Demikian pula dengan kita seharusnya memiliki kehidupan yang berbuah di dalam Tuhan, karena dengan itu Tuhan dapat dimuliakan.

Ringkasan Khotbah: Pdt. Yandi Manobe, S.Th

 

Comments

comments