Renungan Minggu Kedua Oktober 2015

KELUARGA YANG BERIMAN PADA ALLAH (2)

AYUB 42 : 5 ;HOSEA 4 : 6

OLEH : CAVIK MARTENTJE PAH

 

Kenalilah Allahmu melalui pernyataan diri-Nya sendiri,yaitu melalui alkitab yang dianugerahkan kepada kita.Pengenalan akan Allah menghasilkan keselamatan.Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah ;karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku ; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu,maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu (Hosea 4 : 6).Inilah hidup yang kekal itu yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,satu-satunya Allah yang benar,dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17 : 3).

Dua ayat diatas menyatakan bahwa pengenalan akan Allah dan beriman kepada-Nya menentukan keselamatan kita.Mungkin kita mengenal secara pribadi orang-orang penting dimasyarakat,seperti walikota,menteri atau gubernur bahkan presiden.Atau mungkin kita mengenal pengusaha-pengusaha besar.Tetapi mengenal atau tidak mengenal orang-orang penting itu tidak menentukan keselamatan kita.Kita mengenal mereka itu baik,tetapi tidak mengenal mereka pun juga tidak apa-apa.Lain halnya dengan mengenal Tuhan.Mengenal Tuhan adalah suatu keharusan jika kita ingin menikmati hidu kekal.Dan sebaliknya,tidak mengenal Dia akan membawa kita pada kebinasaan.

Bangsa Israel pernah menolak untuk tidak beriman pada Tuhan.Mereka memalingkan wajah mereka dari pengajaran firman Tuhan,dan mencondongkan diri mereka pada berhala-berhala.Sebagai akibatnya hidup mereka mengalami kerusakan.Hidup mereka dipenuhi dengan saling mengutuk,saling berbohong,saling membunuh,mencuri,berzinah,melakukan kekerasan dan penumpahan darah (Hosea 4 : 2).Hukum Taurat tidak ada artinya dan tidak berfungsi sama sekali untuk mengatur hidup mereka.Para pemimpin agama yang seharusnya menjadi panutan moral justru adalah pelaku-pelakku kejahatan yang melanggar kebenaran.Mereka menggunakan nama dan kepentingan agama sebagai kedok untuk menipu dan memeras rakyat dengan tujuan memperkaya diri (ayat 4,7-8).Artinya hidup mereka sebagai bangsa sudah sampai pada titik kehancuran.Jadi kehancuran bangsa dimulai dari penolakan untuk mengenal Allah.

Bagaimana dengan keluarga kita ? Adakah bapa dan mama sudah memberi suatu teladan percaya yang sungguh pada anak-anak untuk setia dan taat mengandalkan Tuhan dalam segala hal?Marilah kita mengenal Allah kita dengan sunguh-sungguh.Belajar mengerti dan menaati kehendak-Nya,maka kita akan terhindar dari kebinasaan yang mengerikan.Amin.

 

 

Comments

comments