ALAM SEBAGAI PENTAS KARYA ALLAH
Nats : Mazmur 19 : 1-7
Ada seseorang yang berjalan di sebuah taman dan ia menemukan pohon duku dan tanaman semangka.Ketika ia melihat,berpikirlah ia , “Mengapa Tuhan Allah menciptakan buah semangka yang besar ini lalu ditempatkan di bawah tanah ? Sedangkan buah duku yang kecil ditempatkan berbuah diatas pohon ? Sambil ia merenungkan merenungkan pertanyaan tersebut,tiba-tiba buah duku jatuh mengenai kepalanya.Seketika itu ia tersadar dan memuji Tuhan.Bayangkan jika yang jatuh itu adalah buah semangka.Disanalah baru ia mengerti maksud Tuhan menciptkan pohon berdasarkan penempatannya.
Inilah juga yang dimaksud pemazmur didalam Mazmur 19 : 1-7.Bagian ini menceritakan tentang kehebatan Allah yang mengajak orang percaya untuk semakin kagum dan tunduk kepada Tuhan.Sesalnya adalah karena ada banyak anak Tuhan yang tidak menyadari tentang kemahakuasaan Tuhan.Mereka jatuh didalam dosa kesombongan.Dua hal yang dapat di pelajari melalui Mazmur 19:1-7 :
1.Melalui segala ciptaan-Nya,Tuhan ingin menyatakan bahwa Dia ada.Penelitian mengatakan bahwa jarak bumi dan matahari di tata atau di atur dengan ukuran yang tepat.Sebab jika matahari atau bumi bergeser sedikit saja dari rotasinya,maka mahluk hidup dibumi akan mengalami bencana yang dahsyat.Hal ini menyatakan bahwa Allah memang pendesain alam semesta yang dahsyat.Terkadang kita tidak dapat memhami maksud-maksud Allah.Suatukali Agustinus dari Hippo melihat seorang anak menggali sebuah lubang dipinggir pantai dan mulai menimba air laut kedalamnya.Bertanyalah Agustinus : “Nak,apa yang kau lakukan?” dan anak itu menjawab :”Saya ingin memindahkan air laut kedalam lubang ini”.Tidak mungkin manusia dapat menandingi Allah.Laut ibarat kuasa Allah dan lubang kecil ibarat usaha manusia untuk memahami Allah.
2.Melalui segala ciptaan-Nya,Tuhan Allah ingin manusia percaya kepada-Nya.Semua yang Tuhan ciptakan itu indah dan baik.Semua hal itu memancarkan kemuliaan Allah yang besar sebagai penciptanya.Melalui hal itu Tuhan ingin manusia untuk percaya kepada-Nya.Tuhan mau manusia menggantungkan hidupnya kepada Tuhan sebagai pemilik kehidupan.
Pdt. Drs.Hari Sudjatmiko,M.Div