Renungan Minggu Kedua Mei 2017

RAGU=TIDAK PERCAYA

Lukas 24 : 36-49

 

Siapa yang ragu-ragu ?Bahaya bagi dirinya.Orang ragu sama dengan orang bimbang.Kalau mau maju,maju.Mau jalan,harus jalan,jangan berhenti dan tidak berkeputusan.Keragu-raguan itu berurusan dengan pengenalan kita akan sesuatu hal.Kalau kita kenal dan tahu jelas maka kita tidak akan ragu.Jikalau kita masih meragukan Tuhan,berarti kita perlu memeriksa pengenalan kita akan Tuhan.Mata murid-murid tertutup tapi sekaligus otak mereka tertutup terhadap Tuhan,sehingga mereka ragu dan tidak mengenal Tuhan.

Murid-murid kehilangan damai sejahtera,mereka terguncang,dan hal tersebut membuat mereka sulit sekali percaya.Benarkah kita orang percaya?Apakah benar kita memahami dan memaknai firman Tuhan dalam hidup kita ? Mari renungkan hal-hal ini :

1.Orang yang percaya tidak mungkin berkata:melihat Tuhan seperti hantu.Tuhan Yesus menjelaskan kepada mereka bahwa diriNya bukan hantu.Hal itu karena cara kerja Tuhan tidak sama dengan cara kerja hantu.Cara kerja hantu penuh mistik,magis dan banyak orang percaya hari ini ingin Tuhan bekerja seperti itu dalam diri mereka.Sadarkah kita bahwa Tuhan dekat dengan kita sehari-hari?Ketakutan dan keraguan seharusnya tidak lagi mendominasi hidup kita,jika kita sadar kehadiran-Nya.

2.Orang yang tidak ragu-ragu adalah orang yang menaruh perhatian sangat besar pada kisah salib.Pada salib itu ada cinta kasih yang besar,yang ditunjukkan oleh Yesus.Kalau kita masih ragu-ragu,jangan-jangan cinta kita kepada Tuhan belum tulus.Pertobatan seseorang adalah pekerjaan Roh Kudus.Kasih kita kepada Tuhan membuat kita serius memberitakan tentang Tuhan agar orang bertobat.Apa bedanya kita dengan orang yang tidak bergereja,jika kita juga masih ragu-ragu dengan Tuhan.Kita sama dengan orang-orang yang tidak beribadah dan hidup diluar Tuhan.

3.Orang yakin dan tidak ragu,setia memberitakan tentang Tuhan.Kita sebagai orang percaya sering berkonflik karena kita masing-masing diperlengkapi senjata untuk berperang tapi kita tidak memiliki medan untuk berperang.Sehingga kita saling menyakiti dengan senjata yang ada.Seharusnya kita fokus pada musuh didepan kita sehingga sekalipun hal-hal kecil dalam diri teman,kita tidak peduli.Kita lebih peduli pada tujuan besar didepan yaitu melawan musuh didepan.Betapa sulitnya kita membangun keyakinan bersama bahwa Tuhan mengubah seseorang.Tuhan mengajarkan kepada kita bagaimana Ia memperlengkapi kita untuk percaya kepada-Nya dan memberitakan kepada semua orang bahwa kebangkitan Tuhan mengubah hidup kita.Amin!

Pdt.Yandi Manobe,S.Th

 

Comments

comments