Renungan Minggu Kedua April 2017

YESUS ATAU BARABAS ?

Markus 15 : 1-15

Ketika Pilatus memeriksa dan menginterogasi Yesus,kesimpulannya ia tidak mendapati sama sekali kesalahan dari Yesus.Jawaban ini jauh dari apa yang diharapkan oleh para pemimpin agam Yahudi,sehingga mereka terus mendesak dengan tuduhan-tudahan palsu kepada Yesus.Mereka menuduh Yesus memprovokasi orang untuk tidak membayar pajak,memimpin pemberontakan,dan mengaku sebagai raja Yahudi (kerajaan secara fisik).Tetapi respon Yesus adalah diam.Dia tidak menjawab apapun,atau memberikan pembelaan sedikitpun terhadap tuduhan yang diberikan kepada-Nya.

Banyak orang memilih dan membela apa yang salah karena mereka sebenarnya sedang hidup didalam kesalahan ataupun kebrobokan.Sama hal nya dengan para pemimpin agama membela Barnabas seorang terhukum,karena sebenarnya kehidupan dari para agamawan ini begitu bobrok dan rusak.

Dari kisah ini kita dapat melihat bahwa mata manusia begitu mudah dibutakan dari kebenaran.Dalam natur sebagai seorang berdosa,manusia lebih memilih apa yang salah dan melecehkan akan kebenaran.Tanpa ada pembelaan sedikit pun,kebenaran Kristus muncul dengan sendirinya.Bukan datang dari orang percaya,tapi dari para elit Romawi yang menyatakan Yesus adalah orang benar.Namun yang menjadi masalahnya mereka menolak kebenaran tersebut.

Kristus menjadi Pribadi yang benar dan tidak bersalah sama sekali tetapi mendapat penghukuman.Sedangkan Barabas,pribadi yang jelas-jelas salah,bisa bebas tanpa syarat apapun.Seharusnya Barabas yang dihukum karena kesalahannya,namun terjadi pertukaran dengan Kristus yang membuatnya tergantung disalib.

Hal ini sangat bergantung sekali dengan kehidupan kita.Barabas merupakan tipologi yang menggambarkan kehidupan kita sebagai orang percaya.Kita ini adalah Barabas dan disandingkan dengan Yesus Kristus.Kita adalah seorang pendosa,pelaku kriminal karena melawan hukum Tuhan,pribadi yang paling layak untuk mati karena pemberontakan kita terhadap Allah.Sedangkan Kristus melakukan kasih karunia-Nya,memberikan diri-Nya sendiri untuk disalib,mengambil tempat yang seharusnya kita tempati dan kita dibebaskan dari hukuman.Karya keselamatan yang Yesus berikan bukan sesuatu yang murahan,jangan sampai kita menjadikannya sebagai sesuatu yang begitu biasa.Karena Kristus menyatakan kasih-Nya yang luar biasa buat kita.Kalau Kristus sudah berbuat begitu besar bagi setiap kita,pertanyaannya adalah apa yang sudah kita perbuat bagi-Nya?Apakah hidup kita memuliakan Dia?

Ringkasan Khotbah : Sdra.Lucas Suryawan Hermanus

Comments

comments