Renungan Minggu Kedua April 2016

PEMIMPIN YANG DIPIMPIN OLEH ALLAH

(KELUARAN 33: 1-29)

Mengapa seorang pemimpin perlu dipimpin? Apa yang terjadi jika seorang pemimpin tidak dipimpin?
Siapa memimpin seorang  pemimpin itu? John Maxwel ,mengatakan: Pemimpin adalah orang yang mencari kemenangan untuk kelompoknya. Kata Alkitab tentang seorang pemimpin dalam Kel 18:21 : Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap;

Belajar dari kehidupan Musa yang cukup fenomenal, menunjukkan banyak hal dalam kepemimpinannya yang baik tetapi tidak jarang juga kita akan melihat banyak kegagalan yang terjadi dalam memimpin bangsa Israel. Kelemahan Musa: Tidak pandai bicara, Tidak percaya diri, Minta bantuan Harun, Emosinya sulit dia kendalikan, Umat Israel meragukan kepemimpinan Musa,malah Israel justru mengenal dia sebagai pembunuh. Tetapi Allah telah memilih dia secara khusus, dia dapat berbicara dengan Tuhan seperti seorang teman, Firaun pun takluk kepadanya.

Dalam Keluaran 33, kita temukan 3 ciri pemimpin yang dipimpin oleh Allah yaitu: 1) Berani melangkah (pergi) ayat 1-6 Tuhan menyuruh Musa pergi, tetapi Tuhan tidak bersama dengan dia. Tuhan sudah marah kepada Israel, Tuhan mau membinasakan mereka. Tuhan janjikan ada malaikat, ada penolong bagi Musa dan bangsa ini. Tetapi ini tidak mudah karena harus berhadapan dengan musuh, bahkan Israel sudah KETAKUTAN dapat ancaman ditinggalkan olehTuhan. Mau mencapai sebuah tujuan seorang pemimpin harus berani berbuat hal besar yang menjadi TUJUAN, tidak bisa diam dan semua berjalan apa adanya. Berani melangkah maju menjawab panggilan Tuhan.

Billy Graham: “Ketika kita mematikan diri sendiri, kita melihat awal   pekerjaan Allah“ Ingat Abraham (Kejadian 12) Musa harus mematikan keinginan dirinya sendiri demi kehendak Tuhan, demi pekerjaan Tuhan. Musa harus yakin kuasa dan Mujisat yang Tuhan pernah tunjukkan kepadanya. Itulah yang disebut hidup bagi TUHAN (beriman). Perintah dan Janji Allah ini membuat Musa KUAT mengikuti panggilan Allah di dalam hidupnya. Walaupun umat Israel meragukan Musa, Dia mengetahui bahwa Allah akan menguatkannya dengan   kemampuan, talenta, dan kecakapan yang penting untuk memenuhi kehendak Allah.  2) mempengaruhi yang dipimpin kearah yang positif. Ayat 7-11 Musa tahu kehendak Tuhan bagi Israel tapi disisi lain Musa juga tahu bahwa bangsa ini punya kesalahan yang membuat Tuhan marah dan menghukum mereka, upaya yang Musa lakukan adalah menyenangkan Tuhan tetapi juga menyadarkan bangsa ini tentang kehadiran Tuhan. Musa tahu bahwa sebenarnya Tuhan mau hadir, namun Tuhan tidak hadir dalam dosa, kekudusan Tuhan tidak bisa disatukan dengan dosa manusia, ide Musa adalah buat kemah pertemuan, tempat khusus bagi Tuhan, maka hadirlah Tuhan disaksikan oleh Israel. 3) Mendapat kasih karunia. Ayat 17. Musa mengeluh, Musa merasa sendiri, Musa bingung mengapa kenyataan tidak seperti Firman Tuhan? Musa tidak mau jalan lagi kalau Tuhan tidak membimbing dirinya. Jawab Tuhan: Engkau telah mendapat Kasih Karunia . Kasih karunia yang Tuhan maksudkan suatu pemberian khusus, itu istimewa. Seperti, Kejadian 6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Dan ini pemberian kasih kepada seseorang yang tidak layak menerimanya. Tanpa kasih karunia Tuhan, seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena kehebatannya, memimpin dalam kesombongannya, memimpin dalam keserakahan, dan mencari ambisi pribadi yang tidak pernah habis. Kasih karunia membuat seseorang sadar bahwa menjadi pemimpin adalah anugerah, dia dilayakkan oleh Tuhan untuk mengemban tugas itu, dan dia menikmati kasih karunia Tuhan dalam tugas tanggung jawabnya. Jika kepadamu dipercayakan sebuah tanggungjawab sebagai pemimpin, usahakanlah agar engkau dipimpin oleh Tuhan, jangan sampai kita memimpin diri sendiri. Jadilah orang yang mendapat kasih karunia, sehingga saudara berani berbuat kebenaran, mempengaruhi orang ke arah positiif, sebagaimana yang Tuhan kehendaki dalam dirimu. Amin

 

 

Ringkasan Khotbah Ev. Ellen Koroh-Amalo,S.Pdk

 

Comments

comments