Ada Apa Dalam Kitab Wahyu ?
Kitab Wahyu ditulis oleh Rasul Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil.
Latar belakang penulisan Kiab Wahyu :
- Latarbelakang tulisan ini sangat mungkin terjadi saat penganiayaan gencar terjadi pada orang-orang Kristen (1:9).
- Berkaitan dengan penganiayaan yang dilakukan oleh Domitianus.
- Diyakini bahwa penganiayaan yang dialami menunjukkan bahwa akhir zaman itu telah sangat dekat.
Kitab ini ditulis dengan tujuan :
- Untuk mendorong orang percaya dalam penganiayaan di zaman Romawi, dengan mengungkapkan bahwa Mesias mereka masih memegang kendali dan pada akhirnya akan menjadi pemenang.
- Yohanes menggunakan keadaan di zamannya sebagai referensi awal dalam interpretasi teksnya.
Ada empat aliran interpretasi dalam kitab Wahyu:
- Aliran preteris , bahwa “Wahyu hanyalah satu gambaran keadaan kekaisaran abad pertama.”
- Aliran historis “melihat kitab Wahyu sebagai satu presntasi simbolis keseluruhan sejarah gereja sejak awal abad pertama hingga akhir zaman.”
- Aliran futuris berpendapat bahwa “semua isi dari Wahyu 4:1 hingga bagian akhir kitab ini akan nanti digenapi pada periode segerea sebelum dan mengikuti kedatangan Kristus yang kedua.”
- Aliran idealis beanggapan, “Wahyu mewakili konflik abadi antara kebaikan dan kejahatan yang berlangsung di sepanjang masa.
Tema kitab Wahyu adalah sebagai berikut : Tema kitab ini dinyatakan dalam ayat pertama: “Wahyu Yesus Kristus.” Kitab Wahyu adalah wahyu dari Dia maupun tentang Dia.Pada dasarnya merupakan satu wahyu tentang Dia yang akan datang sebagai pahlawan dan raja.Pada intinya kitab ini menyatakan: “Yesus akan menang!”
Kitab ini terdiri atas 3 bagian,dimana bagian ketiga merupakan bagian yang terbesar.
Bagian pertama berisi tentang :
- Sumber pewahyuan kitab ini (1:1-3),
- Salam kepada gereja-gereja di Asia Kecil (1:4-8).
- Visi mengenai Kristus yang dimuliakan (1:9-20) dimana terdapat garisbesar untuk kitab ini (1:19), yakni apa yang telah terjadi (1:1-20), apa yang sedang terjadi (2:1–3:22), dan apa yang akan terjadi (4:1–22:21).
- Suasana yang agung dan menakutkan mengenai Kristus yang telah dibangkitkan dan dimuliakan (1:12-16)
Bagian Kedua berisi tentang :
- Bagian kedua dipenuhi oleh pesan Tuhan kepada ketujuh jemaat—yakni apa yang sedang terjadi (2:1–3:22).
- Satu pesan yang singkat, umumnya berisi teguran dan janji, dan berisi penjelasan diri mengenai Tuhan yang telah dimuliakan ditulis kepada jemaat di: Efesus (2:1-7), Smirna (2:8-11), Pergamus (2:12-17), Tiatira (2:8-29), Sardis (3:1-6), Filadelphia (3:7-13), dan Laodikia (3:14-22).
Bagian Ketiga berisi tentang :
- Berisi apa yang akan terjadi di masa depan, atau tentang penggenapan semua hal (4:1–22:21).
- Tayangan pendahuluan di sorga (4:1–5:14), yang mengungkapkan Allah yang suci mulia (4:1-11) dan karya penebusan dari Anak Domba, Singa dari suku Yehuda (5:1-14).
- Visi yang mengikutinya akan menjadi menakutkan mengenai kehancuran manusia dan penghakiman dari Allah, kedua tema kembar ini perlu dinyatakan kepada rasul Yohanes dengan cara yang berbeda terlebih dahulu.
- Jadi Yohanes memperkenalkan masa tribulasi (masa sengsara tujuh tahun: 4:1–18:24) dengan cara terlebih dahulu merasakan kekudusan Allah dan upah penebusan.
- Tujuh kelompok penghakiman
- Bagian utama yang terakhir pada bagian yang ketiga ini adalah mengenai ketujuh hal terakhir (19:1–22:5). Satu transisi diberikan untuk kerajaan milenial (19:1–20:15), namun terfokus pada dua wanita: pada si pelacur dan pada pengantin (19:1-10). Sekali lagi, penghakiman diberi disela-sela berkat. Kemudian dalam pergantian yang cepat, datang ketujuh hal terakhir (19:11–22:5)—keenam yang pertama dinyatakan dalam urutan kronologis yang berkaitan dengan kerajaan milenial.
Setelah akhir visi mengenai masa depan ini, Yohanes memberi kesimpulan dengan cara mengundang pembaca (22:6-21).
- Ada tiga pihak yang memberi kesaksian mengenai kebenaran kitab ini:
- Malaikat (22:6-11),
- Yesus (22:12-17),
- Yohanes (22:18-21).
Pdt.Yandhi Manobe,S.Th