LONELY
Ayat Bacaan: Yesaya 49:15
=====================
Beberapa hari yang lalu saya sempat ngobrol dengan seorang teman yang tinggal di luar negeri.Ada satu kata2nya yang sempat membuat saya tercengang. “Too many lonely people in this lonely planet..” Itu diucapkannya, ketika dia menggambarkan keadaannya yang jauh dari orangtua dan sanak saudara, dan tidak punya siapapun untuk berbagi. Memang, sepanjang hidup kita, ada saat2 dimana kita merasa kesepian. Kesepian pada dasarnya adalah suatu fase dimana kita merasa tidak diperhatikan, tidak dipeduli, tidak dicintai atau merasa tidak penting bagi orang lain. Hal ini sering timbul ketika kita tidak mendapatkan kasih sayang atau perhatian sebanyak yang kita harapkan. Atau pada saat kita mengalami kebosanan, melihat pasangan2 disekitar kita, penyakit, putus cinta dan sebagainya. Rasa kesepian juga bisa menimbulkan rasa tertekan, tidak punya gairah hidup, perasaan hampa, dan sebagainya.
Saya pernah mendengar seseorang berkata..”mungkin sudah takdir untuk hidup sendiri..” atau yg lebih ekstrim, “..apa dosaku sehingga aku harus merasa kesepian..”. Benarkah kesepian ini akibat dari dosa? Benarkah Tuhan tega membiarkan anak2nya menderita dan mengalami kesepian?
Memang, dalam banyak kasus, kesepian itu muncul akibat kesalahan kita sendiri. Misalnya? terlalu mengasihani diri secara berlebihan, perilaku kita yang kurang baik di mata orang2 disekitar kita dan lain2. Bisa juga diakibatkan oleh situasi, dimana kita tidak bisa berada dekat dengan orang2 yang kita sayangi. Tapi salah besar kalau kita menggeneralisir bahwa semua kesepian itu buruk adanya. Kesepian juga bisa datang dari Tuhan loh!
Dari alkitab, kita tahu bahwa Tuhan pernah mengijinkan beberapa orang mengalami saat2 kesepian, dgn maksud untuk mengajar mereka agar percaya, berserah dan bergantung sepenuhnya padaNya. Lihat Daud, bertahun2 mengembara sendirian dengan domba2nya, atau kisah Yusuf yang dikucilkan saudara2nya, hidup sebagai budak dan dipenjarakan. Ada juga nabi Elia, Rasul Paulus, dan sebagainya. Seringkali, Tuhan membiarkan rasa kesepian itu timbul, untuk melatih dan mengasah seseorang agar lebih kuat, agar lebih mendekatkan diri padaNya, berserah sepenuhnya, dan nantinya mereka2 ini akan dipakai secara luar biasa olehNya.
Tapi, selama masa2 kesepian itu, apakah Tuhan meninggalkan kita? Tidak..tidak.. Tuhan TIDAK pernah dan TIDAK AKAN pernah meninggalkan kita. Ibrani 13:5 secara singkat berkata: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Atau ayat yang saya kutip diatas, berbunyi: “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” Tuhan tidak pernah ingkar akan janjinya. Jadi kita tidak perlu takut. Bahkan dalam tingkat kesulitan hidup yang paling berat sekalipun, Dia tetap menyertai setiap anak2Nya. Ingat dalam kitab Keluaran, bagaimana Tuhan beserta dan menuntun bangsa Israel dengan tiang awan yang melindungi panas terik di siang hari, dan tiang api untuk menerangi mereka saat malam hari? Haleluya. Dia akan selalu membuka tanganNya untuk menyambut kita , dan ingin kita tetap berada didekatNya. Tinggal kita yang memilih, ketika kita berada di padang gurun sendirian, akankah kita mendekat kepadaNya atau semakin jauh?
Karena itu, saudara2 yang terkasih didalam Yesus, even in your loneliest time, you’ll never be alone. Ada Bapa yang tetap menyertai kita, senantiasa sepanjang hidup kita. Luangkan waktu Anda untuk berbicara padaNya, setidaknya setiap pagi dan malam, dan rasakan, bahwa kita ternyata tidak pernah sendirian.
Relasi dengan Tuhan adalah kunci kekuatan Kekristenan. Kita tidak akan kesepian, karena ada Allah yang tetap setia menyertai kita.
Disadur Dari Renungan OnLine