Renungan Harian 5 Maret 2016

Kasih Allah Sumber Kedamaian

(Lukas 9:37-43a; Mrk. 9:14-29)

 

Kata syalom dapat diucapkan lebih lengkap dengan: “Syalom Alehem, jawabannya: Wa Alehem Syalom”. Salam ini membuktikan bahwa kasih dan kedamaian Allah bagi kita semua membuat kita semua selamat sampai hari ini. Dalam Ayat yang kita baca, menunjukkan bahwa Tuhan tidak bisa kita kenal hanya karena memikirkanNya, bukan kita yang berpikir dan menemukan Tuhan, melainkan Tuhan yang menemukan kita. Orang yang beriman pasti ada saat dimana dia menjadi ragu, dan orang yang menjadi ragu adalah orang yang beriman.

Orang yang meminta agar anaknya dilepaskan dari roh jahat itu berkata bahwa dia sudah meminta berualangkali kepada murid-murid Yesus tetapi mereka  tidak dapat (ayat 40). Bukti bahwa orang yang menjadi jemaat bertahun-tahun belum teruji imannya. Justru imannya teruji saat situasi tidak kondusif, bukan dalam kondisi nyaman. Jikalau saudara selama ini tidak ada tantangan, berdoa minta Tuhan ijinkan saudara mengalami tantangan agar imanmu tahan uji. . kita harus ingat bahwa bagi manusia imposible (tidak mungkin) tetapi posible (mungkin) bagi Allah dan ini berlaku sampai hari ini bahkan seterusnya.

  1. Bapak yang meminta anaknya dilepaskan ini tidak sekedar mengucapkan bahwa dia percaya (belive) tetapi dia juga melakukan kepercayaannya (do belive) walaupun dia tahu ada keraguan dalam dirinya. Kita harus dengan yakin dan jujur mengaku bahwa kita percaya dengan mengatakan:
  • Tuhan saya tidak tahu mengapa rumah tangga saya seperti ini tapi saya percaya.
  • Tuhan saya tidak tahu mengapa usaha saya tidak semakin membaik tetapi saya percaya.
  • Tuhan saya sudah 10 tahun menikah dan belum dikarunia anak tapi saya percaya.

Percaya dulu baru kita bisa mengerti kehendak Tuhan. Kalau kita mau mengerti dulu baru percaya maka kita tidak akan pernah mengerti dan menjadi putus asa. Musibah apapun percaya dulu baru mengerti.

  1. Orang percaya adalah orang yang dengan jujur mengatakan “Tuhan tolonglah hambamu yang tidak percaya ini”. karena kita tahu iman kita belum sempurna. Ada jemaat yang sombong rohani dan mengatakan “saya percaya, saya yakin sepenuhnya”. Socrates pernah berkata: “orang yang mengaku diri tahu tapi bilang tidak tahu, itulah permulaan tau”. Berarti orang yang tidak tahu tapi mengaku diri tahu adalah orang yang sok tahu. Kita tahu bahwa kita pasti bisa berbuat ini dan itu, pergi kemana saja tetapi sebaiknya kita mengatakan “kalau Tuhan berkenan” (Yakobus 4:15) karena iman kita belum sempurna. Kita belajar untuk terus percaya mengapa Yesus mau berkorban bagi kita sampai mati.

Filipi 4:7 “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Banyak orang kristen yang gagal mempercayai Tuhan karena ayat ini dibalik: bukan damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, tapi akal yang melampaui segala damai. Kalau akal yang kita pakai untuk mempercayai Tuhan maka kita akan kecewa, sebaliknya damai sejahtera Allah itu yang melampaui akal kita sehingga pikiran kita diterangi oleh kasih dan kuasa Tuhan. Jika demikian maka kita akan sungguh beriman dan mau percaya kepada Tuhan selalu. Amin

Khotbah Pdt. Emr. Gotlief Ratuwalu, S.Th pada Ibadah Umum,28 Februari 2016

Comments

comments