Renungan Harian 5 Juli 2016

Berusaha Untuk Memperoleh Berkat

(Markus 10: 46-53)

 

         Menurut kita doa apakah yang paling cepat di jawab oleh Tuhan ? Ya, doa makan, karena belum berdoa pun makanan sudah disiapkan untuk kita makan. Saudara, kalau tidak memiliki makanan di meja apa bunyi doa kita? Yesus mengajarkan murid-muridNya untuk berdoa berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, doa ini adalah doa pemuridan, doa yang harus dinaikan sehari-hari, karena tidak ada jaminan ada makanan tiap hari.

Kalau tentara / prajurit waktu di medan perang, mereka berdoa bilang apa / dapat dibayangkan mereka berdoa ‘berilah kami kehidupan hari ini’. Bagi mereka kehidupan setiap hari tidak ada yang tahu. Dua gambaran ini menghantar kita untuk mengerti tentang cerita Bartimeus si buta itu. Bartimeus berdoa bertahun-tahun untuk satu maksud kalau boleh dia dapat melihat. Ternyata doa Bartimeus tidak mendapat dukungan dari orang-orang yang melewatinya pada waktu itu.

Barangkali mereka menganggap itu sudah resiko jadi mesti terima saja, bahkan ketika Bartimeus berteriak ‘Tuhan Yesus tolong saya’,  namun orang-orang itu bilang tutup mulut, artinya diam dan jangan berteriak. Kalau ada orang Kupang yang lewat pasti bilang  ‘kasihan deh loe’, tetapi Bartimeus terus berteriak, walaupun tidak didukung malahan ia disudutkan.

Saudara/i, seringkali sebagai gereja kita seperti orang-orang yang melewati Bartimeus tadi, kita bukan memberi solusi bagi orang-orang, tetapi malahan memberi masalah, lebih senang kunjungi negeri orang lain, tetapi di negeri sendiri tidak jelas. Mungkinkah, ketika anak kita lapar dan minta makan, kita bilang,  ‘biar ko lu lapar disitu’. Mungkinkah, ketika anak kita ingin sekolah kita bilang, ‘biar ko lu bodoh disitu’. Itulah yang dialami oleh Bartimeus, si buta, si pengemis itu. Ia tahu orang tidak peduli dengan dia, namun dia pecaya ada satu sosok yang akan menolong dia, yaitu Yesus. Oleh karena itu, sekalipun ia dimarahi, disuruh tutup mulut, namun dia semakin berteriak keras.

Ternyata, Bartimeus, tidak hilang harap, ia tidak duduk diam-diam, tetapi dia berteriak, inilah sikap orang beriman.  Yesus mengajarkan iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung. Kita beriman artinya kita meyakini bahwa Yesus adalah Juru selamat dan karena itu, kita selamat di tanganNya. Yesus memberi melebihi apa yang Bartimeus minta, ia minta supaya bisa melihat tetapi Yesus beri keselamatan juga.

Saudara/i, belajar Firman Tuhan, maka usaha kita ialah memelihara iman kepada Tuhan Yesus dengan iman yang teguh, biar orang lain tidak peduli dengan kita tetapi Yesus peduli terhadap kita. Amin !

 

 

                                                                                                Ringkasan Khotbah : Pdt. Mesakh D. Beeh, M.SI

 

Comments

comments