Bersiap Hati Untuk Jawaban Doa
Gereja mula-mula menghadapi penganiayaan yang hebat dari pihak penguasa. Situasi menjadi menakutkan setelah Rasul Yakobus dibunuh dan Raja Herodes menangkap Rasul Petrus. Orang-orang percaya menghadapi setiap kesulitan dengan bertekun dalam doa.
Saat jemaat bertekun dalam doa, apakah yang terjadi pada Rasul Petrus? Malam sebelum Rasul Petrus dieksekusi, Allah menjawab doa mereka. Pada waktu tengah malam, seorang malaikat dengan cara yang begitu ajaib melepaskan Rasul Petrus dari belenggu dan pintu-pintu yang tertutup. Raja Herodes menggunakan kekuatan prajurit, namun kuasa Allah tidak terbatas. Setelah bebas, Rasul Petrus segera menuju ke rumah Yohanes Markus, tempat para murid berkumpul dan berdoa. Ketika Rasul Petrus mengetuk pintu, seorang perempuan bernama Rode membukanya. Rasul Petrus berdiri di luar pintu pada tengah malam. Namun, ketika Rode kembali memberitahu murid-murid lainnya bahwa Rasul Petrus ada di depan, murid-murid tidak percaya dan menganggap Rode tidak waras. Bahkan, mereka berpikir bahwa yang dilihat Rode itu hanyalah malaikat dan bukan Rasul Petrus yang sebenarnya.
Seringkali ketika kita bertekun dalam doa, kita melupakan bahwa Allah sanggup menjawab doa dengan cara yang tidak selalu dapat kita duga. Ketika jawaban doa ada di depan mata, apakah iman dan hati kita siap menerimanya? Jalan Allah tidak selalu kita mengerti, namun iman akan memampukan kita untuk memahami jalan-Nya. [LS]
Lukas 18:8b
“Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”
Disadur dari Renungan Harian Saat Teduh