Renungan Harian 31 Maret 2015

Rahmat Yang Baru Setiap Pagi

  “Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
Ratapan 3:21-23
Adakah diantara teman-teman yang hari ini merasakan kelelahan dan penat luar biasa akibat aktivitas yang anda lakukan? Apakah itu dalam pekerjaan, pelayanan atau bagi yang masih belajar mungkin lelah ditimbun setumpuk tugas yang tampaknya tidak ada habisnya. Saya mengalami hal tersebut akhir-akhir ini, dan betapa saya ingin bisa bangun dengan segar, dengan kekuatan dan semangat baru jika saya tidur dalam keadaan lelah malam hari. A brand new day with a brand new freshness, brand new strength, and of course brand new blessings. Bukankah itu yang kita butuhkan disaat kita merasa begitu capai? Sekarang pertanyaannya, is there any such thing in this life? Jawabannya, yes there is! Tuhan sudah menjanjikan langsung hal seperti itu, dan karenanya itu bukanlah sebuah utopia atau harapan yang tak kunjung ada. Semua itu mungkin, semua itu Dia sediakan bagi kita. Praise the Lord for that!
Disaat tumpukan kegiatan terasa menyiksa, anda pun akan merasa sukacita anda seolah terampas sejak anda bangun pagi. Begitu bangun anda melihat jam, lalu berkata: “aduh saya sudah terlambat! saya seharusnya sudah berangkat sekarang!” atau “aduh, deadline hari ini, tapi belum selesai…” dan sebagainya. Ini bisa dan seringkali menjadi isi dari pikiran kita ketika bangun. Sekarang pikirkanlah alangkah sayangnya apabila semua perasaan itu membuat kita tidak lagi merasakan berkat Tuhan yang baru setiap pagi. Setiap pagi? Ya, firman Tuhan berkata setiap pagi. Artinya ada rahmatNya tercurah, turun disaat kita hendak memulai sebuah hari yang baru. No matter what, no matter how, He will provide it all for us with all His love. Seperti itulah indahnya hidup bersamaNya. Begitu kita bangun, ada rahmat Tuhan yang langsung menyapa kita. Anda lelah tadi malam, pagi ini anda segar dengan kekuatan baru, semangat baru, gairah baru dan tentu saja berkat yang baru. Bukan sisa kemarin, bukan nanti bakal dikasih, tetapi sesuatu yang baru, setiap pagi. Bukankah itu luar biasa indahnya? Itulah yang dijanjikan Tuhan, yang sayangnya akan kita lewatkan apabila kita tidak menyadari itu dan lebih memilih untuk memulai hari dengan setumpuk pikiran rumit, kegelisahan, gerutu dan sebagainya.

Ayat yang menyatakan itu tertulis jelas dalam Alkitab yang bunyinya seperti ini:  “Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:21-23). Sang Penulis kitab ini tahu kemana ia harus mengarahkan fokusnya ditengah timbunan agenda atau kesibukan yang terkadang bisa begitu menyiksa. Ia menyadari betul bahwa kasih setia Tuhan itu tiada terbatas dan begitu besar buat kita. Rahmat Tuhan pun demikian, tidak ada habisnya, dan selalu baru setiap pagi. All provided fresh and new every morning. Jika demikian, mengapa kita harus ragu-ragu dalam menaruh pengharapan kepadaNya? Inilah yang seharusnya kita ingat agar kita bisa memulai hari baru dengan sukacita penuh tanpa terganggu oleh beban pikiran atau kesibukan yang sebentar lagi akan kita lakukan. Jadi jelas bahwa kita harus mengingatkan diri kita tentang kesetiaan dan kebaikan Tuhan setiap pagi.

Anda bisa membuka Mazmur 103 saja untuk mengintip segala kebaikan Tuhan yang Dia janjikan dan sediakan bagi kita. Dia menjanjikan pengampunan dosa (ay 3), kesembuhan (3),  penebusan (4), penobatan dengan mahkota kasih setia dan rahmat (4), pemenuhan kebutuhan kita dengan hal-hal yang baik sehingga kita awet muda seperti burung rajawali (ay 5).Tuhan menyediakan keadilan dan hukum bagi orang tertindas, Dia ingin memerdekakan kita (ay 6), menyatakan rencanaNya atau jalan-jalanNya (ay 7), menyatakan diriNya sebagai penyayang, pengasih, panjang sabar dan punya kasih setia berlimpah (ay 8) dan sebagainya. Baru dari satu penggalan dalam Alkitab saja kita sudah bisa melihat bagaimana kebaikan Tuhan yang Dia siapkan bagi kita. Ini baru secuil dari begitu banyak ayat yang menyatakan kebaikanNya. Semua itu Dia janjikan hadir bagi diri kita dalam keadaan baru setiap pagi, fresh and new every morning.

Seandainya semua itu masih kurang, lihatlah ayat dalam Yesaya 40:31 berikut ini: “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Orang yang menanti-nantikan Tuhan dengan taat dan tekun akan mendapatkan kekuatan baru. Mereka, atau kita, akan seperti burung rajawali yang terbang mengatasi badai dengan sepasang sayap yang kuat, tidak akan gampang lelah meski yang dihadapi adalah badai yang berat sekalipun. Ini merupakan janji-janji Tuhan yang akan sangat meneguhkan dan menguatkan kita terlebih di saat beban berat yang membuat kita kelelahan menerpa kita hari-hari ini.

Pastikanlah diri anda untuk mengingat semua ini setiap pagi, dan mengucap syukurlah akan semua kebaikan Tuhan itu ketika anda bangun. Terus ingatkan jiwa anda untuk menyadari betapa baiknya Tuhan itu, dan segera gantikan segala kegelisahan atau beban-beban pikiran yang biasa mengganggu anda di pagi hari. Jangan pernah lupakan rahmatNya yang baru yang Dia limpahkan sebagai anugerah yang luar biasa bagi anda. Pertahankan terus sehingga anda akan mampu terus bertumbuh dengan iman yagn semakin kuat dan subur. Dan tentu saja, anda tidak perlu takut kehabisan tenaga lagi atau malah kehabisan berkat Tuhan, karena Dia akan selalu siap memperbaharuinya tiap pagi. Mengetahui apa saja yang menjadi berkat Tuhan itu baik, tetapi jangan berhenti hanya sampai mengetahui saja. Mari terus mengucap syukur dan pastikan setiap hari anda merasakan kebaikanNya, dan perhatikanlah itu semua agar menjadi nyata dan hidup dalam diri anda.

RAHMAT-NYA TIDAK BERKESUDAHAN DAN SELALU BARU SETIAP HARI MEMBERI KEKUATAN KEPADA YANG LELAH DAN MEMBERI SEMANGAT KEPADA YANG LETIH LESU

Disadur Dari Renungan Harian Roti Hidup

 

Comments

comments