Renungan Harian 28 Maret 2016

Mengalami Tuhan secara Pribadi

(I Yohanes 1:1-4)

           Mendengar belum tentu mengalami tetapi mengalami pasti mendengar. Pengalaman yang nyata tentang kasih Tuhan berbeda kalau kita hanya mendengar. Dalam bacaan ini Yohanes tidak hanya mendengar tapi mengalami sendiri Allah yang sudah ada sejak semula, Allah yang tidak nampak , tidak dilihat tapi dirasakan. Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman. Firman itu nampak dan dirasakan, dialami secara langsung oleh Yohanes. Orang yang mengalami Tuhan secara pribadi akan memiliki hubungan yang berbeda dengan orang yang hanya mendengar saja. Orang yang menjadi Kristen sejak lahir, apakah sudah mengalami Tuhan dalam hidup? Apakah kita sudah mengalami Allah didalam Yesus Kristus secara pribadi? Kalau hal itu sudah terjadi maka kita punya cinta dan kasih yang dalam kepada Tuhan, kita akan mengalami nikmatnya kehadiran Tuhan dalam hidup kita, kita akan mengalami perubahan hidup . Kita tidak hidup seperti dulu lagi karena kita telah mendapati diri kita sebagai orang yang berdosa dan hina, sangat tidak layak dihadapan Tuhan tetapi telah dikasihani dan ditebus Tuhan.

Ada 2 implikasi dalam hidup orang yang mengalami Tuhan secara pribadi yaitu:

  1. Bersekutu dengan Tuhan (Koinonia) Dia pasti punya kedekatan dengan Tuhan, rindu datang bertemu Tuhan. Kerinduan itu tidak perlu didorong-dorong/ dipaksa datang persekutuan karena persekutuan yang baik membuat kita semakin mencintai Tuhan dan semakin erat hubungan kita dengan Tuhan. Semakin dekat hubungan kita dengan Tuhan maka semakin dekat pula hubungan kita dengan sesama. Setia membaca Firman Tuhan yang dapat mengisi kekosongan jiwanya dan rindu berdoa atau berbicara dengan Tuhan. Bukan doa formalitas. Doa harus dinaikkan dengan kerinduan yang indah untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Mother Theresa mengatakan Doa bukan sekedar meminta tapi doa itu juga mendengar apa yang Tuhan mau dalam hidup kita.
  2. Bersaksi bagi Tuhan (Marturia) setelah Yohanes mengalami Tuhan dia menyaksikan tentang hidup kekal. Mengapa orang Kristen enggan/malas bersaksi? Mungkinkah karena belum mengenali Tuhan secara pribadi dalam hidup mereka? Membagikan apa yang kita alami kepada orang lain supaya orang lain juga mau mengalami Tuhan dalam hidup mereka. Jangan sembunyikan, Jangan pelit! Katakan kepada sesamamu : “Yesus mengasihimu”. Saat dia mengalami masalah, kesusahan atau kesulitan hidup, orang itu mulai ingat kepada Tuhan. Setiap kita pasti mengalami kasih Tuhan karena itu ceritakan bagaimana Tuhan berkarya dalam hidupmu karena orang yang mengalami Tuhan pasti melakukan dua hal ini yaitu: bersekutu dan bersaksi bagi Tuhan.

Ringkasan Khotbah Pdt. Johari Johanis, S.Th

Pada Warta Jemaat 13 Juli 2014

Comments

comments