Renungan Harian 28 Juli 2015

BERGUMUL DENGAN DOSA

Roma 7:15 – 24

Siapakah yang tidak bergumul dengan dosa? Semua orang pasti bergumul dengan dosa. Sejak dosa masuk melalui satu orang (Adam) dan masuk ke dalam dunia (Roma 5:12), maka manusia harus berada di dalam problematik kehidupan yang serius mengenai pergumulan daging atau Rohani (Galatia 5:16 – 26). Selama orang percaya berada di dalam dunia dan dunia belum mencapai kesudahannya, maka dia akan terus bergumul dengan dosa.

Hal ini juga dialami oleh seorang Rasul besar seperti Paulus. Di dalam surat Roma 7:15 – 24 ini, ia menulis secara jelas bahwa hal bergumul dengan dosa juga ia alami. Setidaknya berulangkali ia mengaku bahwa bukan hal yang baik yang ia kehendaki yang ia perbuat, melainkan yang jahat yang tidak dikehendaki yang diperbuat. Ini menunjukan suatu pergumulan di dalam dirinya melawan kuasa dosa itu sendiri.

Pergumulan dengan dosa bukanlah sebuah pergumulan biasa. Ini adalah sebuah pertempuran. Alkitab seringkali menyebutnya sebagai Peperangan Rohani (Spiritual Warfare). Billy Graham menyebutnya sebagai Harmagedon-harmagedon dalam hidup. Entah apapun istilahnya, tapi makna tersirat yang pasti mengenai pergumulan dengan dosa adalah sebuah masalah yang serius. Hal ini serius oleh karena pada dasarnya dosa hanya mengakibatkan kematian. Bagaikan seekor burung yang mau terbang tinggi, tetapi kakinya terikat oleh tali, maka sekuat apapun ia mencoba terbang, ia tidak akan bisa terbang tinggi. Dan lama kelamaan burung itu lelah dan berakhir pada kematian.

Maka, pertanyaan yang penting untuk dipertanyakan bukanlah mengenai “Mengapa saya harus bergumul dengan dosa”, akan tetapi mengenai, “Bagaimana saya dapat mengalahkan pergumulan dosa itu?” dua sikap penting yang harus dilakukan oleh orang percaya dalam melawan dosa adalah, 1) Butuh Yesus; dan 2) Hidup berjaga-jaga. 1) Butuh akan Yesus adalah mengenai suatu kesadaran bahwa kita tidak lagi mampu berbuat benar karena dosa dan hanya Kristus yang mampu menyelamatkan kita dari hal ini. Dan selanjutnya bertanya pada diri sendiri bahwa apakah dalam hidup ini saya sudah serius mengikuti Kristus atau tidak? Dan, 2) hidup berjaga-jaga adalah hidup dengan kesadaran penuh tentang membedakan mana hal yang memuliakan Kristus dan mana hal yang tidak memuliakan Dia. Kita harus selalu waspada bahwa Iblis bagaikan singa yang berjalan berkeliling mengamati siapa lawannya yang tidak berjaga-jaga dan dapat diterkam olehnya (I Pet 5:8). (Josua J. Sengge)

Comments

comments