Renungan Harian 28 Januari 2015

Menjadi Wanita Kaya di Hadapan Kristus.

Lukas 21 : 1-4 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya,Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka kedalam peti persembahan.Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua kedalapeser m peti itu.Lalu Ia berkata “Aku berkata kepadamu,sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya,bahkan Ia memberi seluruh nafkahnya.”

Dalam sebuah perbincangan sekelompok anak saat bermain bersama yang pernah saya dengar,mereka memperbincangkan tentang kehidupan dari teman-teman lainnya.Merk sepeda,uang jajan,dan tentunya berapa banyak mainan yang dimiliki.Mereka beranggapan,bahwa banyak nya jumlah mainan yang dimiliki salah satu temannya-lah yang kemudian menjadi patokan seberapa kaya orangtua dari teman tersebut.

Sahabat wanita,mungkin perbincangan antar anak-anak ini terdengar lucu dan mengundang senyuman kita para orangtua,khususnya para ibu.Tetapi kalau mau kita renungkan dari sudut pandang iman Kristen,kita orang dewasa juga seringkali memakai hal-hal tertentu untuk menjadi patokan dan ukuran kekayaan yang kita miliki.Berapa banyak kendaraan digarasi dan merk apa saja,seberapa mewah rumah dan fasilitas didalamnya,berapa banyak perhiasan intan berlian yang tersimpan,tas bermerk terkenal,jenis make-up dan pakaian yang dipakai,bahkan dengan siapa kita bergaul.Tahukah kita sahabat wanita,jika semua ini dapat mendatangkan kesedihan dihadapan Tuhan?Kesedihan jika kita hanya sibuk dengan semua patokan kekayaan itu,dan melupakan Tuhan.

Bekerja untuk mendapatkan kekayaan sesunguhnya tidak salah,semua itu menjadi salah manakala kita lupa kalau kekayaan dan kecantikan itu adalah anugerah Tuhan,dan harus juga dipakai untuk kemuliaan-Nya.Kita seringkali lupa berbagi.Berbagi waktu dengan Tuhan yang utama(doa dan saat teduh),berbagi waktu dengan suami dan keluarga,berbagi waktu untuk mereka yang membutuhkan,berbagi harta untuk pekerjaan pelayanan.Kita lupa akan semua itu,dan menjadi orang yang takabur dan serakah,dan akhirnya hidup hanya untuk mengejar uang,kecantikan,dan prestise social.Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam kitab Pengkhotbah 5 : 9 Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang,dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya.Ini pun sia-sia.

Sahabat wanita,mau kah kita menjadi wanita-wanita Allah yang sejati? Yang kaya dan cantik dihadapan Kristus dan selalu menjadi saluran berkat bagi pekerjaan pelayanan-Nya? Marilah kita berbagi apa yang kita punya.Jika kita diberi banyak materi dan kelimpahan,ingatlah untuk berbagi.Jika kita diberi sedikit pun,ingatlah juga untuk berbagi,bekerja menghasilkan buah.Karena sesungguhnya menjadi kaya dihadapan Kristus bukanlah persoalan harta yang banyak atau sedikit,tetapi hati yang besar untuk memberi.Sahabat wanita,persembahkan-lah hati kita untuk Tuhan,jadilah seturut dengan kehendak-Nya,dan lihatlah,Ia akan mencukupkan segala apa yang kau butuhkan(Yesaya 60:5 Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu).

Amin.

Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.Amsal 11 : 24

 

Oleh Admin Sekretariat

Comments

comments