Renungan Harian 22 Mei 2015

Kepercayaan Yang Diuji

Kejadian 22 : 12 Lalu Ia berfirman “Jangan kau bunuh anak itu dan jangan kau apa-apakan dia,sebab telah kuketahui sekarang ,bahwa engkau takut akan Allah,dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku”

Syalom Sahabat Agape…

Suatu ketika ada dua orang sahabat.Chris dan Markus.Keduanya adalah karyawan teladan disebuah perusahaan besar.Chris adalah anak orang kaya,yang merupakan pemilik dari perusahaan tempat kedua sahabat itu bekerja,sedangkan Markus adalah anak dari keluarga sederhana.Untuk pergi dan pulang kantor,keduanya selalu mengendarai mobil kesayangan mereka.Chris dengan mobil mewah hadiah orangtuanya,sedangkan Markus dengan mobil lama warisan orangtuanya,satu-satunya kendaraan yang dimiliki keluarga mereka,hasil cicilan ayahnya bertahun-tahun lalu.Namun kesenjangan ekonomi antara keduanya tidak mengurangi kasih diantara mereka,kasih yang tulus sebagai sahabat dalam suka dan duka.Suatu hari,saat pulang kerja,Chris mengalami kecelakaan,mobilnya rusak parah,untungnya Chris sendiri cuma mengalami cedera ringan.Saat Markus menjenguknya dirumah sakit,Chris malah meminta satu-satunya barang berharga yang dimiliki Markus,mobil warisan ayahnya.

Markus sebenarnya sangat keberatan untuk memberikan mobil tersebut.Bukankah Chris anak orang kaya,mudah saja baginya untuk memperbaiki mobilnya yang rusak parah karena kecelakaan itu, bahkan membeli mobil baru? Dan jika ia memberikan mobil tersebut,itu berarti untuk beraktivitas ia harus menggunakan kendaraan umum,dan apa nanti yang akan dikatakan kedua orangtuanya?Tetapi karena Chris bersikeras dengan alasan butuh waktu untuk memperbaiki mobil yang rusak,dan tidak ingin membeli mobil baru karena mobil nya adalah hadiah kedua orangtuanya,maka dengan rela hati akhirnya Markus memberikan mobil lamanya untuk dipakai Chris.

Selang seminggu kemudian,Markus melihat Chris datang kekantor dengan mobil baru,bukan mobil lama yang sudah diperbaiki.Saat Markus menanyakan tentang mobilnya,Chris malah memberikan kunci mobil baru yang dikendarainya kepada Markus.Ia lalu berkata kepada Markus “Sahabatku,aku kini tahu,bahwa engkau sungguh mengasihi aku.Engkau memberikan satu-satunya barang berharga warisan orangtuamu untuk aku pakai.Sebenarnya sudah lama aku ingin memberikanmu hadiah mobil baru sebagai tanda persahabatan kita.Tetapi engkau pasti tidak akan mau menerimanya.Saat aku mengalami kecelakaan,kupikir itu adalah saat yang tepat untuk aku “tukar”mobil lama milikmu dengan yang baru.Terimalah tanda persahabatan yang tulus ini.”

Sahabat Agape,ilustrasi diatas menunjukkan betapa kasih yang tulus itu tidak memperhitungkan uang dan kedudukan.Apalagi jika kita membaca kisah Abraham yang tetap setia untuk melakukan kehendak Allah dengan mengorbankan anak tunggal yang sudah lama dinantikannya sebagai korban bakaran kepada Allah.Akhirnya Abraham memperoleh kasih dan janji Allah(Kej 22 : 16-18).Ia sendiri disebut bapa segala bangsa.Jika Abraham setia dan taat mengorbankan anak tunggalnya kepada Allah,maukah kita mengorbankan milik kita yang paling berharga juga untuk keuliaan-Nya ?Bukan hanya harta,tetapi tubuh dan jiwa kita,sebagai persembahan yang hidup dan berkenan dihadapan-Nya. Amin.

Oleh Admin Sekretariat

 

 

Comments

comments