Renungan Harian 20 Februari 2015

Perlu Ketulusan Hati..

Tuhan Yesus menuntut ketulushatian. Orang yang pikirannya berbelat-belit adalah orang yang lebih mengandalkan diri sendiri daripada mengandalkan Tuhan. Bila pikiran kita terlalu berbelat-belit, sulit bagi kita untuk dengan tulus hati mempercayai dan mengandalkan Tuhan.

Ada dua kemungkinan yang bisa membuat Yudas berkhianat dengan menjual Tuhan Yesus, yaitu Yudas ingin mendapat keuntungan (bandingkan dengan Yohanes 12 :4-6)) atau Yudas ingin memaksa Tuhan Yesus memakai kuasa-Nya untuk menentang pemerintah Romawi yang saat itu merupakan pemerintah penjajah. Ada pula kemungkinan bahwa kedua motif di atas bergabung menjadi satu. Waktu Yudas melihat bahwa Tuhan Yesus ternyata tidak melawan, bahkan Dia membiarkan diri-Nya dijatuhi hukuman mati, Yudas menjadi menyesal sehingga ia kemudian bunuh diri.

Pilatus sebenarnya sadar bahwa Tuhan Yesus sama sekali tidak bersalah sehingga ia berusaha untuk membebaskan Tuhan Yesus. Sayangnya, Pilatus kurang tulus. Seharusnya ia dengan tegas membebaskan Tuhan Yesus. Sayangnya, ia memakai taktik dengan mengajukan Barabas sebagai pilihan untuk dibebaskan. Karena takut kehilangan jabatan, Pilatus tidak berani menentang keinginan orang banyak yang meminta agar Tuhan Yesus disalibkan.

Yudas Iskariot dan Pontius Pilatus merupakan gambaran dari orang-orang yang ingin mengikut Tuhan Yesus, tetapi tidak dengan ketulusan hati. Mereka sebenarnya ingin membela Tuhan Yesus, tetapi ketidaktulusan membuat nama mereka tercatat dalam sejarah sebagai orang-orang yang turut memberi andil terhadap penyaliban Tuhan Yesus. Bila Anda tidak sepenuh hati menjadi pengikut Tuhan Yesus, Anda terancam untuk melakukan hal yang sama dengan mereka berdua, yaitu mengkhianati Tuhan Yesus. [P]

Amsal 14:12
“Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”

Disadur Dari Renungan Harian Saat Teduh

Comments

comments