Renungan Harian 19 April 2016

Salah,Malah Marah…

2 Tawarikh 26 : 16-23

 

Dalam kitab ini dikisahkan mengenai raja Uzia yang terkena penyakit kusta karena marah saat ditegur oleh para Imam ketika memasuki bait Tuhan untuk membakar ukupan.Ia ditegur karena tidak berhak untuk membakar ukupan,yang merupakan tugas para Imam keturunan Harun yang telah dikuduskan.Mengapa ia menjadi marah,padahal ia salah?

Uzia menjadi raja saat berumur 16 tahun menggantikan ayahnya,Amazia.Awalnya dia hidup benar dihadapan Tuhan (Zakaria mengajar dia takut akan Tuhan),dan apa yang diperbuatnya berhasil.Allah menolong dia mengalahkan musuh-musuhnya,sehingga namanya termahsyur sampai ke berbagai negeri yang jauh.Tetapi keberhasilan-keberhasilannya membuat dia menjadi sombong (tinggi hati),dan ia tidak setia lagi kepada Tuhan.Ia merasa berhak melakukan apa saja karena ia adalah seorang raja,sehingga masuk kedalam bait Tuhan untuk membakar ukupan padahal ia tidak berhak.Saat di tegur para imam itulah,ia menjadi marah.Padahal itu adalah kesalahannya sendiri.

Ia marah karena lama pemerintahannya (52 tahun) membuat ia merasa bisa melakukan apa saja.Ia menjadi lupa akan pertolongan Tuhan.Ia menjadi angkuh,sehingga tidak bisa diberitahu dan tidak dapat menempatkan diri.Demikian pula hal nya dengan diri kita.Seringkali kita menjadi seperti raja Uzia,merasa diri paling benar,paling tahu,memiliki derajat yang lebih tinggi dibanding orang lain,sehingga kita sulit menerima kritikan dari orang lain.

Seharusnya saat kita salah,kita berani mengakui kesalahan kita,menghargai orang yang mengkritik kita,serta mau memperbaiki diri (introspeksi) dengan melakukan sesuai tugas dan tanggungjawab kita.Kita harus ingat bahwa keangkuhan mendahului kehancuran,dan diatas itu kita harus takut akan Tuhan.Berdoalah,mintalah hikmat dan kerendahan hati dari Tuhan agar saat dikritik kita mampu meredam perasaan jengkel dan marah,serta bisa menerima kritikan tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk kemuliaan Tuhan.Amin.

Ev.Ellen Amalo,S.PdK

Renungan & diskusi pada Ibadah Komisi Wanita,Rabu 13 April 2016

 

Comments

comments