Renungan Harian 18 September 2015

Kesempatan Yang Berharga

Istilah atau ungkapan “kesempatan tidak datang dua kali”, merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi kita dengarkan. Istilah ini tidak saja dipakai oleh orang non Kristen tetapi juga oleh orang Kristen. Istilah ini sering digambarkan dengan adanya suatu kebaikan yang lebih besar akan datang jika kita berani memilih sesuatu dan identik dengan pekerjaan, relasi dengan seseorang, ingin mendapatkan suatu benda yang kita inginkan, membangun saham, dan lain-lain. Tetapi pandangan dunia yang berbicara mengenai istilah ini berbeda dengan pandangan Alkitab. Kesempatan bisa berupa suatu teguran atau nasihat.

Lukas 10:38-42 yang mengisahkan tentang Maria dan Marta yang menerima Yesus di rumah mereka. Keduanya mendapatkan suatu kesempatan yang sama tetapi ada yang memilih untuk datang kepada Yesus tetapi ada yang memilih untuk sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Kata “melayani” yang dipakai dalam ayat 39 menggambarkan akan status atau derajat daripada seorang wanita yang wajib melayani seseorang atau sekelompok orang yang datang mengunjungi rumahnya atau suatu sikap bawahan yang melayani tuannya. Marta yang sibuk sendiri pada akhirnya lupa kepada siapa dia melayani karena kesibukan dari kegiatannya. Marta menjadi hilang kendali hingga mengajukan protes kepada Yesus untuk meminta adiknya Maria membantunya. Tetapi yang menarik bahwa Yesus tidak memberikan apa yang diinginkan Marta, melainkan Yesus membuka pemikiran Marta. Yesus yang membuka pikiran Marta pada saat yang bersamaan memberikan teguran kepada Marta, bahwa Marta seharusnya tidak perlu sibuk untuk mengurusi sekian banyak hal tersebut. Melainkan datanglah dan mendekatlah, duduklah di sampingKU dan dengarkanlah apa yang akan Aku katakan kepadamu.

Terkadang kita sama seperti Marta, sibuk sendiri dengan pekerjaan kita atau bahkan sibuk dengan pelayanan kita di gereja. Kita mengikuti paduan suara, persekutuan komisi, menjadi Majelis, menjadi pengurus dalam komisi, sibuk mengikuti pelayanan kesana kemari, dan lain-lainnya. Padahal Yesus Kristus sedang menunggu kita untuk datang kepada-NYA, duduk di samping kaki-Nya, dan mendengarkan setiap perkataanNya. Karena kesempatan untuk kita bisa datang dan mendekat kepada Yesus tidak datang setiap saat. Amin, Tuhan Yesus Memberkati.

Chris Nussy

Comments

comments