Renungan Harian 18 Maret 2016

YESUS TERANGKAT KE SURGA

(Kisah para rasul 1: 4-11)

Yesus lahir dengan cara yang ajaib, mati dan bangkit secara ajaib pula.

Pengalaman Rohani murid-murid sebagi orang-orang yang menyaksikan secara langsung Tuhan Yesus terangkat ke surga sangat luar biasa.

Lukas menulisnya bagi kita dalam Kisah Para Rasul pasal 1 untuk kita masuk dalam perenungan yang sangat serius tentang beberapa hal yaitu:

 

  1. Murid-murid bertanya”maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel? Saat itu murid-murid sedang berpikir hal-hal yang fisikal tentang pembebasan atas keadaan mereka tetapi Yesus mau memulihkan mereka secara Roh. Murid-murid harus diperlengkapi lebih dulu, rohani mereka harus dipulihkan dulu supaya pemberitaan mereka dimulai dari pemulihan oleh Roh kudus dalam hati mereka. Jangan sampai melakukan sesuatu kalau tidak tahu, jangan melakukan satu pekerjaan kalau tidak mengerti sehingga ketika murid-murid berpikir secara lahiriah Yesus justru menjanjikan kepada mereka pemulihan secara rohani.

 

  1. Mereka akan menjadi saksi di Yerusalem dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Tuhan Yesus mau mereka tidak berpikir pada hal-hal yang sektoral tapi lebih dari itu mereka berpikir jauh keluar menembus kelompok mereka yaitu sampai ke ujung bumi. Setelah menerima Roh Kudus mereka pergi tanpa takut karena mereka sudah diperlengkapi. Ketika mereka tetap di Yerusalem menanti turunnya Roh kudus mereka benar-benar bersatu dengan Yesus dan memampukan mereka untuk pergi tanpa rasa takut. Dan hal ini harus dimulai dari Yerusalem baru ke Yudea dan seterusnya, menunjukkan bahwa mulai dari dalam keluarga dan maju terus keluar untuk beritakan injil tanpa takut. Kalau kita hanya melihat pada diri kita maka kita akan berpikir kita paling baik. Kalau kita tidak keluar maka wawasan kita terlalu kecil namun pastikan bahwa dalam diri kita telah beres.

 

  1. Yesus terangkat ke surga sebuah keajaiban. Tetapi tidak usah terlalu terpesona dengan keajaiban-keajaiban. Mujizat memang ada tapi jangan bersandar hanya pada mujizat karena sesungguhnya hidup adalah mujizat.

 

  1. Bekerjalah sampai kamu menemukan bahwa benar Tuhan telah menolong saya sampai saat ini dan itu adalah mujizat dalam hidup saya. Jangan hanya bersandar pada mujizat walaupun MUJISAT ITU NYATA. Jangan terus bertanya tentang hal-hal teologi yang menyulitkan diri sendiri tetapi temukanlah jawaban-jawaban dalam hidup saudara tentang penyertaan Tuhan. Mengapa doa kita tidak dijawab ? mungkin karena hubungan kita dengan Tuhan terlalu buruk. Biarkanlah Tuhan bekerja dalam hidup saudara menurut kehendakNya yang luar biasa.

Amin !!

 

(Ringkasan khotbah Pdt. Yandhi Manobe, 29-05-2014)

 

Comments

comments