Renungan Harian 17 September 2015

SABAR DALAM BERBAGAI MASALAH
Ketika seseorang yang hidupnya dibawah tekanan dan masalah yang bertubi-tubi, emosinya cenderung tinggi. Dan kemungkinan besar emosi itu akan meledak lewat kata-kata yang kasar atau juga lewat perbuatan dan tindakan. Seorang pemuda yang karena tidak dapat menahan ledakan emosinya, akhirnya harus berurusan dengan pihak yang berwajib. Dalam ruang jeruji, dia menyesal, dan ketika masa tahanannya selesai, dia langsung menemui seorang Pendeta. Ia menceritakan permasalahannya dan dia minta tolong di doakan agar dia bisa menjadi orang yang sabar. Kemudian Pendeta mengajaknya utk berdoa : Pendeta : “Tuhan… kirimkanlah dalam hidup anak muda ini kesulitan di pagi hari, kesulitan di siang hari dan kesulitan di ….” Sebelum Pendeta tersebut selesai berdoa, dengan emosinya pemuda tersebut memotong doa sang Pendeta : “Maaf Pak, saya minta di doakan kesabaran, bukan kesulitan, karena kesulitan yang bertumpuk-tumpuk itu membuat emosi saya tidak terkendali dan tidak ada kesabaran”. Pendeta menjawab : “Justru ‘melalui kesulitan’ itulah kita belajar kesabaran. Kesulitan melatih kita untuk menguasai diri”. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain”. (1 Korintus 13:4-5). Sahabat , dalam kehidupan kita sehari-hari, pada situasi dan kondisi apapun juga, marilah kita terus belajar dan belajar untuk bersabar. Belajar untuk menguasai emosi dan kemarahan. Karena orang sabar itu dikasihi Tuhan dan juga sesamanya.Disadur dari Renungan Harian Kristen

Comments

comments