Renungan Harian 17 Juni 2016

“PERSEKUTUAN DAN KESAKSIAN”

Kisah 2:41-47

 

      Dalam persekutuan, Tuhan lah yang memanggil kita (I Kor. 1:9). Oleh karena itu Gereja berdiri bukan karena inisiatif kita sendiri. Tetapi Tuhan yang memulai dan bukan kita yang mengundang Tuhan datang, tetapi Tuhan yang mengundang kita.

Dasar dari persekutuan jemaat adalah Kristus masuk dalam persekutuan.

Ada tiga arti yang serius :

  1. Mengambil bagian dalam ibadah yang serius.
  2. Memberi bagian kepada seseorang.
  3. Persekutuan penuh (Galatia 2:9).

Tuhan memanggil tiap-tiap pribadi untuk masuk dalam persekutuan bersama sebagai orang percaya. Kesaksian : memberi kesaksian tentang fakta atau kebenaran. Beri kesaksian yang baik tentang orang lain (Lukas 4:22). Kesaksian 95 % bicara tentang Tuhan dan diri kita 5 %. Jangan dibalik kita harus berbicara sedemikian rupa sampai orang tahu bahwa Tuhan bekerja dan memimpin setiap langkah hidup kita. Kesaksian dalam kelompok kita masing-masing dan memberkati orang lain sesuai dengan talenta kita. Gereja harus berusaha memahami kebenaran dan jangan memperumit keadaan. Karena sederhana pemahaman kita yaitu :

– Beriman   :  – Sola Vide.

– Anugerah : Sola Gracia.

– Alkitab      : Sola Sciptora.

–    Beriman berarti percaya walaupun tidak melihat.

–  Keselamatan karena anugerah Allah bukan karena kebaikan kita sebagai manusia. Perbuatan baik adalah respon atas anugerah Allah.

–     Alkitab adalah Firman Allah dan tidak ada firman lain selain Alkitab.

Kita harus fokus pada pengajaran supaya dapat bertumbuh, tetapi juga harus bertekun dalam persekutuan.

“Mereka memecahkan roti sebagai pertanda kasih setia Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan mereka.” Orang yang percaya selalu bersatu dalam persekutuan, dan inilah persekutuan yang sehat, dan selalu bertekun dan sehati.” Memecahkan roti secara bergilir di rumah mereka”, semua itu dilakukan karena pengorbanan Kristus begitu bernilai bagi kita. Dalam kesatuan jemaat saling menolong dan mereka disukai sehingga  Tuhan menambah jumlah mereka. Tiap-tiap waktu kita diberi kesempatan untuk memaknai pelayanan itu secara baik sepanjang kehidupan bergereja.    Amin !

 (Ringkasan Khotbah : Pdt. Yandi Manobe, S.Th)

Comments

comments