TUA…,SIAPA TAKUT ?!
Sampai masa tuamu. Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku mengendong kamu. (Yesaya 46:4)
Mira W., dokter dan penulis novel, memiliki kisah menarik tentang ibunya. “Ibu saya lahir pada 1913, bukan dari keluarga kristiani. Saat ini fisiknya masih sehat. Selain bahasa Indonesia, ia menguasai bahasa Inggris, Mandarin, dan Jawa. Pada 1934 ia menikah dengan ayah saya, seorang produser film dan anak pendeta. Ayah mertua yang tidak fasih berbahasa Indonesia kerap memintanya menerjemahkan khotbah. Pada 1942 ia kesulitan melahirkan di pengungsian, dan mertuanya mendampingi dan mendoakan. Anaknya kemudian lahir dengan selamat. Empat puluh hari sesudahnya, ia memberi diri dibaptis.”
“Melalui hidupnya yang bersahaja di tengah kesibukan mendampingi suami dan mengasuh anak, kami anak-anaknya belajar menjadi orang Kristen. Kini ibu sudah renta. Kadang-kadang ia mengalami halusinasi, meracau, dan kadang-kadang mendadak ia menyerukan nama Yesus. Ia kerap bergumam dalam bahasa Inggris, ‘Tuhan memberkati… Tuhan memberkati…’ Tatkala pendeta membisikkan sabda di telinga kirinya, ia mendesah, ‘Amin… Amin.’ Barangkali Tuhan Yesus berbisik kepadanya, ‘Jangan takut, sudah Kusediakan tempat bagimu.’”
Banyak orang ingin hidup sampai usia tua. Segala usaha dilakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Tetapi, tidak sedikit pula yang takut menjadi tua. Mereka merasa ngeri menyaksikan tantangan hidup yang dihadapi para lansia.
Bacaan kita hari ini meneguhkan bahwa Tuhanlah pemilik hidup kita. Dia memelihara kita sampai putih rambut kita. Jadi, kenapa mesti takut menjadi tua?
JANGAN TAKUT MENJADI TUA SELAMA ALLAH BESERTA
Disadur Dari Renungan Harian