Kristus Adalah Kepala.
Baca: Efesus 5 : 22-23
“Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,” Efesus 5:29
Alkitab menegaskan bahwa setiap orang percaya “…adalah anggota tubuh-Nya.” (Efesus 5:30) dan Kristus sebagai kepalaNya. “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Efesus 4:16). Kita diajarkan bahwa “…Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Efesus 5:25).
Kata ‘mengasihi’ dan ‘menyerahkan’ ditulis dengan tenses lampau (versi bahasa Inggris: ‘loved’ dan ‘gave’), karena ingin menunjuk kepada kita tujuan kematianNya, dimana Dia mencari ‘mempelai perempuan’ bagiNya. Meskipun penggambaran tentang gereja sebagai mempelai perempuanNya dilakukan di konteks masa depan, namun pekerjaanNya telah diselesaikanNya di masa lampau. Dalam ayat nas di atas (…tetapi ‘mengasuhnya dan merawatinya’, sama seperti Kristus terhadap jemaat.) tenses ditulis dalam bentuk masa sekarang (versi bahasa Inggris: ‘protects and cherises’). Ini berarti bahwa Tuhan pada saat ini sedang memperhatikan, memperkaya dan menghargai gerejaNya. Idenya adalah: tidak ada seorang pun yang membenci dagingnya atau tubuhnya sendiri.
Kita tidak mungkin melukai tangan kita sendiri, bukan? Jika kaki kita terluka, kita juga akan merawatnya dengan lembut. Jika kita sangat menyayangi tubuh sendiri, dapat dibayangkan betapa kasih Tuhan terhadap umatNya yang adalah anggota tubuhNya sendiri. Kita adalah anggota tubuh Kristus, berarti kita adalah obyek-obyek berharga dari cinta kasihNya. Ia begitu peduli dan mengasihi kita, “Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” (Efesus 1:22-23). Firman Tuhan menasihati, “…Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.” (1 Korintus 3:16-17). Jadi, pergunakan tubuh sebagai senjata kebenaran.
Kita wajib melayani Tuhan dengan sungguh, karena Dialah Kepala dari tubuh.
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup