Renungan Harian 16 Maret 2016

KEKUDUSAN DAN KASIH PERSAUDARAAN

1 PETRUS 1 : 13 – 25

 

Surat Petrus ditulis kepada Jemaat Tuhan yang bergumul untuk mempertahankan iman kepada Tuhan ditengah-tengah orang-orang yang tidak percaya. Petrus memulai tulisannya dengan mengatakan; jika mereka mau bertahan mereka harus melakukan 2 hal yaitu menjaga kekudusan dan menjaga hubungan kasih persaudaraan.

 

 

  1. Kekudusan berarti terpisah dari hal-hal yang kotor (bersifat Agung, keramat, suci) contoh Perjamuan Kudus, ada banyak perjamuan tapi satu yang kudus,yaitu perjamuan kudus karena dibangun atas dasar penghayatan iman kepada Yesus Kristus. Umat kudus atau umat Tuhan adalah kelompok yang beda dari kelompok lain mereka adalah orang-orang yang seperasaan, sehati bahwa mereka orang berdosa dan telah di tebus Tuhan. Kekudusan adalah pemberian Allah karena Allah yang menguduskannya, itu dari Tuhan bukan manusia, bukan bermeditasi atau bertapa supaya kudus. Hal yang mengancam kekudusan adalah: merasa tidak ada yang istimewa bagi Tuhan. Ibadah atau tidak sama saja yang penting tidak merugikan orang lain. Kita harus membangun hubungan yang serius denganTuhan dan itu terjadi agar kita bertahan kalau ada penganiyaaan karena iman.
  2. Kasih persaudaraan adalah kasih yang tulus, yang tidak menuntut pembalasan. Kasih beda dengan cinta. Cinta adalah kecocokan jiwa sedangkan kasih adalah cocok atau tidak cocok jiwanya tetap mengasihi, contohnya hubungan orangtua dan anak. Hal-hal yang mengancam kasih persaudaraan adalah: (1) Egois= ingin menang padahal tidak sedang berlomba, mau menang sendiri dan ingin didengar. (2)Kikir atau pelit = bukan juga pemborosan contohnya mau memberi karena daripada yang ada rusak lebih baik diberikan kepada orang. Kasih persaudaraan harus seimbang. (3) Emosional atau marah marah. Segala sesuatu tidak dapat diselesaikan dengan marah. (4) Pergaulan atau keakraban. Masmur 133 menjelaskan bahwa persaudaraan itu harus seperti minyak yang mematangkan, memberi wangi, dipakai oleh orang yang sudah bersih seperti minyak rambut, meringankan beban seperti minyak pada kendaraan dan untuk mengobati atau menghangatkan seperti minyak gosok. Itulah terindah dalam hubungan persaudaraan.  

                                                                    Amin !

Khotbah pada Warta Jemaat,Minggu ,18 Mei 2014

Comments

comments