Renungan Harian 11 April 2016

KELUARGA ALLAH

(MATIUS 12:46-50)

                             Bulan Oktober ditetapkan gereja sebagai bulan keluarga dengan kesadaran bahwa keluarga Allah merupakan  unit paling penting dalam masyarakat, keluarga yang hidup dalam Tuhan anggota keluarganya juga menjadi masyarakat yang baik.

Dalam bacaan ini Tuhan Yesus mengajarkan konsep baru tentang keluarga yaitu keluarga secara rohani yang terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki hubungan darah tetapi sama-sama melakukan kehendak Allah. Yesus memperkenalkan konsep ini ketika ibu dan saudara-saudaranya datang mencariNya sementara Ia sedang berbicara dengan murid-muridNya. Yesus seolah-olah menyangkali hubungan kekeluargaan diantara mereka padahal orang Yahudi sangat kental hubungan persaudaraanya seperti kita saat ini. Ada 3 alasan Yesus menolak bertemu keluarganya saat itu:

  1. Yesus tidak mau terganggu dengan hal-hal lahiriah. Bagi Yesus keluarganya penting tetapi yang lebih penting adalah kehendak Allah bagi manusia. Kita harus lebih taat pada kehendak Allah bukan kehendak manusia. Dalam keluarga kita harus mengutamakan kehendak Allah dinyatakan bukan hal-hal lahirah yang bersifat sementara adanya.
  2. Keluarga Yesus tidak percaya kepadaNya (Yoh. 7:5) Yesus tau bahwa mereka bersaudara tetapi persaudaraan mereka fana karena hanya didunia ini saja, mereka sedang bersebrangan jalan, Yesus dan semua orang percaya menuju ke surga sedangkan saudara-saudaranya menuju ke neraka. Walaupun mereka memiliki hubungan darah dengan Yesus, tinggal serumah dengan Yesus tetapi mereka tidak menerima Yesus sebagai Juruselamat dan itu berarti mereka melawan kehendak Allah. Pesannya bagi kita adalah persaudaraan kita jangan hanya didunia ini saja, usahakanlah supaya kita bersaudara sampai kekal dan hal itu hanya terwujud jika semua saudara kita, anggota keluarga kita percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat.
  3. Semua orang percaya adalah satu keluarga. Yesus berkata dalam ayat 50 “siapapun yang melakukan kehendak Allah dialah saudaraku laki-laki, dialah saudaraku perempuan dan dialah ibuku. Gambaran hubungan kedekatan yang luar biasa sebagai sebuah keluarga, hal ini juga yang kemudian diwujudkan oleh Rasul Paulus dalam gereja yaitu bahwa semua orang percaya adalah keluarga Allah.Efesus 2:19 : Semua orang yang melakukan kehendak Allah adalah saudara yang abadi bukan hanya di dunia ini tetapi sampai di surga kita adalah sebuah keluarga dimana Kristus adalah kepala keluarganya dan ikatan kekeluargaan kita adalah kehendak Allah. Oleh karena itu gereja harus melakukan kehendak Tuhan hidup bersama dengan penuh hormat dan kasih, yang muda harus menegur yang tua sebagai bapa, yang perempuan sebagai ibu dan sebaliknya yang tua harus menegur yang muda sebagai adik dengan penuh kasih dan kemurnian I Timotius 5:1,2. Siapapun dia baik yang kaya atau miskin, cakap ataupun jelek semua adalah keluarga kita sampai kekal karena kehendak Tuhan.

Sebagai gereja Tuhan mari kita melakukan peran dan fungsi kita sebagai keluarga Allah karena seseorang yang menjadi anggota keluarga Allah yang baik pasti menjadi anggota keluarga yang baik di rumah akan tetapi seseorang yang bukan anggota keluarga Allah belum tentu adalah anggota keluarga yang baik di rumah. Karena seorang anggota keluarga Allah adalah orang yang melakukan kehendak Allah sehingga dalam keluarganya kemulian Tuhan yang selalu nampak.

Ringkasan Khotbah: Ibu Ellen Amalo, S.Pd.K

Comments

comments