Renungan Harian 10 September 2015

Nehemia : Sang Bartender

Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit.

(Nehemia 1:4)

 

Bacaan : Nehemia 2:1-8

Dalam salah satu artikel yang saya baca, profesi “bartender” adalah profesi yang menyenangkan bagi anak muda zaman sekarang. Istilah “bartender” mengarah kepada mereka yang meracik minuman untuk dinikmati oleh konsumennya. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan untuk menjadi seorang “bartender”. Menjadi juru minuman raja, inilah profesi Nehemia. Kala itu, menjadi juru minuman raja merupakan jabatan yang cukup disegani dan sangat terhormat. Seorang juru minuman raja dipercaya oleh raja untuk memastikan makanan dan minuman tersebut tidak berbahaya bagi dirinya. Dari sudut karier menjadi juru minuman raja membuat seseorang berada di zona aman. Ia berlimpah dalam fasilitas yang mewah dan selalu mencicipi makanan dan minuman yang terbaik.

Menjadi juru minuman Raja Artahsasta, adalah pekerjaan Nehemia. Dengan jabatan itu, sesungguhnya hidup Nehemia sudah cukup mapan dan nyaman. Namun Nehemia bukanlah orang yang mudah tergiur dengan kemapanan. Ketika mendengar informasi mengenai kehancuran Yerusalem, hati Nehemia menjadi sedih. Ia duduk menangis dan berkabung selama beberapa hari. Ia pun berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah, memohon agar beroleh belas kasihan raja untuk menolong bangsa Yahudi di Yerusalem. Doa yang dipanjatkan Nehemia didengar oleh Tuhan. Raja Persia memberikan izin kepadanya untuk berangkat ke Yerusalem guna membangun kembali tembok kota itu.

Nehemia bersedia keluar dari kemapanan dan zona nyamannya untuk menjadi alat di tangan Tuhan bagi bangsa Israel. Nehemia keluar dari zona nyamannya, bagaimana dengan kita? Mau dan mampukah kita keluar dari zona nyaman untuk menjadi alat di tangan Tuhan?

 

 Disadur Dari Renungan TEENS FOR CHRIST

 

 

 

 

Comments

comments