Renungan Harian 10 Juni 2016

HEDONISME & MATERIALISME

 

Hati manusia lebih besar sedikit dari isi dunia, karena manusia rasa-rasanya ingin memiliki semua yang ada di dalam dunia ini. Seperti penggalan lagu Iwan Fals, “Keinginan adalah sumber penderitaan, tempatnya di dalam pikiran, tujuan bukan utama, yang utama adalah prosesnya. Kita hidup mencari bahagia, harta dunia kendaraannya, bahan bakarnya budi pekerti”.

Jika semua diinginkan oleh manusia, lantas apa yang yang menjadi hal terbaik bagi manusia?

  • Hedonisme adalah orang menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin & sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan menyakitkan. Hedonisme muncul dari pertanyaan filsafat sekitar tahun 433 SM; “apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia’?
  • Materialisme adalah paham yang menyatakan bahwa hal-hal yang dikatakan benar-benar ada, adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi. Semua fenomena adalah interaksi material. Masalahnya ialah, materialism tidak mengakui hal-hal non material seperti Roh, hantu, malaikat, dan adanya Tuhan.

Hal di atas mengarahkan kita bahwa kita hanya mencari sesuatu dalam keberadaan, kita juga hanya mengarahkan perhatian kita pada sesuatu yang kelihatan. Masalahnya ialah, berhati-hatilah apabila kita beribadah pun untuk mencari “sesuatu” atau “kenikmatan”. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama dari hidup (bersenang-senang). Selanjutnya kenikmatan itu sendiri merupakan suatu keberadaan dimana tidak ada rasa sakit, kegelisahan, dan ketenangan jiwa. Bersenang-senang identik dengan jalan-jalan, makan-makan+minum, nonton, belanja, kumpul-kumpul, gaya (style).

Pertanyaannya ialah, APAKAH TIDAK BOLEH BERSENANG-SENANG?

Jawabannya BOLEH. Namun harus hati-hati, karena ini semua mengarah pada uang : salah tempat bisa jadi masalah, pengaruh uang bisa buat orang iri hati, bisa juga jadi tidak adil. Persahabatan bisa diharapkan susah & senang sama-sama, bayangkan kalau persahabatan dibeli dengan uang. Seks dipergunakan sebagai anugerah dari Allah dan membangun cinta-kasih bersama sebagai suami & istri, bayangkan kalau kita membayar orang untuk seks. Kesimpulannya ialah banyak orang terjerumus dalam Hedonisme & Materialisme, karena kita sementara bingung akan perbedaan antara ALAT & TUJUAN hidup kita. Kita mengalami krisis akal sehat & tujuan hidup. Surat Yakobus membantu kita memahami tentang kekayaan & kemiskinan, godaan, kelakuan yang baik, prasangka, iman, ucapan, kebijaksanaan, pertengkaran, keangkuhan, kerendahan hati, menyalahkan orang lain, membual, kesabaran, dan doa.

Suka kepada dunia itu baik, wajar, tetapi menjadikan dunia menjadi tujuan itu yang tidak baik dan sangat tidak wajar. Kesenangan & kenikmatan yang sering membuat kita menjadikan dunia sebagai tujuan. Kenapa orang bertengkar? Karena ketidakmampuan mengelola masalah dalam diri. Ada hawa nafsu & iri hati, karena orang merasa tidak ada keadilan, ada persoalan waktu kita salah berdoa karena kita hanya mau memuaskan keinginan kita semata. Bersahabat dengan dunia & menjadi musuh Allah, karena mencari yang enak-enak saja. Tunduklah kepada Allah dan lawan iblis, jangan coba-coba kita berkompromi dengan iblis, dan sadarilah, jangan keraskan hati, biarkanlah Roh Kudus bekerja dalam hati kita supaya kita dicukupkan tidak menjadi hamba dunia, namun bersyukur dan menikmati apa saja yang Tuhan berikan bagi kita. Amin

Ringkasan Khotbah : Pdt.Yandi Manobe, S.Th

Comments

comments