Renungan Harian 10 Juli 2015

Ada Udang Di Balik Batu

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sudah tiga hari Sisi dan Coki tidak saling menegur. Setiap bertemu keduanya memalingkan muka. Ini terjadi sejak mereka berebut buku bacaan punya Mirna. Tiga hari yang lalu, Mirna membawa sebuah buku bacaan yang sangat menarik. Semua teman Mirna ingin meminjamnya. Ketika tiba giliran Sisi, Coki merebutnya sehingga mereka berdua tarik menarik memperebutkan buku itu. Karena takut bukunya rusak, Mirna mengambilnya dan menyimpannya di dalam tas. Sisi tidak jadi membaca buku itu, demikian juga Coki.
Hari ini ibu guru mengumumkan tentang sebuah perlombaan antar kelas. Tiap kelas harus mengirimkan wakilnya dua orang, untuk mengikuti lomba menyanyi dan bermain musik. Setelah diadakan rapat kelas, dengan berbagai pertimbangan, dan rapat kelas memutuskan Sisi dan Coki menjadi wakil. Sisi memiliki suara yang sangat merdu, sedangkan Coki pandai bermain gitar.
Sisi merasa bingung, ia masih marah kepada Coki. Kalau berlatih dalam keadaan saling marah pasti tidak nyaman. Sementara itu kalau menang Sisi pasti akan jadi terkenal di sekolah. Sisi mulai berfikir, “Demi menjadi artis sekolah, aku harus berbaikan dengan Coki. Berarti aku harus minta maaf kepada Coki.”
Demikian juga dengan Coki, hadiah yang akan didapatkan apabila mereka menang sangat menarik. “Demi hadiah aku harus  berbaikan dengan Sisi.” Kata Coki dalam hati. Ia sangat yakin akan memenangkan perlombaan itu. Suara Sisi sangat merdu, dan permainan gitar Coki belum tertandingi di sekolah mereka.
Keesokan harinya mereka bertemu dan berbaikan. Mereka berlatih bersama demi mendapat hadiah dan menjadi terkenal.
Hari yang dinantikanpun tiba, Sisi dan Coki mengikuti perlombaan. Tetapi … betapa sedih hati mereka berdua ketika mendengar pengumuman pemenang bahwa mereka tidak memenangkan perlombaan itu. Sisi dan Coki saling menyalahkan dan mereka marahan lagi.

Nah adik-adik, apa yang dilakukan Sisi dan Coki sama seperti peribahasa “ada udang di balik batu” . Artinya, ada keinginan lain dibalik kebaikan yang mereka lakukan. Sisi tidak tulus ketika mereka saling memaafkan. Mereka masing-masing punya tujuan lain. “demi mendapat hadiah dan menjadi terkenal”,
Tuhan Yesus tidak pernah mengajarkan demikian kepada kita. Tuhan mengampuni dosa kita bukan karena ingin mendapat hadiah, atau pujian dari kita. Tuhan mengampuni kita semata-mata karena Ia mengasihi kita. Ia tidak memiliki tujuan lain selain ingin kita terbebas dari hukuman akibat dosa. Karena kasih-Nya yang begitu besar sehingga Ia rela datang ke dunia untuk menebus dosa kita. Tidak ada “udang di balik batu” dari keselamatan yang Tuhan berikan. Hanya karena kasih-Nya kepada kita.

 

Disadur dari Renungan Anak

 

Comments

comments