Konon, suatu ketika, hiduplah suatu batu yang sangat besar dan kuat. Dengan kekuatannya ini ia sangat menyombongkan dirinya, dan berkata bahwa tidak ada yang dapat menghancurkannya. Kemudian datanglah si besi, mencoba untuk menghancurkan batu ini, dengan sekuat tenaga besi ini mencoba membentur-benturkan badannya ke atas batu tersebut, tapi hasilnya nihil, batu itu tidak pecah, bahkan kini besi tersebut yang bengkok. Si besi mundur, dan kini tampillah si api. Dengan kekuatan panasnya api tersebut mencoba untuk membakar dan melelehkan batu itu, tapi hasilnya sia-sia… Batu itu tetap berdiri dengan kokohnya. Setelah besi dan api menyerah, kemudian datanglah air. Ia datang dalam bentuk tetesan-tetesan yang jatuh tepat di atas batu itu. Si batu pun hanya tertawa, ”Bagaimana mungkin kau dapat mengalahkanku, kau hanya tetesan air..” Tapi air itu tetap menetes, 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, dan sampai bertahun-tahun kemudian. Kini si batu sudah tidak dapat menyombongkan diri lagi, karena batu tersebut kini telah berlubang akibat dari tetesan tetesan air yang terus menerus.
Wow, suatu kisah yang luar biasa. Apa yang membuat air tersebut dapat mengalahkan batu?? Ya, karena ia tekun. Mungkin air tersebut tidaklah sekuat besi atau sepanas api, tapi karena ia tekun akhirnya ia lah yang jadi pemenangnya. Hal ini juga sering kali terjadi dalam setiap kehidupan kita. Saat kita melihat ada “batu” besar dalam hidup kita, mungkin batu itu masalah di keluarga, masalah dalam pekerjaan, masalah dengan teman, masalah ekonomi, atau sakit penyakit, dan kita merasa bahwa “Batu Masalah” itu terlalu kuat… Ayo jadilah seperti air tersebut, tetap lah tekun. Ya tetaplah tekun dalam Tuhan, tetaplah tekun berdoa, tetaplah tekun mengerjakan setiap bagian kita, dan tetaplah tekun untuk tetap bersyukur.
“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” (Ibr 10:36) Ada begitu banyak anak Tuhan yang tidak memperoleh janji Tuhan, tidak memperoleh kemenangan dan pemulihan karena ia tidak melakukan hal ini, karena mereka tidak TEKUN. Melayani Tuhan sebentar, tapi ada masalah lalu mundur. Belajar untuk dapat nilai yang bagus, tapi pas liat soalnya susah, lalu menyerah. Baru bekerja, tapi ada masalah di pekerjaan lalu memilih untuk mengundurkan diri. Wah, bagaimana mau jadi berkat dong, kalo kita gampang menyerah ketika melihat masalah? Lihatlah Abraham yang tekun selama 25 tahun menantikan Ishak lahir. Lihat pula Nuh, yang dengan tekun tetap mengerjakan pembuatan bahtera selama 100 tahun walaupun banyak orang sudah mengolok-oloknya dan menganggap ia gila. Mereka adalah orang-orang yang tekun, dan mereka telah menerima janji Allah.
Ayo percaya pasti ada banyak sekali janji Tuhan yang sudah kita dengar atau kita terima, nah kita perlu ketekunan untuk bisa mendapatkan semua itu. Ayo jadilah anak muda yang kuat, apapun yang Tuhan percayakan dalam hidup kita saat ini, tekun lah untuk mengerjakannya. SEMANGAT.