Ibadah Perempuan Klasis Kota Kupang,Kamis 18 Juni 2015

Belajar Dari Teladan Ester

Ester 7 : 1-7 ( Haman diadukan oleh Ester dan dihukum mati)

Pembicara : Pdt.Marthina J.Hawu-Muni,S.Th

Saat ini banyak sekali terjadi kekerasan yang dilakukan oleh kaum perempuan,khususnya para ibu.Bukan hanya melakukan kekerasan terhadap anak,tetapi juga tidak melakukan tindakan apa pun saat menyaksikan kekerasan yang terjadi didepan mata (karena ketakutan),baik dalam keluarga maupun diluar keluarga.Bahkan ada ibu yang setelah membunuh anak-anaknya,melakukan bunuh diri.Semua hal ini dapat kita dengar dan saksikan lewat media massa.Dari berita-berita atau informasi yang kita dapat tersebut,dapat ditarik kesimpulan bahwa perempuan adalah mahluk yang lemah,tidak berdaya,tidak tahan menghadapi tekanan,tidak memiliki nilai juang,dan sebagainya.Hal ini kemudian menjadi label,yang diberikan masyarakat umum,khususnya kaum laki-laki terhadap citra kaum perempuan.Bahkan lebih parahnya,perempuan sendiri juga menganggap dirinya sesuai label yang diberikan itu.Misalnya dalam hal kepemimpinan.Jika perempuan diberikan kesempatan untuk memimpin dalam suatu organisasi tertentu,tidak sedikit yang menolaknya dengan alasan laki-laki yang lebih cocok untuk menjadi seorang pemimpin.

Kita sebagai kaum perempuan harus belajar dari kekuatan dan keberanian yang dimiliki oleh ratu Ester.Kekuatan yang dimilikinya bukanlah melalui kekerasan,tetapi dengan kerendahan hati,kelemahlembutan dan ramah.Dalam mengahdapi masalah Haman,Ester tentu merasa marah,jengkel dan gelisah terhadap rencana-rencana jahat Haman bagi kaumnya,tetapi ia tidak hilang kendali.Beberapa hal yang dapat dipelajari dari Ester dalam semangat spiritualitas yang dimilikinya adalah :

1.Kepedulian dengan mengambil resiko demi menyelamatkan kaumnya.Ia tidak bersikap apatis dalam menghadapi persoalan yang ada.

2.Merendahkan diri dihadapan Tuhan dan bertindak dalam keyakinannya kepada Allah.

3.Adanya topangan psikologis dari Mordekhai.Ini menunjukkan bahwa sekuat apapun,dan setinggi apapun jabatan yang dimiliki oleh kaum perempuan,ia tetap membutuhkan topangan dari kaum laki-laki.Jangan merasa tinggi diri /tinggi hati jika sudah mampu dalam karir,pelayanan,rumahtangga,dan ekonomi.

Mari,selalu belajar dari teladan Ester ini.Amin.

Ibadah berlangsung di gereja Galed Kelapa Lima jam 15.00-18.00 wita.Peserta dari komisi kaum wanita Agape berjumlah 20 orang,juga mengisi liturgi lewat puji-pujian koor Agape dengan lagu berjudul Bunga Bakung.(Lihat Foto)

 

Comments

comments