Ibadah Minggu Tunas Remaja,4 Januari 2015

Ah,Aku Malu

malu

Daniel 9 : 8

Daniel 9 : 8 merupakan bagian dari doa Daniel bagi bangsanya.Doa Daniel diawali dengan pengakuan bahwa Tuhan adalah Allah Yang Maha Besar dan Dahsyat,yang memegang perjanjian dan kasih setia terhadap semua orang yang mengasihi-Nya serta berpegang pada ketetapan-Nya.Selanjutnya Daniel melanjutkan doanya dengan sebuah pengakuan yang jujur mengenai ketidaktaatan bangsanya sehingga mengakibatkan kehancuran serta penderitaan.

Daniel mewakili orang-orang Yehuda,penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel baik yang dekat maupun yang jauh yang sedang berada dalam pembuangan,merasa malu (Ibrani : bosheth).Alasan malu yang dialami mereka adalah karena mereka telah berbuat dosa terhadap Tuhan.Robert H.Albers,dalam bukunya”malu…sebuah perspektif iman’menjelaskan ada dua jenis malu.Pertama,ia beri istilah ‘discretionary shame’yang nilainya positif dalam interaksi manusia.Fungsinya ialah untuk menetapkan batasan-batasan yang tepat untuk mencegah perbuatan yang melanggar kehormatan dan integritas orang lain.Kedua,ia beri istilah’disgrace shame’.Kebalikan dari jenis yang pertama,disgrace shame sifatnya melumpuhkan,melemahkan,dan meyakitkan.

Rasa malu berbeda dengan rasa bersalah.Rasa bersalah biasanya dihubungkan dengan dosa.Sedangkan rasa malu tidak selalu dihubungkan dengan dosa,melainkan lebih pada penilaian atas dirinya sendiri sebagai pribadi yang tidak bernilai,tidak berdaya,dan putus asa.Baik rasa bersalah maupun rasa malu dapat menjadi awal bagi umat Allah untuk berbalik dari segala perbuatan yang tidak berkenan dihadapan Allah.Allah senantiasa berkenan memulihkan ketika umat-Nya mau merendahkan diri berdoa dan membuat komitmen untuk kembali hidup menurut jalan-jalan-Nya.

(1)Robert H.Albers,”malu…sebuah perspektif iman,”Yogyakarta:Kanisius,2007,hlm.22-23

Amin

 

Comments

comments