Tempat : Lt.2 gedung GMIT Agape
Waktu : 18.00-19.30 wita
Kehadiran : L/P : 12/26 orang
MC : Sdri.Rucita,S.Pd
Pemusik : Sdri.Kristin Putu,S.Pd
Bacaan : Mazmur 100 : 1-5
Tema : Rendah Hati vs Percaya Diri
Pengkhotbah : EV.Imanuel M.Div
Berbicara mengenai rendah diri tida terlepas dari cara kita menilai diri dan menilai atau memperlakukan orang lain.Selama kita hidup didunia ini maka kita sadari bahwa karena manusia sudah jatuh kedalam dosa membawanya kepada sikap rendah diri atau terlalu percaya diri.Orang memperlakukan sesamanya seperti mesin,dan kemudian cenderung untuk merendahkan sesamanya manusia.Tanpa sadar sikap itu juga dilakukan oleh kita kepada sesama dan kepada diri sendiri.Seharusnya kita memperlakukan manusia secara manusiawai.Dalam hal ini,sikap manusia untuk menilai orang lain dapat dilihat dari beberapa jenis :
- Menilai orang secara ekonomi
- Menilai orang secara fisik
- Menilai orang dari jabatanyang dimilikinya
- Menilai orang dari asal suku
- Menilai orang dari karakter
- Menilai orang secara intelektual
Ketika kita memperlakukan dan menilai orang seperti itu maka tanpa sadar kita salah menilai diri kita sendiri dari sudut pandang materi,dan sebagainya.Orang juga bisa menilai sesamanya dari seks/kenikmatan,postur tubuh yang sesuai standar tertentu (menekankan unsur sensualitas),dan sebagainya.Rendah diri vs percaya diri harus ada dalam keseimbangan (Baca : Kejadian 1 : 26-27).Jika melihat penciptaan binatang maka firman Tuhan mengatakan “menurut jenisnya”,sedangkan manusia “menurut gambarNya”.
Alkitab mengisahkan bahwa proses penciptaan manusia baik adanya,artinya sama seperti Allah.Kalau kita melihat dan kagum akan ciptaan Allah (alam),maka sesungguhnya ada disekitar kita yang lebih indah yaitu manusia menurut gambar dan rupa Allah.Untuk itu kita sebagai manusia janganlah menghina sesama kita.Kita pun harus benar-benar menerima diri kita sebagai ciptaan Allah tanpa rasa rendah diri.Oleh karena itu perlakukanlah diri sendiri dan sesama manusia dengan baik. (Baca : Kejadian 2:25, 3 :7 ).
Persoalan dosalah yang membuat seseorang memperlakukan diri dan sesamanya menjadi rendah.Kita sebagai orang percaya sudah mendapat kasih karunia Allah,oleh sebab itu saat ini kita harus memandang diri kita sebagai manusia yang berharga,yang harus memiliki rasa percaya diri.Dalam kehidupan kita saat ini,jika Tuhan belum memberi kepada kita kekuatan,prestasi maupun materi walaupun sudah sekuat tenaga diusahakan,maka tetaplah percaya bahwa Tuhan tetap memandang kita berharga,karena memang itulah yang menjadi bonus bagi kita dari Tuhan.Buanglah rasa rendah diri dan kesombongan supaya kita bisa memperlakukan diri dan sesama dengan baik.Amin.
Pertanyaan Refleksi : Sebagai orang yang hidup dalam Kristus,apakah kita perlu merasa minder?Atau kita percaya diri namun merendahkan sesama?