DUKACITA MENDAHULUI KEMENANGAN

Bacaan:  Yohanes 16 : 16 – 28

 

Apa yang membuat manusia berdukacita? Yakni ketika kita kehilangan orang yang kita kasihi atau ketika penderitaan fisik dan kegagalan-kegagalan dalam hidup. Tetapi caa pandang kita terhadap dukacita itu membuat kita mengalami perjumpaan dengan Yesus.

Yesus mengingatkan murid-muridNya bahwa mereka akan berpisah, tetapi perpisahan itu hanya sesaat, Yesus mengingatkan mereka agar mereka tidak berduka. Bagi orang Yahudi, zaman sekarang adalah zaman penderitaan, tetapi zaman yang akan datang adalah zaman kemenangan dan pembebasan. Bagi Yesus waktu-waktu bersama murid-murid melalui penderitaan untuk memasuki masa pembebasan dan kemenangan.

Kehidupan orang percaya terletak pada kualitas hidup. Karena penderitaan orang percaya ada dua hal yaitu memikul salib karena percaya kepada kirstus dan yang kedua adalah kesiapan kita untuk menjadi milik Kristus sepenuhnya. Seorang pengemar Yesus akan senang kepada Yesus yang dia idolakan tapi belum tentu seorang penggemar menjadi pengikut Kristus. Mari kita koreksi diri, apakah kita pengikut ataukah penggemar. Jika kita adalah pengikut maka kita siap untuk menderita bersama Krtistus karena ikut Yesus harus pikul salib dan menyangkal diri. Orang percaya kepada Kristus tidak akan diterima oleh dunia ini, oleh karena itu tantangan bagi kita untuk tetap beriman kepada Yesus ditengah-tengah penderitaan yang ada ditengah-tengah dunia ini.

Hari hidup kita bukan hanya hari ini, tetapi untuk hari yang akan datang. Jika hari ini ada penderitaan –penedritaan maka ingat bahwa kita yang percaya akan ada kemenangan di hari yang akan datang. Iman bertumbuh di tengah-tengah badai hidup.

Mari masing-masing kita membuat sebuah grafik tentang naik turunnya hubungan kita dengan Yesus, apakah kita mengalami perubahan yang baik? Hubungan kita dengan Yesus terjalin sebagaimana hubungan kita dengan sesma kita dan orangtua kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

Pdt. Anthoneta Manobe – Radja Kana, S.Th

Comments

comments