Seminar dengan tema ” Mengalami Allah Melalui Kitab Mazmur ( Mazmur Pujian,Ucapan Syukur dan Keluhan)”.
By
Seminar dengan tema ” Mengalami Allah Melalui Kitab Mazmur ( Mazmur Pujian,Ucapan Syukur dan Keluhan)”.
Categories: Renungan Mingguan
By
Apakah Manusia Sehingga Engkau Mengingatnya ?
Mazmur 8 : 1-10
Hari ini kita memasuki minggu Adventus yang pertama.Advantus artinya penantian akan kedatangan Tuhan kedunia,tetapi juga menantikan kelahiran Yesus dihati kita.Persiapan hati sebelum memasuki natal sangat penting agar kita dapat menyambut kehadiran Juruselamat kita.Dihadapan Tuhan kita semua sebagai pribadi yang hina dan berdosa.Seorang pendeta pun tidak lebih baik dari jemaat.Pakaian pendeta toga warna hitam,tanda bahwa dalam keberdosaan ini Tuhan berkenan menyampaikan berita firman Tuhan.Dalam jabatan dan status sosial apa pun kita tidak lebih baik dari orang lain.Mari katakan : “Tuhan,saya hina dan berdosa.”
Daud yang adalah seorang raja Israel sadar bahwa dia hina dan penuh dosa.Setiap orang yang mengakui dosanya dihadapan Tuhan diperhitungkan oleh Tuhan.Sebenarnya kita tidak pantas diingat oleh Tuhan,apalagi kita yang begitu berdosa dan bercela.Betapa bahagianya kita sebagai mahluk yang paling mulia yang tidak pernah dilupakan oleh Tuhan.Mengapa manusia hina sebagai mahluk mulia dibandingkan dengan segala sesuatu dialam ini,seperti matahari,bulan dan bintang yang begitu indah.Manusia justru dibuat hampir sama seperti Tuhan Allah.Jangan kita merusak gambar Allah yang ada dalam diri kita.Manusia hampir sama dengan Allah tetapi tidak sama dengan Allah.
Manusia jatuh kedalam dosa karena ingin sama dengan Tuhan Allah.Allah memahkotai manusia dengan kemuliaan,kekuatan dan kekuasaan.Sadarilah bahwa sekalipun kita di mahkotai dengan semuanya itu,kita harus rendah hati bahwa kita dalah buatan tangan Allah,sehingga segala sesuatu yang ada berasal dari Allah.Dalam keadaan apapun ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah melupakanmu.Hubungan kita dengan Tuhan membuat kita selalu dipegang oleh Tuhan.Karena itu jangan melepaskan diri dari Allah.Rawatlah hubungan dengan alam,hubungan dengan sesama karena demikianlah hubungan kita dengan Allah.Dan yang terakhir,pakailah kehormatan dan kekuasaan dalam dirimu untuk melayani bukan untuk kemuliaan diri sendiri,sehingga kita dapat menerima damai sejahtera Allah dalam hati.
Pdt.E.V.Manunale,S.Th
Categories: Renungan Mingguan
By
SABAT UNTUK TUHANKU
Imamat 25 :1-13
Dalam bagian Firman Tuhan ini,Allah berfirman kepada Musa untuk berbicara kepada bangsa Israel tentang ketetapan Tuhan ketika mereka telah masuk kedalam negeri yang akan diberikan,maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai hari sabat.Sebab 6 tahun lamanya mereka memakai tanah itu,maka pada tahun yang ke tujuh mereka harus menguduskan tanah itu sebagai hari sabat.Beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah :
1.Bahwa tanah ialah pemberian Allah
Dalam poin yang pertama mengajak orang percaya untuk sadar bahwa tanah ialah pemberian Allah.Artinya tanah ialah bukan seperti barang (Property),tetapi sebagai pemberian Allah.Allah menginginkan supaya tanah yang Dia berikan dipakai untuk kemuliaan nama-Nya.Tuhan tidak menginginkan tanah yang diberikan itu dirusak.Tugas manusia adalah sebagai penatalayanan.
2.Tahun Yobel sebagai bentuk menyatakan keadilan sosial
Dalam bagian ini Tuhan Allah menyatakan kepada bangsa Israel bahwa pada tahun Yobel mereka harus mengembalikan kepada pemiliknya atau masing-masing pulang ke tanah miliknya.Hal ini mengajarkan kepada kita untuk mewujudkan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Terlebih jikalau kita hubungkan dengan kasih (sebagaimana nama gereja ini yaitu Agape) berarti kita perlu menerapkan kasih yang tanpa pamrih,kasih yang tulus,kasih yang ikhlas yang berasal dari hati.Dengan demikian,kita dapat berefleksi dari tahun Yobel tentang mewujudkan kasih kepada sesama.
Pdt.Yerry Hawu,S.Th
Categories: Renungan Mingguan
By
MENJADI PEKERJA TUHAN
2 Raja-raja 2 : 1-18
Setiap pekerja ada tingkat kesulitannya masing-masing.Untuk urusan ini,kita perlu mendapatkan pekerja yang baik sesuai dengan apa yang menjadi pilihan serta panggilannya.Untuk mendapat pekerja yang baik,kita perlu selektif dalam memilih pekerja.Begitu juga denga gereja.Pemilihan pekerja itu tidak dilakukan secara sembarangan.Kita perlu mengenal mereka yang sungguh bekerja secara bertanggung jawab.Dan dalam proses pencarian ini,segenap jemaat turut melakukannya bersama.
Perpindahan pelayanan dari Elia kepada Elisa bukan terjadi secara tiba-tiba atau kebetulan.Hal itu telah dipersiapkan Allah sejak kekal.Elia akan bertemu dengan Elisa dan Elisa akan turut dalam pelayanan Elia agar suatu saat nanti dia siap menggantikan Elia.Meskipun Elisa pada waktu itu ragu dengan pelayanan panggilan itu,namun melalui Elia,dia melihat tentang Allah yang sejati.
Beberapa hal yang perlu diketahui para pelayan Tuhan :1.)Menjadi pelayan Tuhan bukan mendapatkan prestise yang baru untuk kesombongan.Justru ada sesuatu yang berkurang dari dirinya.Contohnya ketika dahulu dia yang mengatur dirinya sendiri,sekrang dia harus mau diatur oleh orang lain.2.)Para pelayan Tuhan telah dipilih oleh Tuhan sejak dalam kandungan.Menjadi pelayan Tuhan bukan karena kita berhak untuk itu,tetapi karena anugerah Tuhan yang memilih kita.3.)Pelayanan kita perlu di pimpin oleh Roh Tuhan.Roh Tuhan inilah yang memampukan sang pelayan melakukan pelayanan-pelayanan itu.Tuhanlah yang memampukan dia,bukan dirinya sendiri.Amin.
Pdt.Jusuf Nakmofa,M.Th
Categories: Renungan Mingguan
By
Manusia, penguasa atau penatalayanan
Kejadian 1:26-31
Tuhan Sang pemberi mandat menjadikan manusia begitu istimewa. Sebagai penguasa artinya orang yang menguasai, penguasa menyelenggarakan sesuatu menjadi lebih baik. Penatalayanan berarti bekerja untuk untuk menata. Pekerja yang melayani disebut penatalayan. Penatalayan mengelola dan mengatur setiap hal yang dipercayakan atau dikokohkan kepadanya. Allah berfirman bahwa Ia menjadikan manusia sesuai gambar-Nya, artinya Allah menjadikan manusia dalam kesadaran diri yang sempurna. Manusia ditempatkan dalam tempat khusus yaitu sebuah taman sebagai rumah. Di situ manusia hidup dan berkarya, taman atau rumah itu rusak juga karna pekerjaan manusia. Manusia diciptakan dalam kesadaran rohani untuk membangun hubungan dengan sang pencipta. Manusia juga memiliki kesadaran sosial untuk berinteraksi dengan orang lain. Dalam kesempurnaan ciptaan Allah itu, ada harapan bahwa manusia sadar dirinya adalah ciptaan bukan pencipta. Beberapa hal menjadi perhatian kita melalui nats ini yaitu:
Karena itu mari kita tunjukkan keadilan ekologi dan ekonomi, bukan hanya untuk kepentingan ekonomi kita lupa ekologi. Kita juga harus mengatur alam ini atas nama Tuhan pemberi mandat itu. Mari tanam pohon sebagai bukti kita memelihara alam dan bumi sebagai rumah tempat tinggal kita. Amin
Pdt. Anthoneta Manobe, S.Th
Categories: Renungan Mingguan
By
ALAM SEBAGAI PENTAS KARYA ALLAH
Nats : Mazmur 19 : 1-7
Ada seseorang yang berjalan di sebuah taman dan ia menemukan pohon duku dan tanaman semangka.Ketika ia melihat,berpikirlah ia , “Mengapa Tuhan Allah menciptakan buah semangka yang besar ini lalu ditempatkan di bawah tanah ? Sedangkan buah duku yang kecil ditempatkan berbuah diatas pohon ? Sambil ia merenungkan merenungkan pertanyaan tersebut,tiba-tiba buah duku jatuh mengenai kepalanya.Seketika itu ia tersadar dan memuji Tuhan.Bayangkan jika yang jatuh itu adalah buah semangka.Disanalah baru ia mengerti maksud Tuhan menciptkan pohon berdasarkan penempatannya.
Inilah juga yang dimaksud pemazmur didalam Mazmur 19 : 1-7.Bagian ini menceritakan tentang kehebatan Allah yang mengajak orang percaya untuk semakin kagum dan tunduk kepada Tuhan.Sesalnya adalah karena ada banyak anak Tuhan yang tidak menyadari tentang kemahakuasaan Tuhan.Mereka jatuh didalam dosa kesombongan.Dua hal yang dapat di pelajari melalui Mazmur 19:1-7 :
1.Melalui segala ciptaan-Nya,Tuhan ingin menyatakan bahwa Dia ada.Penelitian mengatakan bahwa jarak bumi dan matahari di tata atau di atur dengan ukuran yang tepat.Sebab jika matahari atau bumi bergeser sedikit saja dari rotasinya,maka mahluk hidup dibumi akan mengalami bencana yang dahsyat.Hal ini menyatakan bahwa Allah memang pendesain alam semesta yang dahsyat.Terkadang kita tidak dapat memhami maksud-maksud Allah.Suatukali Agustinus dari Hippo melihat seorang anak menggali sebuah lubang dipinggir pantai dan mulai menimba air laut kedalamnya.Bertanyalah Agustinus : “Nak,apa yang kau lakukan?” dan anak itu menjawab :”Saya ingin memindahkan air laut kedalam lubang ini”.Tidak mungkin manusia dapat menandingi Allah.Laut ibarat kuasa Allah dan lubang kecil ibarat usaha manusia untuk memahami Allah.
2.Melalui segala ciptaan-Nya,Tuhan Allah ingin manusia percaya kepada-Nya.Semua yang Tuhan ciptakan itu indah dan baik.Semua hal itu memancarkan kemuliaan Allah yang besar sebagai penciptanya.Melalui hal itu Tuhan ingin manusia untuk percaya kepada-Nya.Tuhan mau manusia menggantungkan hidupnya kepada Tuhan sebagai pemilik kehidupan.
Pdt. Drs.Hari Sudjatmiko,M.Div
Categories: Renungan Mingguan
By
“KELUARGA YANG BERIMAN”
Yohanes 12:1-8
Iman adalah kepercayaan atau keyakinan. Tidak ada hidup tanpa kepercayaan dan keyakinan. Sebuah rumah tangga, badan usaha atau perusahaan, kalau tidak percaya satu sama lain didalamnya maka tidak akan berjalan dengan baik. Matius 17:20, iman sebesar biji sesawi saja dapat memindahkan gunung. Tanpa iman, tidak akan ada, semua pasif, karena semua tidak saling mempercayaai, kalau ada iman yang kecil sekalipun, di situ ada semangat, ada kepercayaan. Ibrani 11:18, Iman adalah dasar dari segala sesuatu. Karena iman maka gereja ada sampai sekarang ini.
Keberadaan Yesus di Betania, direncanakan, diniati oleh keluarga ini. Mereka mengadakan perjamuan menyambut Yesus. Ada dua hal yang perlu kita contohi dari keluarga beriman dalam bacaan ini:
Kiranya kita menjadi keluarga yang menempatkan Yesus sebagai pusat di dalam keluarga kita dan hidup berorientasi pada memberi dengan setulus hati bukan hanya ingin memiliki, dan memiliki. Amin
Pdt. Iyes Djo Naga, M.Th
Categories: Renungan Mingguan
By
RUMAH DOA
Matius 6 : 5-14
Saudara,ketika berdoa hendaknya doa yang kita sampaikan kepada Tuhan tidaklah bertele-tele,sebab yang Tuhan inginkan dalam orang percaya ketika berdoa ialah hati,yakni perjumpaan dengan Tuhan.Dalam Mazmur 61 : 4 mengatakan “sungguh Engkau tempat perlindunganku,menara yang kuat terhadap musuh” mengingatkan kepada kita bahwa betul-betul yang kita serahkan kepada Tuhan adalah hati kita dan juga ketika kita berdoa hendaknya doa yang kita sampaikan kepada Tuhan betul-betul fokus yang dapat mendatangkan berkat bagi sesama kita.Ketika kita berdoa bukanlah sebuah adegan sandiwara yang dapat dimanipulasi atau dengan merangkai kata-kata yang indah,tetapi sekali lagi doa yang kita panjatkan kepada Tuhan ialah merupakan perjumpaan dengan Tuhan.
Dalam hal doa Bapa Kami juga mengajarkan supaya doa yang kita sampaikan kepada Tuhan Allah sungguh-sungguh fokus disertai dengan iman yang kokoh dan yakin kepada Dia.Oleh sebab itu doa yang kita panjatkan kepada Tuhan harus benar-benar jujur dan tidak mengada-ada dan meminta sesuatu yang telah ada.Sebab doa yang tidak disertai dengan kejujuran ialah doa yang munafik dan bahkan mendatangkan malapetaka.Doa merupakan sebuah ruang pertemuan dengan Tuhan dengan penuh keseriusan.Ketika kita juga berdoa bukan hanya untuk diri kita sendiritetapi kita juga dapat berdoa untuk sesama kita yakni untuk mendatangkan kerajaan Allah dalam dunia ini yaitu terwujudnya kedamaian dalam dunia yang telah jatuh dalam dosa ini.
Pdt.Yandi Manobe,S.Th
Categories: Renungan Mingguan
By
DASAR HIDUP KELUARGA ADALAH FIRMAN
Efesus 5 : 22-23
Manusia hanya cocok dengan manusia,berdasarkan kitab Kejadian.Manusia tidak cocok dengan benda lain,kalau ada manusia yang meninggalkan manusia untuk benda-benda mati maka dia tidak bahagia.Tuhan bekerja membentuk keluarga-keluarga dan Tuhan rindu melihat kebahagiaan dalam keluarga.Dalam bacaan ini,suami diharapkan memimpin dan mengasihi keluarganya.Istri diharapkan tunduk dan hormat kepada suami,memikirkan suami atau istri orang lain semakin membuat kita menemukan banyak kelemahan dalam suami atau istri kita.Pasangan yang bijak menghindari percekcokan atau perkelahian.Yang Allah harapkan dari anak-anak dalam keluarga adalah taat dan hormat pada orangtua.Pada konteks jemaat Efesus saat itu,anak laki-laki dipekerjakan jadi budak dan anak perempuan diperjualbelikan,pada saat yang sama firman Tuhan katakan kepada anak-anak agar taat dan menghormati orangtua.Artinya anak-anak tetap harus taat kepada orangtua.Sebaliknya orangtua jangan menjengkelkan anak-anakmu.Didiklah mereka dalam otoritas dan wibawa.
Anak-anak yang hormat pada orangtua akan tumbuh besar dan menghormati pasangan mereka.Beberapa hal penting yang menjadi tujuan nats ini yaitu :
1.Keluarga yang diberkati selalu memberikan ucapan berkat.
2.Keluarga yang diberkati selalu memberikan pengharapan.
3.Keluarga yang diberkati selalu memberikan sentuhan kasih sayang.
4.Keluarga yang diberkati memberikan harapan masa depan dengan ucapan iman yang dinyatakan.
5.Keluarga yang diberkati selalu ada tanggungjawab untuk konsisten dengan anggota keluarganya.
6.Keluarga yang diberkati selalu memberikan keceriaan.
7.Keluarga yang diberkati selalu saling meminta saran dan pertimbangan.
Yang harus kita lakukan dalam keluarga kita ialah :
1.Taat : pemenuhan permintaan yakni berusaha memenuhi permintaan keluarga.
2.Tunduk : rumah tangga terdiri dari 1 tuan,1 nyonya dan 2 pembantu.Satu dengan yang lain saling bekerjasama.
3.Saling merendahkan diri.Ada penghormatan satu dengan yang lain.
4.Tidak egois dalam keluarga.Orang egois berdiri dibelakang dosa.Orang egois ingin mengangkat nilai diri dengan cara yang salah.Seharusnya mengangkat nilai diri dengan cara mengasihi bukan egois.
Lakukanlah hal-hal ini dalam keluargamu agar firman Tuhan menjadi dasar dalam keluargamu.Amin.
Pdt.Yandi Manobe,S.Th
Categories: Renungan Mingguan
By
KELUARGA SEBUAH ANUGERAH
KEJADIAN 2 : 18-25
Sebuah pertanyaan yang perlu kita renungkan ialah bahwa mengapa sebuah keluarga adalah sebuah anugerah ? Yaitu karena keluarga merupakan pemberian Allah,jikalau kita melihat firman Tuhan yang mengatakan bahwa tidak baik jikalau manusia itu seorang diri saja.Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia,dan Adam mengatakan bahwa inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku,sehingga hal ini adalah sebuah anugerah,oleh karena Allah yang menciptakan keluarga yang berfungsi untuk memuliakan Tuhan.
Tetapi sebuah keluarga tidak akan menjadi harmonis jikalau pasangan suami istri tidak memandang keluarga yang telah di bentuk oleh Tuhan sebagai sebuah anugerah dan bahkan berpotensi sebagai pasangan yang saling menyakiti antara satu dengan yang lain.Dan memang realitanya bahwa sejak dari awal Tuhan menciptakan manusia berbeda baik laki-laki maupun perempuan.Jikalau laki-laki ingin di hargai berbeda dengan wanita yang ingin disayangi dan dikasihi.
Jikalau kita mengingat manusia pada dasarnya telah jatuh dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,maka kehidupan pernikahan keluarga pun telah jatuh dalam dosa,maka sangat tidak heran jikalau dalam sebuah keluarga itu terjadi pertengkaran dan kesalahpahaman oleh karena adanya efek dosa tersebut.Musuh kita yang terbesar dalam rumahtangga ialah setan yang mengganggu rumahtangga orang percaya.Sehingga dalam hal ini kita sebagai orang percaya harus menyadari bahwa keluarga ialah anugerah Allah dan mengijinkan Tuhan yang bekerja dalam keluarga sehingga dapat menjadi keluarga yang harmonis dan damai oleh karena campur tangan Tuhan Allah dan menjadi berkat bagi banyak keluarga lain.SOLI DEO GLORIA.
Categories: Renungan Mingguan